ODP Corona di Sumut Melonjak Jadi 1.391 Orang, Seorang Dokter Positif Covid-19
Sedangkan untuk satu pasien positif yang telah dari 19 Maret 2020 lalu dirawat saat ini dengan kondisi sedang.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Koordinator Penanganan COVID-19 RSUP Haji Adam Malik Medan membenarkan satu dari 7 pasien Positif COVID-19 yang saat ini dirawat merupakan seorang dokter yang bekerja di RSUP Adam Malik, Medan.
Pasien positif Virus Corona ini artinya bertambah 6 orang dari hari sebelumnya, Senin (23/3/2020) yang hanya berjumlah 2 dan satu di antaranya telah meninggal dunia pada 17 Maret 2020 silam.
Saat ditanya apakah salah satu dari ketujuh pasien tersebut merupakan dokter di RSUP Adam Malik, Koordinator Penanganan COVID-19 RSUP Haji Adam Malik Medan, dr Ade Rahmaini membenarkan hal tersebut.
"Iya benar," tuturnya lewat pesan WhatsApp, Selasa (24/3/2020) pukul 21.01 WIB.
Baca: Eks Kiper Manchester United Ungkap Perjalanan Menakjubkan Saat Raih Treble Winners
Baca: Tiga Kiat Praktis Agar Tetap Produktif Saat Menjalani Kerja dari Rumah
Baca: Ridwan Kamil Ungkap Kondisi Wakil Wali Kota Bandung dan Bupati Karawang yang Positif Corona
Baca: ABK Tug Boat di Tuban Tewas Saat di Kamar Mandi
Terkait kondisi ketujuh pasien positif tersebut dirawat yang dirawat di ruangan infeksius, Ade menjelaskan bahwa kondisinya masih ringan.
"Pasien yang positf bertambah 6 orang kondisinya ringan," ungkapnya kepada Tribun, Selasa (24/3/2020).
Sedangkan untuk satu pasien positif yang telah dari 19 Maret 2020 lalu dirawat saat ini dengan kondisi sedang.
Sementara, untuk tujuh pasien yang baru, ia juga menyebutkan kondisi ringan.
"Kondisinya saat ini ringan"
Informasi yang dihimpun Tribun, Dokter RSUP Adam Malik yang dirawat tersebut memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta pada 11 Maret 2020.
Dengan bertambahnya pasien positif berprofesi sebagai dokter di RSUP Adam Malik artinya menjadi dua orang dokter RSUP Adam Malik yang positif COVID-19, dimana salah satunya telah meninggal dunia.
Kassubag Humas RSUP Haji Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak menyebutkan, juga ada peningkatan pasien yang negatif yaitu berjumlah 8 orang.
"Update data pasien pertanggal 24 Maret 2020, pukul 13.00 WIB, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) saat ini 7 orang, sedangkan pasien yang hasil tesnya negatif berjumlah 8 orang dari sebelumnya 3 orang. Dan pasien positif berjumlah 8 pasien dan satu telah meninggal dunia," jelasnya.
Sebelumnya, data pasien COVID-19 yang dirawat di RSUP Adam Malik di hari Senin (23/3/2020) berjumlah pasien positif hanya 2 orang dan satu telah meninggal dunia, PDP 13 orang, Negatif 3 orang dengan total jumlah 14 pasien dirawat.
Jumlah ODP Corona di Sumut Melonjak Kini 1.391 Orang
Data pasien Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 meningkat menjadi 1391 orang di Sumatera Utara. Data ini hingga Selasa (24/3/2020).
Kepala Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara Riadil Akhir Lubis menyebutkan bahwa kenaikan tersebut mencapai 89 persen dari hari sebelumnya, Senin (23/3/2020) yang jumlahnya 763 ODP.
"Saya akan menyampaikan data sementara dari semua rumah sakit yang terorganisir termasuk dari Rumah Sakit Haji Adam Malik, RS Umum Daerah, RS Perkebunan, dan RS swasta. Pada saat ini dapat kami laporkan data pasien atau orang yang dalam pemantauan (ODP) yang melapor ke berbagai rumah sakit ini tercatat menjadi 1.391 kasus. Jumlah yang cukup signifikan dan terjadi kenaikan dari sejak semalam itu 763. Jadi itu hampir 89 persen terjadi kenaikan," tuturnya saat konferensi pers di Kantor Gubernur Sumut, Medan.
Riadil membeberkan bahwa dari 1.391 ODP yang dikarantina tersebut terbanyak ada di Kota Medan dan menyusul Kabupaten Deliserdang
"Ini yang kami laporkan dari 1.391 orang dalam pemantauan itu yang paling banyak ada di Kota Medan kemudian di Deliserdang, Pematangsiantar, Asahan, Binjai dan Pakpak Bharat dan seterusnya. Sehingga berjumlah 1.391 orang dalam pemantauan yang melapor kepada berbagai rumah sakit, " tegasnya.
Ia juga menyampaikan kenaikan signifikan juga terjadi kepada pasien yang positif terpapar virus Corona yaitu sebanyak delapan orang yang hari sebelumnya hanya dua orang.
"Sampai hari ini yang negatif ada delapan orang dari sebelumnya enam orang. Kemudian kami laporkan terjadi kenaikan pasien yang positif kalau kemarin kan ada dua orang. Kalau hari ini bertambah menjadi delapan dan satu sudah meninggal dunia. Jadi ada tujuh orang lagi dirawat," ungkapnya.
Ia juga menyebutkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 berjumlah 53 orang dari sebelumnya berjumlah 53 orang.
"Pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang saat ini berjumlah 53 orang kalau kemarin 50 berada di 24 rumah sakit dan di enam kabupaten dan kota yaitu kota Medan Deliserdang, Langkat, Toba Samosir dan Serdangbedagai ini," tutur Riadil.
Hingga Selasa (24/3/2020) sore, Indonesia mencatat 686 kasus Covid-19 di Indonesia. Angka ini bertambah 107 pasien dari data yang dirilis kemarin.
Hal ini diungkap juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto, berdasarkan data yang diterima pemerintah sejak Senin (23/3/2020) pukul 12.00 WIB hingga Selasa siang ini pukul 12.00 WIB.
"Ada penambahan kasus baru 107 orang. Sehingga totalnya ada 686 orang," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Selasa sore.
Yuri memaparkan bahwa hingga saat ini pemerintah menyebutkan bahwa total ada 30 pasien yang dinyatakan sembuh dan boleh pulang.
Selain itu, ada 55 pasien yang meninggal dunia setelah dinyatakan mengidap Covid-19.
"Kemudian ada penambahan kasus meninggal sebanyak 7 orang, sehingga total kasus meninggal adalah 55 orang," ujar Yurianto.
Sebelumnya, hingga Senin (23/3/2020) pukul 12.00 WIB, pemerintah menyebutkan bahwa jumlah pasien meninggal dunia mencapai 49 orang.
Angka ini berbeda dengan data yang disajikan Selasa sore ini, yang menyebutkan jumlah pasien meninggal hingga kemarin mencapai 48 orang.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, saat ini ada 427 pasien positif covid-19 di Jakarta.
Widyastuti menyampaikan itu dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (24/3/2020) sore.
"Data yang sudah kami terima feedback dari Kementerian Kesehatan, ada total positif per tanggal 24 Maret adalah 427 (orang)," ujar Widyastuti dalam konferensi pers yang disiarkan melalui akun YouTube Pemprov DKI.
Data pasien positif covid-19 yang sampaikan Widyastuti pada Selasa sore ini meningkat dibandingkan data pada Selasa pagi yang diunggah di situs web corona.jakarta.go.id.
Dari 427 pasien, ada 32 orang yang dinyatakan meninggal dunia.
"Kasus meninggal ada 32, saat ini yang masih dalam perawatan ada 266, kemudian yang melakukan self isolation ada 106 (orang)," kata Widyastuti.
Selain pasien positif covid-19, ada juga pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP). Saat ini, PDP yang masih dirawat sebanyak 529 pasien.
"PDP kita total dari akumulasi sejak awal Maret ada 800 (orang). 529 (pasien) masih dirawat dan 271 (pasien) sudah pulang, sehat," ucap Widyastuti.
"Untuk orang dalam pemantauan, total jumlah yang kita pantau sampai dengan sekarang, sejak awal Maret, 1.730 (orang). 444 (orang) masih dipantau, sedangkan 1.286 (orang) sudah selesai dipantau," lanjutnya.
Pemprov Sudah Siapkan 1000 Ruangan
Dalam mengantisipasi lonjakan tersebut, Kepala Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Sumatera Utara Riadil Akhir Lubis menyebutkan Pemprov Sumut telah menyiapkan 500-an kamar isolasi pasien.
Bahkan Riadil menyebutkan Rumah Sakit evakuasi utama penanganan Virus Corona di Sumut RS GL Tobing PTPN II sudah dapat difungsikan.
"Untuk mengantisipasi lonjakan data PDP termasuk juga data ODP maka Pemprov Sumut dengan sigap dan cepat mengantisipasi ini dengan menyiapkan disamping 206 rumah sakit yangsudah ada. Kita juga telah menyiapkan rumah sakit rujukan untuk evakuasi utama pada Rumah Sakit GL Tobing PTPN II. Insya Allah besok pagi sudah bisa difungsikan. Ada sebanyak 49 ruang isolasi yang sudah kita siapkan," jelasnya, Selasa (24/3/2020).
Selain RS GL Tobing, Gugus Tugas juga sudah menyiapkan dengan RS Martha Friska dan Wisma Atlet menjadi penyokong penanganan rujukan pasien.
"Kemudian ada Rumah Sakit Martha Friska sebanyak dua unit yang menyediakan 230 kamar isolasi. Kemudian Rumah Sakit Sari Mutiara untuk pasien rujukan ODP sebanyak 25 kamar. Kita sedang mempersiapkan juga Wisma Atlet milik Pemprov Sumut sebanyak 99 kamar isolasi. Kita lihat dua atau tiga hari ini akan difungsikan RS Martha Friska dan Wisma Atlet. Kita juga mencadangkan Pusat Pendidikan Latihan Badan Sumber Daya Manusia Pemprov Sumut sebanyak 81 kamar," tambah Riadil.
Ia menyebutkan bahwa seluruhnya berjumlah 484 kamar isolasi.
"Sehingga persis sampai hari ini kita sudah menyiapkan 484 kamar isolasi dari rumah sakit yang selain yang sudah dijadikan rujukan PDP maupun ODP. Jadi sudah ada 500 kita siapkan," tuturnya.
Bahkan, Riadil menyebutkan apabila ada ledakan yang lebih besar, pihaknya akan mempersiapkan hotel dan Gedung Diklat yang dapat menampung 1000 pasiem.
"Untuk cadangan kedua terjadi eskalasi kenaikan baik pasien PDP maupun ODP itu kita sudah siapkan 500 sampai 1000 kamar. Bahkan nanti kalau pasien semakin bertambah. hotelpun akan kita jadikan rumah sakit, kemudian gedung-gedung diklat lainnya baik milik Kementerian/lembaga maupun milik pemerintah provinsi kita jadikan cadangan kedua yang berisi 1000 kamar isolasi," jelasnya.
Selain rumah sakit, Gugus Tugas juga tengah mempersiapkan tenaga medis sebagai garda terdepan untuk menangani pasien.
"Termasuk juga Gugus Tugas kerja sama dengan berbagai tenaga kesehatan dan sebagainya sudah kita siapkan. Kita juga sedang dan akan melatih tenaga-tenaga medis untuk bisa menangani pasien Covid-19," pungkas Riadil.
7000 Alat Pelindung Diri dan 3600 Rapid Test Segera Masuk Sumut
Pemprov Sumut akan dan telah kedatangan tujuh ribu alat pelindung diri (APD) untuk paramedis terkait penanggulangan Covid-19.
Hal ini disampaikan Kepala Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara Riadil Akhir Lubis, saat konferensi pers, Selasa (24/3/2020) di Kantor Gubsu, Medan.
Riadil menyebutkan bantuan tujuh ribu APD tersebut berasal dari Presiden, Kementrian Kesehatan, hingga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat.
"Kita sedang mendatangkan alat pelindung (APD). Yang pertama dari Kementerian Kesehatan ini sudah tiba di Sumut kemarin sebanyak 350 APD. Kemudian bantuan dari pemerintah pusat dan bantuan Bapak Presiden akan tiba malam ini sebanyak 2000 APD. Kemudian bantuan BNPB khusus kepada Sumut ini akan ada 500 APD. Kita harapkan besok pagi juga sudah dikirimkan ke Medan," tuturnya.
Selain itu, Riadil juga menyebutkan pihak Gugus Tugas Sumut juga sudah memesan 4.000 APD dari Surakarta.
"Saat ini juga sedang dalam perjalanan dari Surakarta. Kita dari Gugus Tugas mendatangkan 4000 APD. Jadi persisnya kita akan mendapatkan lebih kurang ini 7000 APD. Nanti akan bertambah," tegasnya.
Terkait alat rapid test, Riadil menerangkan bahwa Sumut akan menerima 3600 alat rapid test dari Presiden Jokowi.
"Di samping itu juga kita mendapatkan bantuan Presiden yaitu untuk rapid test massal sebanyak 3600 unit. Petunjuk Presiden tadi pagi dalam video conference kepada semua gubernur dan pejabat menteri bahwa kita akan mendapatkan 3600 rapid test," bebernya.
(Victory Arrival Hutauruk)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul 7 Pasien Positif COVID-19 di Medan, 1 Dokter RSUP Adam Malik, Jumlah ODP Corona Sumut 1391 Orang