Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seribuan Warga Mudik Lebih Awal ke Gunungkidul, Diminta Mengisolasi Diri Selama 14 Hari

Bupati Gunungkidul, Badingah menyampaikan sudah ada ribuan warga yang datang. Ia pun mengaku sudah melapor ke Gubernur DIY Sri Sultan terkait hal itu.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Seribuan Warga Mudik Lebih Awal ke Gunungkidul, Diminta Mengisolasi Diri Selama 14 Hari
google.com
Peta Wilayah Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 

Immawan mengatakan akan membentuk Gugus Tugas tingkat Kecamatan serta meningkatkan kemampuan Puskesmas dalam penanganan antisipasi COVID-19 dari pemudik.

"Nanti akan dikeluarkan imbauan dari Pemkab Gunungkidul untuk meminimalisir gerakan mudik dari warga," jelas Immawan.

Isolasi Mandiri Selama 14 hari

Sebelumnya Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta seluruh warga Yogyakarta yang 'mudik' lebih awal ke Kota Gudeg ini wajib melakukan isolasi selama 14 hari di rumah masing-masing.

Pesan tersebut disampaikan Sultan seusai menggelar rapat bersama Forkompinda di Kompleks Kepatihan, Kamis (26/3/2020).

"Kami sepakat pada rapat tadi mengambil kebijakan bahwa pendatang dari luar Yogya yang masuk ke Yogya harus diisolasi minimal 14 hari dan isolasi itu akan dilakukan pemeriksaan kesehatannya apakah positif atau negatif terhadap Covid-19, karena tidak kita lakukan di jalan-jalan tapi tempat di mana dia domisili. Sehingga Lurah, Dukuh, Babinsa, Babinkamtibmas kami kerahkan untuk mendata semua," bebernya.

Baca: Seribuan Warga Mudik Lebih Awal ke Gunungkidul, Diminta Mengisolasi Diri Selama 14 Hari

Baca: Ciri Virus Corona Mirip dengan Flu Biasa dan Influenza, Ini Perbedaan Gejalanya

Kebijakan tersebut diambil lantaran Sultan menilai belakangan ini warga Yogya yang mengais rezeki di luar kota berbondong-bondong masuk ke DIY.

Berita Rekomendasi

Alasannya pun beragam mulai karena tempat tinggal sementara di luar kota tersebut telah ditutup, mereka yang menggantungkan hidup dari berdagang tak mendapatkan penghasilan lagi, terkena dampak PHK, hingga keleluasaan untuk bekerja di rumah.

"Sehingga belum waktunya Lebaran, tapi masyarakat Yogyakarta sudah pada pulang akibat virus. Saya punya perkiraan bahwa mereka yang perlu dipantau itu akan makin besar," urai Raja Keraton Yogyakarta tersebut.

Sultan menegaskan bahwa langkah tersebut sangat penting dikarenakan hingga saat ini kasus positif Covid-19 di DIY seluruhnya merupakan kasus impor atau dibawa orang yang telah tertular di luar DIY dan menjadi positif Covid-19 di DIY.

"Itu semua adalah produk impor dalam arti tertular. Setelah dia ke luar dari Yogya maupun pembawa bibit Covid-19 masuk ke Yogya sehingga hari ini terdata lebih dari 1.000 orang yang perlu kita pantau."

"Dalam waktu dua hari sudah sangat tinggi (kenaikan kasus) karena mayoritas pendatang yang kembali (ke Yogya) karena wilayah yang mereka tinggali dinyatakan (zona) merah. Tanpa saya menyebut wilayah itu," ungkapnya.

Meski demikian, Sultan menegaskan bagaimanapun mereka yang pulang ini adalah warga DIY yang memang di sinilah kampung halaman mereka.

"Tapi harapan saya yang saya sampaikan kepada Bupati/Walikota maupun perangkat maupun warga masyarakat pendatang yang datang ke Yogya punya kesadaran untuk mengisolasi diri begitu masuk di Yogya dan lakukan pemeriksaan dirinya negatif atau positif (Covid-19), sehingga tidak menular kepada orang lokal dan tetangga-tetangganya bagi mereka yang positif," bebernya.

Baca: Ajaib! Wonderkid Ajax, Abdelhak Nouri Telah Sadar Setelah 2,9 Tahun Alami Koma

Baca: Buruh Siap Gelar Demo Tuntut Pengusaha Bayar Penuh Gaji dan THR

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas