Gigitan Kutu Kucing Bikin Jari Bocah Asal Sragen Ini Terancam Diamputasi
Setelah dibuang muncul bintik warna merah seperti bekas gigitan nyamuk dan selama hampir sebulan bekas gigitan kutu kucing itu tidak berkembang
Editor: Eko Sutriyanto
"Bidannya bilang katanya racun bekas gigitan kutu kucing tidak bisa terurai gitu," terang dia.
Perjuangan Etik tidak berhenti begitu saja.
Demi kesembuhan anaknya, Etik membawa anaknya itu ke dokter spesialis anak.
Baca: Kronologis Penangkapan Pengedar Uang Palsu Dolar AS di Kuningan Jabar
Baca: Ade Barkah Terpilih Secara Aklamasi Sebagai Ketua DPD Golkar Jabar
Etik disarankan untuk melakukan rontgen dan ultrasonography (USG).
Keterbatasan biaya membuat Etik tidak dapat memenuhi permintaan dokter spesialis anak untuk rontgen dan USG.
Etik sendiri di rumah tidak bekerja, sedang suaminya hanya sebagai seorang kuli bangunan, sehingga pendapatan yang diterima tidak menentu.
Karena itu, Etik membawa anaknya ke rumah sakit umum dengan memakai BPJS.
"Sama dokternya suruh rawat inap. Beberapa hari tak dapat kamar karena penuh. Saya pindah ke RS Amal Sehat. Di sana diperiksa karanya peradangan," ujar dia.
Beberapa kali kontrol di rumah sakit tersebut bukannya berkurang bengkaknya, tetapi semakin bertambah besar.
Kemudian dirujuk ke RSUD Dr Moewardi Kota Surakarta.
Seandainya kondisi jari tangannya masih terus bengkak dan warnanya memerah disarankan untuk diamputasi.
Sebab, kalau tidak dilakukan amputasi dimungkinkan akan dapat menjalar ke bagian yang lain.
"Sekarang anaknya rawat jalan di rumah. Kadang ada dokter dari Puskesmas datang ke rumah untuk memeriksa kondisi anak saya," jelas dia.
Sejak jari tangannya membengkak, kata Etik, anaknya sering menangis, dan demam.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.