Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gempa M 5,1 Guncang Sukabumi, Sejumlah Rumah Rusak, BMKG Jelaskan Pemicu Gempa

BMKG jelaskan pemicu gempa M 5,1 di Sukabumi yang sebabkan sejumlah rumah rusak.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Gempa M 5,1 Guncang Sukabumi, Sejumlah Rumah Rusak, BMKG Jelaskan Pemicu Gempa
BMKG
Lokasi gempa di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Gempa tektonik M 5,1 mengguncang wilayah Sukabumi pada Selasa (10/3/2020), sekitar pukul 17.18 WIB.

Dilansir Kompas.com, berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, hingga Selasa pukul 23.00 WIB, sebanyak 130 rumah mengalami kerusakan.

Sejumlah 30 unit rumah di antaranya rusak berat.

Selain itu, kerusakan terjadi pada 2 bangunan sekolah dasar (SD), masjid, mushala, dan fasilitas umum (fasum).

Sejumlah rumah di Sukabumi runtuh akibat gempa, Selasa (10/3/2020). Gempa dengan magnitudo 4,9 dua kali mengguncang wilayah Sukabumi, Jawa Barat, pada pukul 17.18 sore. TRIBUNNEWS/HO/BNPB
Sejumlah rumah di Sukabumi runtuh akibat gempa, Selasa (10/3/2020). Gempa dengan magnitudo 4,9 dua kali mengguncang wilayah Sukabumi, Jawa Barat, pada pukul 17.18 sore. TRIBUNNEWS/HO/BNPB (TRIBUNNEWS/HO/BNPB)

Dampak kerusakan ini baru dilaporkan dari enam kecamatan, yaitu Kabandungan, Kalapanunggal, Parakansalak, Cidahu, Ciambar dan Cikidang.

"Sementara yang rumah rusak berat ada 30 rumah, di antaranya ada yang ambruk," kata Kepala Bidang Kedarutan dan Logistik (KL) BPBD Kabupaten Sukabumi, Maman Suherman, Selasa malam.

Menurut Maman, laporan kerusakan akan terus bertambah karena belum semua desa yang terdampak melaporkan secara resmi.

Baca: VIDEO Detik-detik Pasca-Gempa Guncang Sukabumi, BNPB Catat Tiga Orang Luka Ringan

Berita Rekomendasi

Sementara itu, saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dr. Daryono menyebutkan gempa tersebut dipicu oleh aktivitas sesar aktif.

"Hasil analisis menunjukkan bahwa gempa ini diakibatkan oleh aktivitas slip atau pergeseran blok batuan kulit bumi secara tiba-tiba," terang Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Rabu (11/3/2020) pagi.

Menurut Daryono, dilihat dari bentuk gelombang gempanya (waveform), tampak jelas adanya gelombang geser (shear) yang cukup nyata dan kuat.

"Selisih waktu tiba catatan gelombang P (pressure) dan S (shear) hanya 6 detik, yang menunjukkan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa lokal (local earthquake)," tambah Daryono.

Daryono mengatakan, gempa semacam ini biasa dikenal sebagai gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu aktivitas sesar aktif.

Titik episenter gempa ini terletak pada koordinat 6,81 LS dan 106,66 BT, tepatnya di darat berlokasi di wilayah Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi.

Sementara itu, lokasi stasiun seismik terdekat pusat gempa yang mencatat gempa ini adalah stasiun seismik Palabuhan Ratu dengan kode PJSM.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas