Kapal Pesiar Berbendera Australia Diperbolehkan Berlabuh di Makassar, Tapi Ada Syaratnya
"Pemeriksaan sejak jam 7 pagi tadi. Ada lima orang yang berangkat ke kapal untuk memeriksa penumpang," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kapal pesiar Coral Adventurer ditolak saat hendak berlabuh di Pelabuhan Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa (10/3/2020) kemarin.
Kapal pesiar berbendera Australia berpenumpang wisatawan asing itu kemudian memutuskan untuk belabuh di Makassar.
Baca: UPDATE Virus Corona - Satu Pasien di Indonesia Dikabarkan Meninggal Dunia, Ada Faktor Penyakit Lain
Pemerintah Kota Makassar mempersilakan 42 wisatawan dan 35 kru kapal itu masuk ke Makassar.
Dengan syarat, mereka harus melalui pemeriksaan terlebih dahulu.
Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Makassar Rahmatullah mengatakan, kini penumpang kapal tersebut diperiksa oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Makassar di perairan yang jaraknya 2 mil dari pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.
Perairan tersebut merupakan zona karantina virus corona.
"Pemeriksaan sejak jam 7 pagi tadi. Ada lima orang yang berangkat ke kapal untuk memeriksa penumpang. Lengkap dengan alat semuanya," kata Rahmatullah kepada wartawan, Rabu (11/3/2020).
Menurut Rahmatullah, bila ada penumpang kapal tersebut ditemukan memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat celcius, maka mereka tidak diperbolehkan berlabuh.
"Kita sudah rapatkan bersama terkait ini, juga sudah lakukan simulasi bagaimana penanganan bagi mereka. Mana kala ditemukan ada hal yang mencurigakan di atas kapal, penumpang tidak boleh turun," ucap Rahmatullah.
Rahmatullah mengatakan Kapal MS Coral berangkat dari Darwin, Australia, dan sudah berlayar selama lebih dari 14 hari.
Selama waktu itu, tidak ada penumpang yang diduga terinfeksi virus corona.
Namun, pemeriksaan tetap dilaksanakan demi mengantisipasi kemungkinan terburuk.
"Rencana wisatawan ini mau keluar kota tapi itu nanti diatur oleh bagian wisatanya sendiri. Kalau di Makassar mereka akan ke Benteng Rotterdam," ujar Rahmatullah.
Baca: Jenazah Pasien Kasus 25 Virus Corona Segera Dipulangkan Ke Negara Asal
Rahmatullah masih belum tahu hingga kapan pemeriksaan kesehatan dilakukan kepada wisatawan Australia tersebut.
Namun, dia mengatakan bila pihak KKP tidak menemukan penumpang yang diduga terinfeksi virus corona, direncanakan kapal tersebut berlabuh di Pelabuhan Soekarno Hatta, Kamis (12/3/2020) siang.
Pemkot Surabaya juga sempat tolak kapal pesiar berlabuh
Baca: Singapura Umumkan Enam Kasus Baru, Satu Positif Corona Setelah Lakukan Perjalanan ke Indonesia
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menolak semua kapal pesiar yang akan berlabuh di Surabaya.
Termasuk kapal MV Columbus yang rencananya akan bersandar di Kota Surabaya pada 12 Maret 2020 nanti.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Surabaya Ikhsan mengatakan, keputusan itu diambil atas masukan dan saran dari warga, serta yang paling penting untuk melindungi warga dari persebaran virus corona atau Covid-19.
Ikhsan menyampaikan, keputusan tersebut setelah memperhatikan masukan dan saran dari berbagai elemen masyarakat terkait penyebaran virus corona di berbagai negara.
Serta dalam upaya meminimalisir risiko kontaminasi dari segala sumber terinfeksi dan demi melindungi warga Kota Surabaya.
Sehingga untuk sementara waktu, Pemkot Surabaya tidak dapat menerima atau menolak kunjungan Kapal Pesiar MV Columbus ke Kota Surabaya pada 12 Maret 2020.
"Jadi, warga sudah mulai resah karena rencana kedatangan kapal pesiar ini, sehingga kami memutuskan untuk tidak menerima kunjungan kapal pesiar ini," kata Ikhsan, saat dikonfirmasi, Selasa (10/3/2020).
Ikhsan menegaskan, keputusan itu sudah melalui rapat koordinasi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam penerimaan kapal pesiar.
Di antaranya pihak Syahbandar, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Imigrasi, Bea Cukai, PT Pelindo dan berbagai pihak lain.
"Hasil dari rapat itu, Pemkot Surabaya menunda sementara (menolak) kunjungan wisata penumpang maupun kru kapal pesiar di wilayah Kota Surabaya," ujar dia.
Menurut dia, rapat tersebut juga menghasilkan kesimpulan bahwa pihak otoritas pelabuhan, Syahbandar Tanjung Perak tidak ada penolakan terhadap kedatangan MV Columbus di Pelabuhan Tanjung Perak.
Meski demikian, Ikhsan menyebut, hal itu harus ada rekomendasi dari pihak-pihak terkait, di antaranya KKP, Imigrasi, Bea Cukai, yang menyatakan kapal tersebut beserta penumpang dan kru tidak terjangkit Covid-19.
Sedangkan dari pihak perusahaan Ship Agent Buana Lintas Lautan Line Surabaya sebagai perwakilan dari general agent ISS Malindo & Tour Operator Intercruises, kata Ikhsan, juga diminta untuk tidak masuk ke Kota Surabaya pada 12 Maret 2020 bagi kapal MV Columbus.
"Jadi intinya, kami tetap menolak kedatangan kapal pesiar ini. Dan penolakan ini bukan yang pertama, sebelumnya juga sudah pernah dan ini berlaku bagi semua kapal pesiar," kata dia.
Setelah ada keputusan dan rapat koordinasi itu, menurut Ikhsan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga akan mengirimkan surat penundaan kunjungan kapal pesiar itu.
Surat itu akan dikirimkan kepada Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, CEO Regional Jawa Timur PT Pelabuhan Indonesia III (Persero).
Dalam surat tersebut, sebenarnya Pemkot Surabaya mengapresiasi rencana kedatangan kapal pesiar itu untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Kota Surabaya.
"Namun, karena memperhatikan masukan dan saran dari berbagai elemen masyarakat dan untuk melindungi warga, maka untuk sementara waktu pemkot tidak dapat menerima kunjungan kapal pesiar tersebut," terang Ikhsan.
Ia mengungkapkan, sebenarnya Risma sangat antusias dengan rencana kedatangan kapal pesiar itu.
Baca: Seorang Nenek Yang Baru Dinyatakan Pasien Positif Corona Dalam Kondisi Baik
Sebab, sebelumnya, kata Ikhsan, Risma juga telah memerintahkan kepada jajarannya untuk menyiapkan transportasi wisatawan saat keliling di Kota Surabaya.
"Sebenarnya, kami juga sudah menyiapkan berbagai acara internasional yang biasa mengundang tamu-tamu dari luar negeri, tapi semua itu dibatalkan dulu karena khawatir terhadap virus corona ini," ujar dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Sempat Ditolak Berlabuh, Kapal Pesiar Australia Diperiksa di Laut Makassar
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.