Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi 77 Siswa Seminari BSB Maumere Dihukum Makan Kotoran Manusia, Pelaku Dikeluarkan Sekolah

77 siswa seminari BSB Maumere dihukum makan kotoran manusia, pelaku pun dikeluarkan dari sekolah.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Kronologi 77 Siswa Seminari BSB Maumere Dihukum Makan Kotoran Manusia, Pelaku Dikeluarkan Sekolah
worldofbuzz.com
Ilustrasi bullying 

Terlebih dari pembina dan para orangtuanya.

Namun tak lama, kejadian itu terbongkar ketika salah satu siswa kelas VII mendatangi para pembina.

Siswa itu datang bersama orangtuanya, pada Jumat, 21 Februari 2020.

Para pembina pun menyikapi laporan tersebut dengan memanggil seluruh siswa kelas VII.

Termasuk dua kakak kelas sebagai 'pelaku' untuk diminta keterangan lebih lanjut.

Pelaku dikeluarkan dari sekolah

Kemudian, pada Selasa (25/2/2020), sekitar pukul 09.00 WITA hingga 11.15 WITA, para pembina dan orangtua siswa
mengadakan pertemuan.

Suasana setelah rapat bersama antara pihak sekolah dan orangtua siswa di aula Seminari Bunda Segala Bangsa, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (25/2/2020).
Suasana setelah rapat bersama antara pihak sekolah dan orangtua siswa di aula Seminari Bunda Segala Bangsa, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (25/2/2020). (KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS)

Pertemuan itu dihadiri oleh seluruh siswa kelas VII dan dua kakak kelas tersebut.

Berita Rekomendasi

Kala itu permasalahan tersebut telah dibicarakan secara terbuka dan jujur dalam pertemuan.

Deodatus mengatakan, pihak Seminari telah meminta maaf atas kejadian yang dialami 77 siswa di hadapan orangtuanya.

Dua kakak kelas itu pun dikeluarkan dari Seminari Bunda Segala Bangsa.

Seminari juga mendampingi para siswa kelas VII untuk pemulihan mental dan menghindari trauma.

Romo Deodatus menegaskan, pihak seminari tak pernah membiarkan segala bentuk kekerasan atau bully terjadi di lingkungan sekolah mereka.

“Bagi kami, peristiwa ini menjadi sebuah pembelajaran."

"Terlebih untuk melakukan pembinaan secara lebih baik di waktu-waktu yang akan datang," ujar Deodatus.

Pihaknya pun mengucapkan terimakasih atas kritik dan saran yang diberikan oleh masyarakat.

"Kami berterima kasih atas segala kritik, saran, nasihat, dan teguran."

"Hal itu bagi kami menjadi sesuatu yang sangat berarti."

"Harapannya agar lembaga ini terus didoakan dan didukung supaya menjadi lebih baik,” jelas Deodatus.

(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Nansianus Taris)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas