Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Satu Keluarga Tewas Setelah Makan Ikan Buntal, Hasil Pancingan lalu Dimasak Bumbu Santan

Satu keluarga di Banyuwangi tewas diduga keracunan setelah makan ikan buntal hasil pancingan yang dimasak bumbu santan, Selasa (10/3/2020).

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Kronologi Satu Keluarga Tewas Setelah Makan Ikan Buntal, Hasil Pancingan lalu Dimasak Bumbu Santan
Zaujimavosti.net
Satu keluarga di Banyuwangi tewas diduga keracunan setelah makan ikan buntal hasil pancingan yang dimasak bumbu santan, Selasa (10/3/2020). 

Racun ikan buntal disebut-sebut yang paling kuat kedua di dunia lantaran satu ekor ikan buntal diperkirakan dapat membunuh 30 manusia dewasa.

Sejauh ini, obat penawar racun ikan buntal juga belum ditemukan.

Tetrodotoxin diyakini merupakan hasil sintesis bakteri hewan yang dia makan, yakni invertebrata dan alga dan terkonsentrasi di hati, gonad, serta kulit.

Baca: Satu Keluarga Tewas Setelah Makan Ikan Buntal, Dimasak Santan Dimakan Dua Hari Berturut-turut

Ia akan menyerang sistem saraf perifer, yakni motorik dan sensorik.

Awalnya, bibir dan jari-jari akan mati rasa, kesemutan lalu kehilangan kontrol.

Kemudian, apabila sudah mengalami gejala tersebut, sebaiknya korban langsung dilarikan ke rumah sakit.

Racun ikan buntal dapat melemahkan otot yang menyebabkan muntah dan diare, serta melumpuhkan pernafasan meskipun korbannya masih sadar.

Berita Rekomendasi

Namun ada pula beberapa kasus, di mana korban ikan buntal menjadi lumpuh dan tak sadarkan diri.

Meskipun demikian, ikan buntal dianggap sangat enak dikonsumsi.

Baca: Fakta-Fakta 90 Warga Mesuji Lampung Alami Keracunan Makanan

Orang dapat memakan ikan ini dengan harga yang sangat mahal di Jepang.

Ikan harus dimasak oleh koki ahli yang telah belajar selama dua tahun.

Tingkat racun ikan buntal bersifat musiman sehingga hanya disajikan bulan Oktober sampai Maret.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (TribunJateng.com/National Geographic)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas