Harimau Teror Warga Desa Singgersing, Terlihat Hanya Berjarak 20 Meter dari Rumah
Tiga warga yang mengaku melihat langsung penampakan harimau sumatera berkeliaran di dekat bahkan pada jalan raya memberikan keterangan kepada polisi
Editor: Eko Sutriyanto
Upacara Ritual
Staf BKSDA Aceh wilayah II Subulussalam, Zainal Wahyudi yang konfirmasi Serambinews.com, Senin (24/2/2020) mengatakan pengusiran melalui proses ritual yang dipimpin pawang harimau.
Pawang harimau bernama Sarwani Sabi alias Kek Carwani memimpin doa dalam prosesi ritual.
”Pakai jasa pawang harimau. Pawang ini sudah terkenal sampai ke luar Aceh,” kata Zainal
Dikatakan, proses ritual dilakukan antara lain dengan cara menanam pohon asam kecombrang atau kincung alias Cikala dalam bahasa setempat di lokasi kebun masyarakat yang jejaknya harimau ditemukan serta sekitar ternak dimangsa.
Akar pohon kecombrang diasapi dulu dengan kemenyan lalu ditanam.
Selain itu turut pula digelar doa bersama di kebun penduduk.
Sejauh ini, kata Zainal mereka belum mendapatkan laporan apakah harimau masih berkeliaran atau telah mereda.
Pihak BKSDA menurut Zainal sedang memantau dan menunggu laporan masyarakat apakah sudah aman dan harimau tidak lagi berkeliaran di perkebunan penduduk sebagaimana sebelumnya terjadi.
Zainal menambahkan berdasarkan pengalaman sebelumnya, ritual ampuh mengusir harimau.
Sarwani ini menurut Zainal merupakan satu-satunya sosok pawang harimau yang kerap dipakai jasanya oleh BKSDA.
Bukan hanya Aceh, Sarwani juga telah beberapa kali melakukan ritual pengusiran harimau hingga ke Riau.
Karenanya, pihak BKSDA berharap agar harimau yang selama ini meresahkan penduduk di Desa Singgersing juga akan kembali ke habitatnya.
Ketika ditanyai berapa individu harimau sumatera yang berkeliaran di perkebunan atau dekat permukiman penduduk, Zainal mengaku belum mendapat informasinya. Hanya saja jumlah pasti yang dia peroleh satu individu.