Peserta Jamsostek Kalsel Paling Rendah di Kalimantan
Sementara dari 1.86 juta orang pekerja di Kalimantan Selatan baru 417.113 atau 22,35% saja yang sudah terdaftar menjadi peserta BP Jamsostek.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BANJARBARU - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan) atau dipanggil BP Jamsostek bersama Citra Institute-MP BPJS-HMI menggelar sosialisasi program BP Jamsostek di kalangan pekerja milenial Kalimantan Selatan (Kalsel) yang bertempat di Aula Gedung DPRD Kota Banjarbaru Provinsi Kalsel, Kamis (27/2/2020).
Pada acara tersebut juga dilakukan penyerahan secara simbolis kartu peserta BP Jamsostek kepada seluruh peserta kegiatan, mereka mendeklarasikan diri sebagai "Pekerja Milenial Kalsel Pro Perlindungan dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan".
Hadir dalam acara itu yakni Hery Susanto selaku Ketua Koordinator Nasional Masyarakat Peduli BPJS (KORNAS MP BPJS), Panji Wibisana Deputi Direktur BP Jamsostek Kalimantan, Hendra Wahyudin (Anggota DPRD Kota Banjarbaru Fraksi Partai Gerindra), Sunardi (Citra Institute), dan Muhammad Maldini Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam/HMI Cab Banjarbaru.
Hery Susanto Ketua Koordinator Nasional Masyarakat Peduli BPJS (KORNAS MP BPJS) mengatakan pada 2018 lalu, jumlah pekerja yang paling banyak ikut BP Jamsostek di Kalimantan Tengah sebesar 50%.
Baca: Catatkan Kinerja Memuaskan pada 2019, BPJAMSOSTEK Tapaki 2020 dengan Optimis
Posisi berikutnya ditempati oleh Kalimantan Timur dengan persentase kepesertaan 49,2 persen, Kalimantan Utara dengan komposisi 43,76 persen, Kalimantan Barat 25,80 persen, dan Kalimantan Selatan berada diposisi terakhir sebesar 22,35% persen.
"Kalsel provinsi dengan jumlah kepesertaan BP Jamsostek yang paling minim di Kalimantan, ini indikator minimnya perlindungan dan jaminan sosial ketenagakerjaan di Kalimantan, karena itu generasi milenial Kalsel harus menjadi pendorong perubahan dalam peningkatan kepesertaan BP Jamsostek, angkat perlindungan dan jaminan sosial pekerja di Kalsel lebih tinggi lagi, itu perintah konstitusi," kata Hery Susanto.
Banyak perusahaan-perusahaan yang mengikutkan pekerjanya menjadi peserta BP Jamsostek hanya sebagian saja, misalnya dari jumlah pekerja ada 1.000 orang, tapi yang diikutkan hanya berkisar 100-200 orang saja.
Panji Wibisana Deputi Direktur BP Jamsostek Kalimantan mengatakan BP Jamsostek mempunyai 4 program yakni jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan kematian (JKM), jaminan hari tua (JHT) dan jaminan pensiun (JP).
Pada tahun 2019 lalu di Propinsi Kalsel, BP Jamsostek telah menangani 1997 klaim JKK dengan nilai klaim mencapai Rp 20,57 milyar ; 526 klaim JKM Rp 14,15 milyar; 28.554 klaim JHT Rp 253,36 milyar dan 3858 klaim JP Rp 2.5 milyar, total klaim program BP Jamsostek 34.935 klaim sebesar Rp 290,58 milyar.
Sementara dari 1.86 juta orang pekerja di Kalimantan Selatan baru 417.113 atau 22,35% saja yang sudah terdaftar menjadi peserta BP Jamsostek.
Mayoritas peserta BP Jamsostek Kalsel didominasi pekerja formal, sedangkan pekerja informal masih sangat kecil hanya berkisar 34 ribuan orang atau 4 % saja.
"Jadi kepesertaan BP Jamsostek yang ada di Kalsel masih rendah, kami akan terus meningkatkan kepesertaan BP Jamsostek, karena itu sangat urgen berkolaborasi dengan pekerja milenial di Kalsel sebagai motor penggerak. Manfaat program BP Jamsostek untuk jaminan kematian (JKM) saat ini alami kenaikan dari Rp 24 juta menjadi Rp 42 juta tanpa kenaikan iuran," kata Panji.
Muhammad Sunardi dari Citra Institute mengatakan pihaknya senantiasa mengajak seluruh stakeholder Jamsostek di Kalsel baik pemberi kerja dan pekerja untuk segera berpikir bahwa resiko kecelakaan kerja yang menyebabkan kecelakaan kerja hingga kematian bisa terjadi untuk semua orang, karena itu pemberi kerja dan pekerja mesti menyiapkan diri mendapatkan perlindungan program BP Jamsostek.
"Sosialisasi program BP Jamsostek harus terus dilakukan ke seluruh masyarakat pekerja agar terlindungi dan menjadi peserta BP Jamsostek. Milenial punya potensi kuat sebagai pendorong perubahan sehingga harus terlibat dalam perluasan kepesertaan BP Jamsostek," katanya.
Muhammad Maldini selaku Ketua Umum HMI Banjarbaru yang mewakili generasi milineal Kalsel mengatakan pihaknya siap bekerjasama dengan BP Jamsostek dan pemerintah daerah untuk memberikan edukasi dan rekrutmen peserta BP Jamsostek khususnya bagi pekerja milineal baik sektor formal dan informal.
"Kami akan berpartisipasi untuk mendongkrak kepesertaan BP Jamsostek di Kalsel demi berjalannya amanat konstitusi bangsa untuk perlindungan dan jaminan sosial pekerja," pungkasnya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.