Klarifikasi Pihak Seminari Terkait Kasus 77 Siswa di Maumere Dihukum Makan Kotoran Manusia
"Yang sebenarnya terjadi adalah salah seorang kakak kelas "menyentuhkan" sendok yang ada feses pada bibir atau lidah siswa kelas VII," tulisnya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Setelah insiden tersebut, dua siswa kelas XII itu meminta adik kelasnya itu merahasiakan kejadian tersebut dari pembina dan orangtua.
• Soal Siswa Dipaksa Makan Kotoran Manusia, Ini Klarifikasi Pimpinan Seminari di Maumere
Siswa kelas VII itu merasa ketakutan dan jijik.
Namun, mereka tidak bisa menolak memakan kotoran manusia dan berbuat banyak selain menangis.
"Setelah makan, kami semua menangis. Terlalu jijik dan bau," kata salah seorang siswa kelas VII yang enggan disebutkan namanya kepada Kompas.com di halaman Seminari BSB, Selasa (25/2/2020) siang.
Siswa itu mengaku terpaksa memakan kotoran manusia yang disodorkan.
Mereka ingin melawan, tetapi takut dengan para kakak kelasnya.
"Kami terima dan pasrah. Jijik sekali, tapi kami tidak bisa melawan," ucapnya.
Melihat puluhan siswa itu menangis, kedua pendamping mendesak mereka diam.
Pendamping itu juga mengancam puluhan siswa tersebut tak menceritakan insiden itu kepada orang lain.
Mereka yang berani melapor kepada sekolah dan asrama diancam bakal dihukum lagi.
Takut dengan ancaman itu, para siswa memilih bungkam. Mereka tak menceritakan insiden itu kepada Romo dan juga orangtua masing-masing.
"Sampai hari ini, orangtua saya belum tahu kalau saya disiksa makan kotoran manusia," kata siswa itu.
Ia mengaku, tak sanggup menceritakan insiden itu kepada orang lain.
"Terlalu sadis," katanya dengan suara pelan sembari berlalu dan mengusap air mata.
• Umat Muslim di Maumere NTT Laksanakan Salat Id di Depan Gereja
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.