Bus Kurnia Terbakar Saat Melaju, Begini Nasib Sopir dan Penumpang
Pengemudi mengaku sulit untuk memadamkan api karena tidak adanya sumber air di sekitar lokasi bus terbakar
Editor: Eko Sutriyanto
![Bus Kurnia Terbakar Saat Melaju, Begini Nasib Sopir dan Penumpang](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/anggota-polantas-polres-pidie111111.jpg)
Laporan Wartawan Serambi Indonesia M Nazar
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Bus Kurnia BL 7392 PB yang berangkat dari Medan menuju Banda Aceh terbakar di ruas jalan nasional, Cot Meusen Gileng, Gampong Simpang Beutong, Kecamatan Muara Tiga, Pidie, Minggu (8/3/2020).
Sopir bersama 12 penumpang bus selamat dalam musibah tersebut. Api diduga akibat korsleting pada kabel dinamo AC bus.
Kapolres Pidie, AKBP Andy NS Siregar SIK melalui Kasat Lantas, AKP Dede Kurniawan SIK, kepada Serambi, kemarin mengatakan, kebakaran tersebut berhasil diatasi pemadam kebakaran dari Pidie dan Aceh Besar.
Saat ini, bus Kurnia yang terbakar sudah ditangani Unit Laka Polres Pidie.
"Pemicu terbakarnya bus itu diduga akibat korslet dinamo AC di bus tersebut," ujarnya.
Sopir bus Kurnia, Edo Alberto ADM (31) kepada Serambi, Minggu (8/3/2020) mengatakan, awalnya tidak ada tanda-tanda bus akan terbakar.
Namun, sesampai di tikungan dengan kondisi tanjakan di Cot Meusen Gileng, tiba-tiba seorang pengguna jalan memberitahukan kepadanya bahwa ada percikan api pada bus yang sedang melaju itu.
Baca: DPRK Minta Pemkab Pidie Tertibkan Rentenir Berkedok Koperasi yang Meresahkan Warga
Baca: Kondisi Pasien Dalam Pengawasan Baru RSPI Sulianti Saroso: Flu, Batuk, dan Demam
Baca: Ayah Edward Akbar Tutup Usia, Kimberly Ryder Kenang Momen Manis Mendiang Mertua Bersama Cucu
Saat itu, Edo sempat melihat api dari kaca spion bus sebelah kanan, sehingga ia langsung menepikan bus.
Api lalu menjalar masuk ke dalam bus dan mulai membesar.
Ia bersama kernet mengevakuasi 12 penumpang bersama barang yang bisa diselamatkan.
"Rencananya kami mau shalat Subuh di masjid Saree, tapi sudah kejadian bus terbakar. Sebelumnya mau berhenti di masjid Padang Tiji, tapi saat itu belum masuk shalat Subuh," jelasnya.
Edo mengaku sulit untuk memadamkan api karena tidak adanya sumber air di sekitar lokasi bus terbakar.
Dirinya mengambil lumpur di dekat jalan untuk memadamkan api, tapi tidak berhasil. Api baru bisa dipadamkan oleh pemadam kebakaran dari Pidie dan Aceh Besar.