Pasangan Suami Istri Tewas Diduga Bunuh Diri, Keluarga Tolak Autopsi Sesuai Surat Wasiat Korban
Kapolres Malang AKBP Hendri Umar memastikan anggota keluarga pasangan suami istri yang tewas bunuh diri menolak untuk diautopsi.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Kapolres Malang AKBP Hendri Umar memastikan kedua keluarga korban pasangan suami istri (pasutri) di Malang yang tewas bersama di rumah, menolak anggota keluarganya itu autopsi.
Penolakan tersebut dituangkan dalam sebuah pernyataan yang dibuat oleh kedua belah pihak serta diketahui oleh polisi.
Diketahui JW (42) dan YI (38) adalah pasangan suami istri. Keduanya ditemukan tewas diduga karena bunuh diri.
JW sang suami, ditemukan mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, sedangkan istrinya YI ditemukan telentang di kamarnya dengan mulut berbusa, diduga karena keracunan.
Para korban tewas adalah warga Desa Petungsewu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.
"Untuk keluarga korban baik laki-laki, maupun perempuan, semuanya bikin pernyataan menolak untuk kedua korban dilakukan autopsi," ujar Hendri ketika dikonfirmasi, Kamis (12/3/2020).
Meski sudah ada pernyataan tentang penolakan dilakukan autopsi, Hendri menerangkan pihaknya hingga kini masih menggali informasi tambahan di sekitar tempat kejadian.
"Kami masih menggali informasi tambahan dari sekitar tempat kejadian," kata Hendri.
Baca: Pakai Hijab, Jennifer Dunn Bersaksi di Sidang Kasus Wawan
Baca: Ada 34 Kasus Virus Corona di Indonesia, Ini Langkah Pencegahannya
Secara kronologis, Hendri menjelaskan, pada Selasa (10/3/2020) petugas kepolisian datang ke lokasi saat kedua jenazah sudah tidak pada tempat awal penemuan.
Sosok yang menemukan pertama kali kedua korban adalah, anak kedua korban berinisial Y.
"Petugas kepolisian ke tkp (tempat kejadian perkara) saat sudah banyak warga mengerumuni rumah duka. Saat ke tkp, petugas menemukan jenazah sudah dalam keadaan tidak pada tempatnya," tutur pria kelahiran Solok, Sumatera Barat itu.
Ada surat wasiat yang ditemukan di lokasi kejadian. Isinya meminta kedua korban tidak dilakukan autopsi.
"Kami temukan surat wasiat. Isinya meminta permintaan salah satunya dikuburkan satu liang lahat," ujar Hendri.
Di sisi lain, anak kandung korban berinisial Y sudah mengikhlaskan kepergian kedua orang tuanya.
Keikhlasan tersebut akhirnya melahirkan keputusan dari keluarga agar kedua korban tidak dilakukan autopsi.
Y menerangkan, kedua orang tuanya telah dikubur di pemakaman umum desa setempat, Selasa (10/3/2020).
Pemakaman tersebut terletak tak jauh dari rumah korban.
Baca: Politikus PAN: Jangan Provokasi Pak Amien Rais Demi Ambisi Kader yang Kecewa
Baca: BIGBANG Perpanjang Kontrak dengan YG Entertainment
"Kami ikhlas," terang Y saat ditemui.
Istri Minum Racun, Suami Gantung Diri
Sebelumnya, pasangan suami istri di Desa Petungsewu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, ditemukan meninggal di rumahnya, Selasa (10/3/2020). Diduga keduanya bunuh diri.
Kapolsek Wagir, AKP Sri Widyaningsih menjelaskan, korban diketahui bernama JW (42) dan istrinya bernama YI (38).
Keduanya ditemukan sekitar pukul 08.30 waktu setempat.
"Kami masih di tempat kejadian perkara," kata AKP Sri Widyaningsih ketika dikonfirmasi.
Hingga kini belum diketahui motif korban melakukan bunuh diri.
Petugas masih melakukan olah tempat kejadian perkara.
Sementara itu, Komandan Komando Rayon Militer (Danramil) 0818/08 Wagir, Kapten Inf Sunyoto mengatakan JW meninggal karena bunuh diri.
Sedangkan YI diduga meminum racun. Peristiwa pertama kali diketahui oleh pihak keluarga.
"Diduga istrinya minum racun. Sedangkan suaminya gantung diri," ujar Sunyoto.
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Baca: Thermal Scanner Tak Efektif Deteksi Orang yang Idap Virus Corona
Baca: Hubungannya Ngambang, Tanpa Kepastian, Meggie Diaz Bongkar Sikap Cemburu Tukul Arwana
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:
Gerakan "Into The Light"
Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Keluarga Pasutri di Malang Tewas Bersama Tolak Jasad Diotopsi, Polisi Tetap Gali Informasi Tambahan