Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Siswa SMP Bunuh Bocah 5 Tahun, Orang Tua Korban Minta Pihak Kepolisian Bergerak Cepat

Kasus Remaja Bunuh Balita, Orangtua Korban Meminta Polisi Bergerak Cepat, kasus pembunuhan, spikopat, NF dan APA, sawah besar, jakarta pusat

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Kasus Siswa SMP Bunuh Bocah 5 Tahun, Orang Tua Korban Minta Pihak Kepolisian Bergerak Cepat
Kolase Tribunnews (Tangkap layar channel YouTube KompasTV dan TribunJakarta.com/Dion Arya Bima Suci)
Kasus Remaja Bunuh Balita, Orangtua Korban Meminta Polisi Bergerak Cepat 

TRIBUNNEWS.COM - Kedua orang tua APA (5) balita yang tewas di tangan teman sepermainannya berinisial NF (15) berharap pihak berwenang bergerak cepat untuk menuntaskan kasus tersebut. 

Keduanya mendatangi langsung Mapolres Jakarta Pusat untuk meminta keterangan langsung ke pihak kepolisian.

"Saya ke polres mau minta keterangan penyidikan terhadap pelaku dan sampai sekarang belum ada tanggapan," kata ayah APA, Kartono dikutip dari channel YouTube KompasTV, Senin (9/3/2020).

Selain keterangan, Kartono juga belum mengetahui hasil visum terhadap anaknya. 

Berdasarkan penjelasan yang diperoleh Kartono, kepolisian memintanya untuk sabar dan menunggu.

Baca: Tetangga Ceritakan Perubahan Drastis Pelaku Pembunuhan Anak 6 Tahun: Sejak SMP Jarang Main Keluar

Baca: Akhiri Sorotan Kasus Pembunuhan Siswi SMP Kepada Bocah 5 Tahun, Polisi Janji Bekerja Profesional

"Yang saya dapatkan, polisi menyuruh saya menunggu," tandasnya.

"Saya ingin polisi buru-buru bergerak cepat, supaya saya tahu hasil penyidikan seperti apa," tandasnya. 

BERITA REKOMENDASI

Ditanya keseharian korban dan pelaku, Kartono menjawab keduanya terlihat sebagaimana anak-anak pada umumnya, yakni keduanya sering bermain bersama.

Bahkan dirinya tidak menaruh curiga terhadap pelaku yang tega membunuh anaknya tersebut.

"Saya tidak menyenangkan, tidak ada praduga pelaku melakukan pembunuhan," ucapnya.

Kartono juga menceritakan kepribadian pelaku yang tergolong pribadi yang tertutup.

"Saya tahu hanya kurang bergaul saja. Nggak pernah melihat dia bergaul sama lingkungan, bercengkrama sama lingkungan, kalau saya tahu kalau di rumah ya di dalam rumah"


"Mungkin kalau keluar ya kegiatan sendiri, kegiatan di sekolah," imbuh Kartono. 

Kartono mengaku tidak mengetahui kebiasaan pelaku yang sering menoton film horor.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas