Hanyut di Perairan Laut Bangka, 12 Pekerja TI Apung Ditemukan Selamat
12 orang pekerja tambang inkonvensional apung yang hanyut di perairan laut Pulau Bangka akhirnya berhasil ditemukan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - 12 orang pekerja tambang inkonvensional apung yang hanyut di perairan laut Pulau Bangka akhirnya berhasil ditemukan. Para pekerja tambang tersebut kini telah kembali kepada keluarga masing-masing.
Sebelum ditemukan, para penambang dilaporkan hanyut di tengah laut Tuing, Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Malam ini kami pastikan semua pekerja tambang yang semula sempat dinyatakan hilang, kini selamat semuanya. Meraka telah bertemu keluarga masing-masing. Pihak keluarga korban juga sudah mengucapkan terimakasih kepada BPBD Bangka dan juga kepada semua tim gabungan yang terlibat melakukan evakuasi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka, Ansori Muslim kepada Bangkapos.com, Kamis (12/3/2020) malam.
Ansori mengatakan pihaknya telah meminta keterangan pada korban seusai proses evakuasi.
Hilangnya 12 pekerja tambang timah bermula ketika mereka memindahkan ponton TI apung dari perairan Bangka Tengah.
"Informasi berawal dua hari lalu para pekerja tambang terdiri dari dua bos memindahkan tujuh ponton mereka yang ditarik menggunakan satu bot (perahu) dari sekitar perairan Bangka Tengah. Ponton ini ada yang mau ditarik ke arah Selindung dan ada juga yang mau ditarik ke arah Belinyu," kata Ansori.
Baca: Update Gempa Sukabumi: 1.032 Jiwa Terdampak, 465 Rumah Rusak Ringan hingga Berat, Ini Rinciannya
Baca: Terisolasi 1 Hari Bersama Mayat Positif Corona, Aktor Luca Franzese: Italia Telah Menelantarkan Kita
Data awal di ponton itu berisi 12 orang, namun tiga di antaranya ternyata lebih dulu pindah ke ponton lain.
Sedangkan sembilan pekerja tambang lainnya tetap pada ponton yang terus ditarik menggunakan kapal penarik.
"Namun kira-kira sampai Perairan Tuing, tali ponton putus," jelas Ansori.
Satu di antara bos tambang kemudian mengerahkan kapal lain mencari anak buahnya dan berhasil mengevakuasi tiga pekerja di antara sembilan pekerja yang hanyut di Perairan Tuing tadi.
Sedangkan enam pekerja lainnya yang berbeda bos tambang, tetap terombang-ambing di atas ponton di tengah laut yang sama.
Hingga akhirnya enam orang pekerja tambang tersebut ditemukan oleh Wandri (38), nelayan Dusun Tuing pada Kamis (12/2/2020) petang.
Mereka ditemukan terombang-ambing di Laut Tuing Desa Mapur, Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka.
"Ketika itu saya diminta bantuan oleh keluarga korban untuk mencari korban yang hilang. Akhirnya saya menggunakan perahu 18 PK turun ke laut bersama tiga orang keluarga korban," kata Wandri ketika ditemui Bangkapos.com seusai evakuasi korban di Perairan Pantai Tuing.
Tak berapa lama atau sekitar 1 mil perjalanan, Wandri melihat tiga ponton terombang-ambing di kejauhan tengah laut.
"Ternyata korban sebanyak enam orang masih mengapung di ponton itu dan saya selamatkan. Kondisi enam orang ini sudah lemas mungkin karena dua hari tidak minum dan makan. Sedangkan korban lainya saya tak tahu," kata Wandri. (Bangkapos.com/Fery Laskari)
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul 12 Pekerja TI Apung yang Hanyut di Laut Bangka Berhasil Ditemukan