TRIBUNNEWS.COM - Tri Adinata, seorang guru musik di SMP Al Azhar Medan, Sumatera Utara kembali viral.

Viral kali ini berbeda, bukan saat ia dan muridnya menyanyikan lagu populer penyanyi luar negeri.

Tetapi saat ia membawakan lagu dari Denny Caknan yang berjudul Kartonyono Medot Janji.

Meski ia dan muridnya berasal dari Suku Batak, namun pelafalannya saat menyanyikan lagu berbahasa Jawa pun tak perlu diragukan.

Saat dihubungi Tribunnews, Nata, sapaan akrabnya, merasa senang jika video saat dirinya mengajar bermain gitar bisa kembali viral.

"Luar biasa (perasaan saya) bisa viral kembali," ujar Nata kepada Tribunnews melalui sambungan telepon, Senin (9/3/2020).

Sebelum itu, video Nata yang menyanyikan lagu Don't Give Up On Me bersama muridnya, bahkan direpost oleh penyanyi aslinya, Andy Grammar.

"Sebenarnya saya juga abis di repost lagi sama Andy Grammar."

"Jadi dia bikin kumpulan video yang cover lagu dia di setiap negara dan di Indonesia itu saya dan anak-anak," jelas Nata.

Baca: VIRAL Guru Murid Nyanyi Kartonyono Medot Janji, Rupanya Terinsipirasi Duet Tiara Idol & Denny Caknan

Rupanya, tak hanya dari Andy Grammar, Nata mengaku telah di-notice oleh banyak penyanyi luar negeri.

Di antaranya ada dari Westlife, Maroon5, Calum Scoot hingga yang paling membuat viral, yakni Kodaline.

"Di noticenya sudah banyak, sama Westlife juga di repost (video ia dan muridnya bernyanyi)."

"Sama Maroon5 juga direspon gitarisnya, Calum Scoot juga dikomentari saat menyanyikan lagu You Are The Reason."

"Tapi memang yang paling disorot waktu Kodaline," ujar Nata.

Baca: Mahasiswa Gunadarma Suarakan 7 Tuntutan pada Pihak Universitas, Salah Satunya Transparasi Anggaran

Nata mengungkapkan alasan dirinya rutin merekam saat mengajar bermain gitar.

Menurut Nata, itu adalah sebuah dokumentasi yang bisa dikenang anak-anak didiknya saat sudah besar nanti.

"Jadi dokumentasi ini, kalau mereka sudah gede itu jadi sesuatu yang luar biasa."

"Jadi mereka akan ingat saat jaman mereka SMP masih kecil," ujar Nata.

Lanjutnya, video bernyanyi lagu Kartonyono Medot Janji direkam oleh salah satu muridnya.

Kala itu, sang murid tidak bisa ikut bermain karena tanggannya sedang sakit, untuk itu ia berinisiatif untuk merekamnya.

"Yang ngerekam waktu itu ada yang sakit tangannya jadi dia ngerekam," ujar Nata.

Baca: 7 Hari Jalani Perawatan, Pasien 01 dan 02 Masih Positif Corona, Achmad Yurianto: Mereka Agak Depresi

Sedangkan dalam video yang biasanya, Nata akan menawarkan kepada guru piket untuk membantunya merekam.

"Kalau video sama anak-anak lain, biasanya saya (direkamkan -red) sama guru piket."

"Mereka juga sudah tahu, bahkan terkadang menawarkan sendiri mau direkamin tidak? begitu," tegas Nata.

Anak-anak didiknya juga turut senang atas pelajaran dari Nata, karenanya mereka semakin suka pelajaran musik.

"Anak-anak saya memang rata-rata suka musik, karena saya juga mengajar tidak pernah marah-marah, jadi menganggap mereka seperti adik saya sendiri."

"Kalau sama anak-anak sabar saja, kalau kita sayang nantinya juga mereka sayang," tutur Nata.

Sementara itu pihak sekolah juga sangat mendukung saat video Nata mengajar gitar menjadi viral.

Bahkan setelahnya, pihak sekolah membeli peralatan yang lebih lengkap untuk studio musik.

"Pihak sekolah juga senang dan mendukung."

"Jadi sekarang studio musiknya lebih diperlengkap lagi," jelasnya.

Terkait gitar yang dipakai, Nata menuturkan justru para muridnya membawa gitar milik mereka sendiri.

"Mereka bawa gitar sendiri dan kebanyakan gitar mereka lebih mahal dari gitar saya."

"Bahkan saat tidak ada pelajaran musik pun mereka kadang-kadang tetap bawa gitar sendiri," ujar Nata.

Nata membenarkan pihaknya tidak memaksa murid-muridnya untuk 'wajib' memiliki gitar.

"Tidak dituntut untuk punya sebenarnya, tetapi memang anak-anak ingin punya."

"Setiap masuk pelajaran gitar, yang penting bawa gitar, pinjem sama siapapun boleh, tidak punya gitar juga tidak apa-apa," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana)