Mahasiswa di Pedalaman Nagan Raya Naik ke Gunung Agar Mendapatkan SInyal, Belajar di Badan Jalan
Beutong Ateuh Banggalang merupakan sebuah kecamatan di Nagan Raya yang sejauh ini baru terjangkau jaringan telepon Telkomsel
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Penutupan kampus di Aceh sebagai antisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19) sudah memasuki pekan keempat.
Pelaksanaan kuliah bagi mahasiswa di semua kampus yang biasanya dengan tatap muka, terpaksa dialihkan ke perkuliahan dalam jaringan (online).
Bagi mahasiswa dari pedalaman, kuliah online bukanlah perkara gampang, karena mereka harus berjuang naik gunung untuk mencari sinyal internet.
Sebagaimana yang dirasakan mahasiswa Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, Nagan Raya, yang belum tersentuh jaringan internet.
Untuk mendapat sinyal internet sebagai syarat kuliah online, mereka harus menaiki Gunung Singgah Mata yang terjal.
Mereka harus menempuh perjalanan satu jam lebih menggunakan roda dua dan bila kondisi hujan, mereka kesulitan mencapai gunung karena kondisi berkabut.
Untuk diketahui, Beutong Ateuh Banggalang merupakan sebuah kecamatan di Nagan Raya yang sejauh ini baru terjangkau jaringan telepon Telkomsel.
Sementara sinyal internet belum tersedia di sana sejak Indonesia merdeka.
Baca: Ternyata Karena Ini Kaesang Pangarep Pilih Kuliah di Singapura : Biar Orang Gak Tahu
Baca: Hari Ini Pengumuman SNMPTN 2020, Berikut Rincian 20 PTN Paling Banyak Pendaftar
Kondisi ini dikeluhkan puluhan mahasiswa Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, Nagan Raya, yang harus mengikuti kuliah online.
Samsuardi, mahasiswa asal Beutong Ateuh Banggalang kepada Serambi, kemarin mengungkapkan, jumlah mahasiswa asal Beutong Ateuh Banggalang yang kuliah di perguruan tinggi di Banda Aceh, Meulaboh, dan Lhokseumawe, mencapai 30 orang lebih.
"Dengan kondisi saat ini, kami hampir setiap hari naik gunung yang terjal dan membahayakan nyawa untuk mendapatkan sinyal internet," kata Samsuardi, yang kuliah di Meulaboh.
Menurutnya, kondisi yang paling berat dihadapi yakni ketika hujan melanda.
Mereka harus belajar di badan jalan.
"Semoga pihak kampus dan pemerintah membuatkan tempat yang layak bagi kami yang kuliah online di gunung," harapnya.