Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasil Autopsi Jasad Intan Gadis Bertato Burung Hantu Ungkap Fakta Baru, Dia Tak Dibunuh di Selokan

Berdasarkan hasil autopsi, luka lebam pada kedua mata korban, disebabkan benda tumpul dan benda tajam.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Hasil Autopsi Jasad Intan Gadis Bertato Burung Hantu Ungkap Fakta Baru, Dia Tak Dibunuh di Selokan
Facebook via Tribun Bogor
Polisi ungkap hasil autopsi Anjanii Bee, wanita bertato burung hantu yang ditemukan tewas di selokan Lembang. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Daniel Andreand Damanik

TRIBUNNEWS.COM, CIMAHI - Misteri kematian Intan Anjani Bee (18), gadis yang ditemukan tewas di dalam selokan di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat akhirnya menemukan titik terang.

Kapolres Cimahi AKBP M Yoris Marzuki mengatakan berdasarkan hasil autopsi, Anjani Bee atau Intan Marwah Sofiyah sudah meninggal selama lebih dari 12 jam sebelum ditemukan.

"Berdasarkan hasil autopsi, korban sudah meninggal lebih dari 12 jam," katanya.

Berdasarkan perhitungan tersebut, diduga Anjani dibunuh sekira pukul 19.00 WIB, karena saksi menemukan jenazah Anjani di selokan sekira pukul 07.00 WIB.

Polisi juga sudah memeriksa 42 orang saksi terkait kematian Anjani.

Namun, Yoris mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menetapkan tersangka.

Berita Rekomendasi

Berdasarkan hasil autopsi, luka lebam pada kedua mata korban, disebabkan benda tumpul dan benda tajam.

Sementara, luka gorokan di leher Anjani memiliki panjang sekitar 5 cm atau setengah dari lingkar lehernya.

Kapolres Cimahi juga memastikan, bahwa lokasi pembunuhan bukan lah di selokan tersebut, karena selokan tersebut hanya dijadikan tempat pembuangan jenazah oleh pelaku.

Baca: Bahas Ahok, Ali Ngabalin Didebat Fadli Zon dan Haikal Hassan, Presenter sampai Turun Tangan

Baca: Kapan Puncak Pesebaran Virus Corona di Indonesia? Ini Prediksi Badan Intelijen Negara/BIN

Pacar Intan Sudah Diperiksa Polisi

Polisi kembali mengungkapkan perkembangan terkini kasus pembunuhan Intan Marwah Sofiah (20) atau Anjanii Bee.


Sebelumnya, gadis bertato burung hantu itu ditemukan tak bernyawa di selokan dekat hotel berbintang di Jalan Raya Lembang, Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (5/3/2020) pagi.

Kapolres Cimahi, AKBP M Yoris Maulana Yusuf Marzuki mengatakan, saksi yang diperiksa kembali bertambah.

Kini, ada 42 saksi yang sudah diperiksa.

Kendati demikian, Yoris masih belum bisa mengutarakan hasilnya.

"Sekarang kita sudah periksa 42 saksi, termasuk (teman lelaki atau pacar) korban. Semuanya sudah diperiksa," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (12/3/2020).

Selain memeriksa saksi, Yoris mengatakan pihaknya juga sudah melakukan olah TKP sebanyak lima kali.

Karena itu, data yang diperlukan untuk penyelidikan juga telah dikantongi polisi.

Termasuk rekaman CCTV di sekitar lokasi, juga sudah dicek.

Baca: Cerita Krisna Mukti Pernah Pinjam Uang Rp 10 Juta ke Iis Dahlia, Ini Respon Tak Terduga Si Pedangdut

Baca: Jelang Lawan PSCS Cilacap, Persis Solo Dapat Wejangan dari FX Hadi Rudyatmo

Yoris mengatakan, data-data itu sudah ada yang mengarah ke petunjuk.

"Tapi kita belum bisa publikasikan karena untuk kepentingan penyelidikan," katanya.

Sebelumnya, mengenai jumlah terduga pelaku, Yoris mengatakan pihak kepolisian belum berani menyampaikan.

Pasalnya, saat ini masih proses penyelidikan.

Warga di sekitar perbatasan Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat dan Kecamatan Cidadap, Kota Bandung geger oleh penemuan mayat. Mayat perempuan bertato tersebut ditemukan pada Kamis (5/3/2020) pagi di selokan dekat hotel berbintang di lokasi tersebut
Warga di sekitar perbatasan Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat dan Kecamatan Cidadap, Kota Bandung geger oleh penemuan mayat. Mayat perempuan bertato tersebut ditemukan pada Kamis (5/3/2020) pagi di selokan dekat hotel berbintang di lokasi tersebut (TribunJabar.id/Daniel Andreand Damanik)

"Tapi yang jelas kami sudah memiliki gambaran," ujar Yoris, Rabu (11/3/2020).

Namun, kini pihaknya membeberkan kemungkinan motif yang dilakukan pelaku.

Jika dilihat dari hasil autopsi, dikatakan Yoris, kemungkinan pelaku merasa dendam terhadap korban.

"Kemungkinannya iya (dendam)," ujarnya.

Tak hanya itu, fakta mengejutkan lain yang diungkap Yoris adalah bahwa Intan dibunuh di tempat lain.

Pasalnya, kepolisian tak menemukan bercak darah di sekitar TKP.

Baca: Menag Fachrul Minta Masyarakat Tak Lakukan Salam Apalagi Cipika-Cipiki

Baca: Kenalan dengan Adik & Ibunda Raffi Ahmad, Sikap Siwon Saat Bertemu Amy Qanita Justru Jadi Sorotan

Kendati demikian, Yoris belum bisa memastikan apakah pelaku membuang mayat Intan berangkat dari arah Lembang menuju Kota Bandung atau sebaliknya.

"Itu tidak bisa dipastikan, bisa saja pelaku memutar, jadi kemungkinannya bisa dari arah atas atau dari arah bawah," katanya.

Saat ditemukan, kondisi mayat Intan mengenaskan, terdapat luka di beberapa bagian tubuhnya.

Di bagian kepala, leher, dan wajah terdapat luka bekas hantaman senjata tajam.

Sementara itu, tubuh perempuan asal Subang itu hanya tertutupi oleh seprai dan plastik hitam.

Untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut, dibentuk sebuah tim khusus.

Tim tersebut terdiri dari tim penyelidikan dan tim sidik melakukan pemeriksaan.

Baca: Kenalan dengan Adik & Ibunda Raffi Ahmad, Sikap Siwon Saat Bertemu Amy Qanita Justru Jadi Sorotan

Baca: Pencuri di Spanyol Menyamar Pakai Hazmat, Modus Periksa Corona

Duka Mendalam Keluarga

Mayat Intan juga sudah diautopsi, lalu dimakamkan di Kampung Karajan, Desa Karang Hegar, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, Jumat (6/3/2020).

Duka dan kesedihan mendalam tentu saja dirasakan oleh keluarganya.

Tak henti-hentinya ibunda korban, Nita, menangisi kepergian anak gadisnya ini hingga ke pemakaman.

Nita mengatakan, terakhir kali ia berhubungan anaknya pada Minggu (1/3/2020) malam.

Mayat wanita ditemukan di depan hotel berbintang perbatasan Bandung pada Kamis (5/3/2020). Ada luka di lehernya.
Mayat wanita ditemukan di depan hotel berbintang perbatasan Bandung pada Kamis (5/3/2020). Ada luka di lehernya. (ISTIMEWA via TRIBUN JABAR)

Saat itu, keduanya berinteraksi lewat video call atau panggilan video di ponsel.

Nita mengatakan, anaknya saat sedang ditelepon sedang berada di kamar indekosnya di Bandung.

Dia sedang bersama laki-laki yang merupakan pacarnya.

"Saya minta anak saya pulang karena ada yang perlu dibicarain. Tapi belum bertemu sudah (meninggal)," ujarnya, kepada wartawan termasuk TribunJabar.id, beberapa waktu lalu.

Hal senada juga dikatakan oleh Asep Saeful Pallah (44), pihak keluarga dari Intan.

Baca: Gubernur Sutarmidji Marah, Masih Ada Warganya Bepergian ke Serawak, Mereka Diancam Karantina 30 Hari

Baca: Ibadah Ramadan Tak akan Dibatasi, Menag Beri Imbauan Cegah Corona

Dia mengatakan, sebelum meninggal, Intan memang sempat menyewa kamar indekos di Bandung selama tiga pekan.

Diketahui Intan memang sering bertemu dengan pacarnya.

"Betul, dia korban (pembunuhan) yang ditemukan di Lembang, panggilan sehari-harinya Intan," ujar Asep Saeful Pallah.

Kini, Nita masih tak percaya atas apa yang terjadi pada anaknya itu.

Ia mengaku bertanya-tanya, mengapa anaknya bisa tewas secara mengenaskan.

Nita ingin pembunuh putrinya segera ditangkap.

Minta Nasi Goreng Gratis, Preman Bertato Tewas Dikeroyok
Minta Nasi Goreng Gratis, Preman Bertato Tewas Dikeroyok (Tribun Medan/Istimewa)

"Anak saya salah apa sampai-sampai pelaku ini tega melakukan perbuatan kejam ini," katanya.

Pertama kali, Nita diberi kabar mengenai Intan oleh keluarganya di Cikarang.

Saat itu dia diminta mengecek, apakah mayat yang ditemukan di perbatasan Bandung-Lembang itu anaknya atau bukan.

"Ada pihak polisi yang konfirmasi dan mengirimkan foto wajahnya meminta saya datang ke sana," ujarnya.

Benar saja, mayat itu ternyata memang anaknya. (TribunJabar.id/Hilman Kamaludin, M Nandri Prilatama, dan Daniel Andreand Damanik)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Hasil Autopsi Intan Anjanii Bee Sudah Keluar, Terungkap Fakta Baru, Apa Itu?

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas