Cegah Kecemasan Berlebih Akibat COVID-19, BK UMM Buka Layanan Konseling Gratis
Cegah Kecemasan Berlebih Akibat COVID-19, BK UMM Buka Layanan Konseling Gratis, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) layanan konseling gratis
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
Sehingga layanan konseling COVID-19 yang resmi dibuka Kamis (19/03/2020) lalu dapat memberikan manfaat maksimal kepada masyarakat.
Baca: Ciri-ciri Corona Per Hari, Hari Ke-1 Mual, Hari Ke-5 Sulit Bernapas
Covid-19 menimbulkan kecemasan?
Hudaniah mengaku, ada indikasi kecemasan berlebih oleh sebagian masyarakat atas merebaknya virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China ini.
"Dari keluhannya ada beberapa nampaknya itu gangguan psikologis dan pemicunya dia stress akibat COVID-19," katanya.
Namun, Hudaniah memberikan catatan kondisi tersebut tidak lepas dari faktor masalah lain yang dimiliki jauh sebelum merebaknya virus bertipe zoonosis tersebut.
"Jadi keadaannya sekarang merupakan akumulasi dari masalah masalah yang bertumpuk sebelumnya," tegasnya.
Hudaniah membeberkan kecemasan yang timbul disebabkan respon masyarakat terhadap merebaknya COVID-19 beragam.
Ditambah ia menilai keputusan pemerintah yang terkesan mendadak membuat potensi kecemasan masyarakat semakin meningkat.
"Sementara kemampuan respon orang-orang terhadap situasi yang seperti ini kan berbeda-beda. Ada cepat merespon, kuliah online oh oke lah, namun juga ada yang syok kenapa harus beginilah."
Bahkan Hudaniah mengatakan, masyarakat yang memiliki kemampuan fleksibilitas respon terhadap situasi berubah secara mendadak yang cenderung rendah, potensi kecemasan dan stress jauh lebih tinggi.
Baca: Dinkes DKI Buat Fitur Skrining Online Gejala Covid-19, Coba di Sini
Manajemen stress
Hudaniah menjelaskan dalam rangka menghadapi kecemasan akibat persebaran COVID-19 dibutuhkan manajemen stress yang baik.
Ini dikarenakan ketika seseorang itu dalam kondisi cemas bahkan stress menyebabkan kemampuan berpikir kritisnya berkurang.
Hudaniah berpedapat stres juga dapat membuat infomasi-informasi masuk dalam benak seseorang tanpa ada seleksi.