FAKTA 8 Pemuda Aceh Isolasi Diri di Hutan Sepulang dari Jakarta, Berstatus ODP, Tidur di Tenda
Delapan pemuda di Kabupaten Aceh Besar mengisolasi diri di hutan setelah pulang dari Jakarta.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Delapan pemuda di Kabupaten Aceh Besar mengisolasi diri setelah pulang dari Jakarta.
Mereka selama 14 hari tidur di dalam tenda yang didirikan di hutan.
Para pemuda itu terpaksa harus kembali ke kampung halaman pada 30 Maret 2020.
Karena tempat kerja mereka di Jakarta telah ditutup sementara selama pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia.
![Ilustrasi virus corona](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-virus-corona1.jpg)
8 Pemuda Berstatus ODP
Baca: Orang Tanpa Gejala (OTG) Disebut Kategori Kelompok Baru Terkait Covid-19, Apa Beda dengan ODP?
Baca: Update Kasus Corona di Tanngerang Selatan: 416 ODP, 170 PDP, 54 Positif, 24 Meninggal, dan 18 Sembuh
Baca: Achmad Yurianto: Isolasi Mandiri Bukan Diasingkan, Jangan Dikucilkan
Kedelapan pemuda itu berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) sepulang dari Jakarta.
Sebelum tiba di kampung halaman, orangtua mereka yang sebagian besar adalah perangkat desa melapor ke pihak kecamatan.
Ketika itu ada sebanyak 11 orang yang kembali pulang ke Aceh.
Namun hanya delapan orang yang mengisolasi diri di hutan.
Lantaran tiga orang lainnya itu dijemput keluarganya untuk karantina mandiri di rumah.
Camat Kota Janthoe, Kabupaten Aceh Besar, Husaini BA menceritakan awal mula delapan pemuda itu mengisolasi diri di hutan.
Baca: Negatif Corona, 20 ODP dan PDP Diizinkan Pulang Dari RSD WIsma Atlet Kemayoran
Baca: Tidak Hanya yang Sakit, 3 Kelompok Masyarakat Ini Juga Perlu Isolasi Diri Saat Pandemi Corona
Para pemuda itu awalnya berencana tinggal di sebuah rumah kosong yang jauh dari pemukiman warga.
Namun, ternyata rumah tersebut tak layak huni karena sudah lama tidak digunakan.
Mereka pun memilih tinggal di hutan dekat sungai.
“Awalnya diusulkan ada rumah yang jauh dari pemukiman penduduk untuk dijadikan tempat karantina mandiri."
"Tapi karena kondisi rumah sudah lama tak digunakan sehingga tidak jadi di rumah dan mereka pindah ke lokasi yang dekat dengan sungai,” kata Husaini saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/4/2020).
Tidur di Tenda
Baca: Kemenperin Dorong Industri Otomotif Produksi Ventilator di Tengah Wabah Corona
Baca: Cerita Pasien Positif Covid-19 Tanpa Rasakan Gejala, Awal Tertular hingga Isolasi Mandiri di Rumah
Baca: Fakta Pasien Positif Covid-19 Malah Keluar Rumah Naik Ojek, Keluarga Bantah Dijemput Paksa
Kemudian pihak kecamatan memberikan fasilitas dua unit tenda lengkap dengan tempat tidur yang didirikan di dekat sungai di kawasan hutan.
Husaini mengatakan, pihaknya meminjamkan tenda dan fasilitasnya untuk menjaga agar delapan pemuda yang baru pulang dari Jakarta itu sehat .
Serta mendapat tempat isolasi yang layak huni,
“Dua tenda pramuka yang ada di kantor saya pinjamkan."
"Kemudian untuk penerangan orang tua mereka menyiapkan genset,"
"Satu tenda untuk orangtua mereka yang mengawasi secara bergantian setiap hari,” paparnya, dikutip Kompas.com.
Baca: Soimah Produksi Masker Kain 2 Lapis untuk Dibagikan: Masker Medis yang Pakai Biar Tim Medis
Baca: Hadiri Pemilihan Ketua MA, Hakim Agung Gunakan Toga Emas, Masker dan Sarung Tangan
Mereka pun dalam kondisi sehat setelah enam hari mengisolasi diri di hutan.
Bahkan, para pemuda itu menikmati karantina mandiri layaknya sedang berkemah.
Sementara, Husaini menuturkan, orangtua kedelapan pemuda itu selalu melaporkan kondisi sang anak kepada dirinya.
“Orangtua para pemuda itu setiap hari memberikan laporan kepada kami."
"Mereka menikmati selama isolasi mandiri, setiap hari malah mengisi waktu menjaring ikan di aliran sungai itu,” ucap Husaini.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Kontributor Kompas TV Aceh, Raja Umar)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.