Buntut Kasus Siswa 'Makan' Kotoran Manusia, 2 Kakak Kelas Dikeluarkan, Tapi Masih Ikut Ujian
Dua siswa kelas IX yang menyentuhkan kotoran manusia ke mulut dan lidah 77 siswa kelas VII Seminari Bunda Segala Bangsa (BSB) Maumere, NTT.
Penulis: Nuryanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Buntut kasus siswa dipaksa makan kotoran manusia berujung tindakan tegas dari pihak sekolah Seminari Bunda Segala Bangsa (BSB) Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur ( NTT).
Akhirnya, dua siswa kelas IX yang menyodorkan sendok berisi fesesmanusia ke mulut dan lidah 77 siswa kelas VII, dikeluarkan dari sekolah.
Pihak sekolah mengambil tindakan tegas tersebut sebagai sanksi atas perbuatan tak terpuji kedua siswa.
Baca: Curhat Siswa yang Dihukum Makan Kotoran Manusia di NTT: Kami Semua Menangis, Terlalu Jijik dan Bau
Pimpinan Seminari BSB Maumere, Romo Deodatus Du'u mengatakan, keputusan itu dilakukan setelah adanya pertemuan dari para pembina dan orangtua siswa kelas VI.
Dalam pertemuan itu juga menghadirkan seluruh siswa kelas VII dan kedua kakak kelas.
Pihak seminari juga telah meminta maaf kepada orangtua.
Para orangtua berharap, kasus yang sama tak akan kembali terulang.
"Sebagai bentuk pembinaan untuk kedua kakak kelas tersebut, maka pihak Seminari memutuskan untuk mengeluarkan keduanya dari Seminari Maria Bunda Segala Bangsa," ujar Romo Deodatus, dikutip dari Kompas.com, Rabu (26/2/2020).
Sementara itu, siswa kelas VII akan diberi pendampingan oleh para pembina (Romo dan Frater) untuk pemulihan mental dan menghindari trauma.
Tetap ikuti ujian
“Kami kembalikan ke rumah orangtua sejak hari ini. Sebenarnya kemarin, tapi kami masih harus panggil orangtua, karena mereka datang diantar oleh orangtua secara baik maka ketika pulang juga harus dijemput lagi oleh orangtua,” kata Praeses BSB Maumere, RD Adeodatus Duu, kepada wartawan, Rabu siang di Maumere.
Meski dirumahkan kedua siswa ini tetap diberikan kesempatan mengikuti Ujian Nasional akhir bulan Maret sampai asal April 2020.
Protes Orangtua
Para orangtua siswa mendatangi sekolah untuk memprotes tindakan tidak terpuji oleh dua kakak tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.