Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Bocah di Belu NTT Meninggal Terjangkit DBD, Bupati: Mereka Takut ke RS karena Tidak Punya BPJS

Bupati Belu, Willy Lay mengungkapkan, seluruh penderita DBD yang meninggal itu berasal dari keluarga kurang mampu.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 5 Bocah di Belu NTT Meninggal Terjangkit DBD, Bupati: Mereka Takut ke RS karena Tidak Punya BPJS
Wartakota/Nur Ichsan
FOGGING DBD - Relawan PMI Kota Tangerang melakukan pengasapan (fogging) dalam penanganan wabah penyakit demam berdarah di wilayah RW 01 Kelurahan Pinang, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Rabu (19/2/2020), Pengasapan ini dilakukan setelah puluhan warga di wilayah ini terserang virus Chikungunya, yang membuat penderitanya, mengalami lemas badan seperti orang lumpuh.karena nyamuk tersebut menyerang persendian. (Wartakota/Nur Ichsan) 

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Lima bocah berusia 10 tahun di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal dunia akibat terjangkit demam berdarah (DBD).

Bupati Belu, Willy Lay mengungkapkan, seluruh penderita DBD yang meninggal itu berasal dari keluarga kurang mampu.

Selain itu, rata-rata dari keluarga korban tersebut juga belum tercover oleh fasilitas JKN-KIS.

Sehingga meski sudah mengetahui keluarganya ada yang sakit, mereka enggan untuk segera membawanya ke rumah sakit karena tidak memiliki cukup uang.

"Jadi pasien yang dibawa ke rumah sakit itu memang sudah dalam keadaan kritis," ujar Willy.

"Mereka takut ke RS karena tidak punya BPJS," tambahnya.

Menyikapi kondisi itu, pihaknya mengaku sudah membuat terobosan untuk menekan jumlah korban DBD di wilayahnya.

Baca: Atasi Corona, Anies Baswedan Tegaskan Tak Lockdown Jakarta: Kami Minta Semua Warga Bertanggung Jawab

Baca: SOD Tayangkan Film Dewasa Gratis Saat Para Karyawan di Jepang Bekerja dari Rumah

Berita Rekomendasi

Yakni dengan menggratiskan seluruh biaya berobat bagi seluruh pasien DBD yang dirawat di rumah sakit.

Kebijakan yang diambil tersebut, saat ini juga telah diumumkan melalui surat edaran yang telah dikirimkan kepada seluruh instansi, baik desa, lurah, camat, dan lainnya.

"Semua pasien yang datang berobat tidak usah bayar. Gratis dulu, supaya mereka tidak takut datang. Ada BPJS atau pun tidak, tetap harus ditangani," jelasnya.

Langkah yang dilakukannya itu, menurutnya sebagai bentuk kehadiran pemerintah kepada masyarakat. (Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Punya Uang untuk Berobat, 5 Warga NTT Meninggal Terjangkit DBD"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas