Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pergerakan Tanah di Cililin Bandung Barat, Dua Rumah Rusak Berat, 13 Lainnya Terancam

Dua rumah mengalami rusak berat dan 13 rumah lainnya terancam akibat pergerakan tanah di Kampung Cikacang RT 2/3, Desa Kidangpananjung.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pergerakan Tanah di Cililin Bandung Barat, Dua Rumah Rusak Berat, 13 Lainnya Terancam
TRIBUNSOLO.COM/AGIL TRI
Ilustrasi: Petugas BPBD Wonogiri saat mengecek pergerakan tanah di Desa Gedawung, Kismantoro, Wonogiri, Minggu (24/2/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNNEWS.COM, CILILIN - Dua rumah mengalami rusak berat dan 13 rumah lainnya terancam akibat pergerakan tanah di Kampung Cikacang RT 2/3, Desa Kidangpananjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (1/4/2020) sekitar pukul 05.00 WIB.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, dua rumah yang mengalami rusak parah itu milik Obeng, yang dihuni dua jiwa dan rumah milik Usep, yang dihuni tiga jiwa.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD KBB, Saiful Uyun, mengatakan pergerakan tanah tersebut terjadi karena kondisi tanah sudah miring dan labil ditambah guyuran hujan deras dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama.

"Dampak dari pergerakan tanah mengakibatkan dua unit rumah mengalami kerusakan yang cukup signifikan (parah) dan 13 rumah terancam," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (2/4/2020).

rumah warga yang mengalami pergeseran sejauh 10 meter karena pergerakan tanah di Deliksari Kelurahan Sukorejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, Senin (21/1/2019)
rumah warga yang mengalami pergeseran sejauh 10 meter karena pergerakan tanah di Deliksari Kelurahan Sukorejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, Senin (21/1/2019) (TRIBUN JATENG/JAMAL A NASHR)

Dua rumah itu rata-rata mengalami kerusakan pada bagian dinding yang saat ini kondisinya retak-retak, bahkan ada bagian dinding yang ambrol akibat bencana pergerakan tanah tersebut.

"Untuk sementara penghuni rumah mengungsi ke rumah kerabatnya agar lebih aman dan tidak sampai membahayakan keluarganya," kata Saiful.

Berita Rekomendasi

Di dalam 13 rumah terancam akibat pergerakan tanah, masih tinggal 38 orang.

Hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa.

Baca: MUI Minta Pengelolaan Anggaran Penanggulangan COVID-19 Transparan

Baca: Pemerintah Korea Utara Masih Bersikukuh Tak Ada Kasus Positif Corona di Negara Mereka

"Langkah-langkah yang dilakukan, kami sudah mendatangi lokasi dan mencari keterangan saksi untuk memastikan penyebab pergerakan tanah, termasuk melakukan kajian," ucapnya.

Dalam hal ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika), Polsek Cililin, dan petugas dari Koramil.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar warga setempat harus tetap waspada, terutama saat terjadi hujan deras dengan durasi yang cukup lama karena berdasarkan keterangan warga, tanah masih terus bergerak.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Dua Rumah Rusak Berat dan 13 Rumah Terancam Akibat Pergerakan Tanah di Cililin KBB

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas