Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ODP Berusia 63 Tahun di Blitar Meninggal Bukan karena Corona Tapi Komplikasi Penyakit

Seorang kakek di Kabupaten Blitar yang masuk daftar orang dalam pemantauan (ODP) meninggal dunia usai dirawat di RS milik Pemkab Blitar.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in ODP Berusia 63 Tahun di Blitar Meninggal Bukan karena Corona Tapi Komplikasi Penyakit
Lam Yik Fei/The New York Times
Para pelancong di bandara. 

TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Seorang kakek di Kabupaten Blitar yang masuk daftar orang dalam pemantauan (ODP) meninggal dunia usai dirawat di RS milik Pemkab Blitar.

Namun penyebab meninggalnya sang kakek dipastikan bukan karena virus Corona namun karena komplikasi berbagai penyakit.

Kakek berusia 63 tahun itu berasal dari Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

Nyawa korban tak tertolong dan meninggal dunia di RSUD Ngudi Waluya, Kecamatan Wlingi, Senin (23/3/2020) siang atau pukul 11.00 WIB.

Korban belum sempat ditangani khusus oleh tim medis karena baru tiba beberapa menit di RS milik Pemkab Blitar itu.

"Saat dibawa ke rumah sakit, kondisinya sudah kritis sehingga baru dapat penanganan di IGD, namun korban akhirnya meninggal dunia," kata dr Endah Woro Utami, Direktur RSUD Ngudi Waluya Wlingi.

Setelah ditelusuri riwayat penyakitnya, rupanya korban menderita komplikasi di antaranya, diabetes, dan batuk dengan disertai sesak nafas.

Baca: Fraksi PPP Minta Gaji Anggota DPR Dipotong untuk Anggaran Penanganan Corona

Baca: Jangan Lelet, Komisi XI: Penanganan Corona yang Cepat Bisa Selamatkan Pelemahan Rupiah

Berita Rekomendasi

Karena curiga dengan penyakit korban, petugas terus mencari informasi soal rekam jejak penyakitnya itu.

Hasilnya, korban diketahui masuk salah satu dari 66 orang di Kabupaten Blitar, yang sudah terindikasi orang dalam pemantauan (ODP).

Namun, itu tak diketahui pihak RS saat korban masuk pertama kali ke RS siang kemarin itu.

Makanya, ia dikira pasien biasa sehingga tak langsung ditangani khusus namun masih sempat ditaruh di IGD terlebih dulu.

Status korban ODP itu baru diketahui, setelah korban meninggal dunia.

"Ternyata, korban diketahui sudah ODP itu sejak 13 Maret lalu. Saat itu, korban menderita batuk dan sesak nafas. Itu diperiksa di puskesmas setempat," paparnya.

Curiga dengan penyakit batuk dan sesak nafasnya, pihak puskemas menanyainya.

Baca: Manajer Ria Ricis Sebut Pernah Ditegur Tetangga Tahun Lalu, Tapi Begini Sikapnya

Baca: Pesan Terakhir Purwaniatun, Pemeran ART Legendaris Sebelum Wafat setelah Operasi Kanker Rahim

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas