Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

2 Ekor Harimau Sumatera Intai Penjaga Alat Berat Kebun Sawit di Pelalawan

Hansen menyebutkan, tim kembali menemukan satu lagi jerat yang dipasang masyarakat yang lokasinya tak jauh dari temuan jejak Sang Datuk.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 2 Ekor Harimau Sumatera Intai Penjaga Alat Berat Kebun Sawit di Pelalawan
BKSDA Riau
Ilustrasi: Penemuan jejak kaki harimau sumatera di perkebunan Desa Kuala Nenas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Jumat (6/12/2019). 

Ada dua ukuran bekas kaki satu lumayan besar dan satu lagi lebih kecil.

Sebelumnya, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam atau BBKSDA Riau temukan jerat dekat jejak Harimau Sumatera dan pasang 2 kamera trap pantau Panthera Tigris.

Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau terus menelusuri keberadaan Harimau Sumatera atau Panthera Tigris Sumaterae di Desa Tolam Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau dua pekan terakhir.

Tim dari Seksi Wilayah l BKSDA Riau memang dua unit kamera trap di lokasi yang diyakini sebagai perlintasan harimau sumatera.

Kamera pengintai itu berguna untuk melihat kondisi invidu harimau itu serta mengumpulkan data bentuk fisik serta ukurannya.

"Rencananya kita mau masang empat kamera. Tapi dua lagi masih dipakai di tempat lain. Jadi hanya dua yang terpasang," beber Kepala Bidang Seksi Wilayah l KSDA Riau, Andri Hansen Siregar kepada tribunpekanbaru.com, Kamis (20/2/2020).

Hansen menyebutkan, tim kembali menemukan satu lagi jerat yang dipasang masyarakat yang lokasinya tak jauh dari temuan jejak Sang Datuk.

Berita Rekomendasi

Total sudah tiga jerat yang didapatkan tim selama menyisir areal perkebunan, dimana binatang buas itu muncul.

Ketiga jerat menggunakan tali dan besi kecil itu disita petugas.

Tim bersama aparat desa memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada penduduk desa agar tidak memasang jerat, meskipun tujuanya untuk menangkap babi hutan.

Pasalnya sewaktu-waktu jerat itu bisa melukai harimau tersebut yang berakibat fatal.

Kemudian imbauan untuk menjauhi areal hutan dan tak beraktivitas hingga malam hari di hutan selalu disampaikan, untuk menghindari konflik manusia dengan satwa yang dilindungi.

"Hari ini tim kita keluar dari lokasi dan pulang. Minggu depan akan kembali untuk mengecek kamera trap," tambah Hansen.

Kepala Desa Tolam, Rupardi menyebutkan, pihaknya mendampingi tim BKSDA selama di lokasi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas