Siswi SMK Korban Pelecehan dan 5 Pelaku Ternyata Teman 1 Jurusan, Kepsek dan Guru Diperiksa Polisi
Siswi yang menerima pelecehan seksual dari lima orang, diketahui terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
Saat berada di kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan, ia tampak kelelahan dengan mata yang merah.
Ternyata, dia mengaku sulit tidur dan terus memikirkan pelecehan seksual yang terjadi di sekolahnya.
"Minta maaf pak saya belum bisa kasih komentar, saya terpukul," katanya di kantor Polres Bolmong, Selasa, dikutip dari TribunManado.co.id.
Polisi Ungkap Peran 5 Pelaku
Identitas pelaku pelecehan seksual di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, telah diketahui oleh pihak kepolisian.
Peristiwa yang videonya viral di media sosial itu, diakui oleh lima orang anak yang berhadapan dengan hukum ini sebagai bahan candaan saja.
Baca: Pengakuan 5 Siswa SMK yang Melakukan Pelecehan Seksual kepada Temannya di Kelas
Baca: Viral Video Pelecehan Siswi SMK di Sulawesi Utara, Begini Pengakuan Tak Terduga Pelaku
Kapolres Bolmong, AKBP Indra Pramana mengatakan, kelima pelaku dan korban berinisial R (17) merupakan teman satu kelas di SMA.
"Mereka kawan sekelas. Seorang siswa perempuan berinisial NR menaruh video itu di story WA nya kemudian tersebar," ujar Indra, dikutip dari TribunManado.co.id, Selasa.
Kasat Reskrim Polsek Bolaang, AKP M Ali Tahir menjelaskan, orang yang merekam aksi pelecehan tersebut adalah siswi berinisial RS (17).
Lalu siswa berinisial N (17) memegangi kaki korban, dan siswa berinisial PS (16) memegang lengan kiri.
Sementara, siswi yang menaruh video di WhatsApp story, NR (17) memegang lengan kanan korban.
Lalu, dua siswi berinisial PN (17) dan NR (17) meraba alat sensitif dari korban.
Baca: Polisi Ungkap Peran 5 Siswa SMA yang Lakukan Pelecehan Seksual di Sulut, Mengaku Bercanda & Menyesal
Baca: Viral Video Bullying dan Pelecehan Anak SMA Sampai Trending di Twitter, KPPPA Angkat Suara
Namun, kelima orang tersebut hanya mengakuinya sebatas bercanda.
"Pengakuannya mereka hanya bercanda," kata Ali.