Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ratusan Siswa Hanyut, Dosen UGM: Susur Sungai Tidak untuk Anak dan Remaja, Apalagi Musim Hujan

Dosen Sumber Daya Air dan Sungai Fakutas Teknik UGM Agus Maryono menegaskan, kegiatan susur sungai tidak diperuntukkan bagi anak dan remjaa.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ratusan Siswa Hanyut, Dosen UGM: Susur Sungai Tidak untuk Anak dan Remaja, Apalagi Musim Hujan
Twitter @PoldaJogja
Pencarian siswa SMPN 1 Turi Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang hanyut di Sungai Sempor hingga saat ini terus dilakukan. 

TRIBUNNEWS.CO, YOGYAKARTA -  Peristiwa susur sungai berujung maut menimpa ratusan siswa SMP Negeri 1 Turi, Sleman Jumat (21/2/2020) sore.

Dosen Sumber Daya Air dan Sungai Fakutas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Agus Maryono menegaskan, kegiatan susur sungai tidak diperuntukkan bagi anak-anak dan remaja.

Baca: Kisah Korban Selamat dari Susur Sungai Berujung Maut, Arus Deras Tiba-tiba Datang, Semua Terseret

Baca: Tanpa Sepengetahuan Dewan Pengawas, KPK Hentikan 36 Perkara yang Sudah Tahap Penyelidikan

"Idealnya susur sungai dilakukan oleh orang-orang dewasa, anak dan remaja tidak boleh susur sungai," kata Agus saat dihubungi oleh Kompas.com.

Orang dewasa yang dimaksud adalah mereka yang telah memiliki keterampilan.

"Seperti TNI, Mapala, komunitas sungai, mereka-mereka yang telah terbiasa," ucap dia.

Sementara dalam kasus hanyutnya siswa-siswa SMPN 1 Turi, beberapa di antara korban selamat mengaku belum pernah menyusuri sungai sebelumnya.

"Ini merupakan pengalaman pertama saya seperti ini. Saya luka beberapa di kaki karena terkena batu," kata Salma, siswa kelas 7 SMPN 1 Turi.

Baca: 4 Hari Usai Ashhraf Sinclair Meninggal. Ariel NOAH Hadirkan Suara BCL, Panggung Love Fest Pun Syahdu

Baca: Nonton Live Streaming Pernikahan Pemain Persija Jakarta, Evan Dimas Darmono, Mulai Pukul 08.00 WIB

Kondisi pascakejadian banjir bandang yang menelan korban peserta susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi di Outbound Valley Sempor Dukuh, RT.03/RW.10, Ngentak Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman, Jumat (21/2). Enam orang anggota pramuka SMPN 1 Turi dilaporkan hanyut terbawa arus aliran Sungai Sempor saat melakukan susur sungai dan hingga berita ini diturunkan petugas gabungan berhasil mengevakuasi 5 korban meninggal dunia. TRIBUN JOGJA/HO/PUSDALOPS BPBD DIY
Kondisi pascakejadian banjir bandang yang menelan korban peserta susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi di Outbound Valley Sempor Dukuh, RT.03/RW.10, Ngentak Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman, Jumat (21/2). Enam orang anggota pramuka SMPN 1 Turi dilaporkan hanyut terbawa arus aliran Sungai Sempor saat melakukan susur sungai dan hingga berita ini diturunkan petugas gabungan berhasil mengevakuasi 5 korban meninggal dunia. TRIBUN JOGJA/HO/PUSDALOPS BPBD DIY (TRIBUN JOGJA/HO/PUSDALOPS BPBD DIY )
Berita Rekomendasi

Apa itu susur sungai?
Susur sungai termasuk dalam kegiatan pengenalan sungai.
Menurut Agus, bukan hanya menengok kondisi sungai, susur sungai dapat disertai kegiatan lain, seperti pembersihan sungai.

Selain itu, susur sungai menjadi salah satu upaya mengenali potensi sungai.

Kendati demikian, dalam susur sungai bukan berarti mereka harus masuk ke dalam aliran sungai, terlebih bagi anak-anak dan remaja.

"Bagi anak dan remaja, susur sungai bisa dilakukan di luar (aliran) sungai, tidak jalan-jalan di dalam (aliran) sungai," kata Agus.

Sebab, lanjutnya, kegiatan ini berisiko tinggi dan hanya diperkenankan dilakukan orang yang terlatih dan terbiasa.

Kondisi cuaca sangat berpengaruh
Agus menambahkan, dalam prosedur yang benar, susur sungai harus memperhatikan kondisi cuaca.
Ditegaskannya, kegiatan susur sungai tidak diperkenankan dilakukan saat musim hujan.

Sebab, saat hujan terjadi fenomena alam seperti banjir tidak bisa diprediksi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas