Minta Diantar ke Kantor Polisi, Bocah Ini Bawa Uang Rp 453 Ribu, saat Ditanya: Ingin Bantu Beli APD
Seorang bocah 9 tahun, Moch Hafidh, minta diantarkan ke Polsek Dayeuhkolot. Ia datang membawa uang ratusan ribu hasil tabungannya.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
"Eh, tapi ada uang tabungan Adik ya. Tapi itu kan buat kakak. Ya biarin lah kakak belum nikah. Kasihin aja ya," tutur Rikoh menirukan putranya.
Baca: Indonesia dan Filipina Catat Angka Kematian akibat Corona Tertinggi di Asia Tenggara, Ini Datanya
Baca: Prediksi Para Pakar Terkait Puncak Wabah Corona di Indonesia, dari BIN hingga Universitas Tanah Air
Saat ditanya Kapolsek Dayeuhkolot, Kompol Sudrajat, berapa uang saku Hafidh per harinya, Rikoh mengatakan ia hanya memberi sang putra Rp 2.000.
Tapi ternyata, setiap hari Hafidh menabung sebanyak Rp 1.000.
"Ibu ngasih putranya jajan berapa?" tanya Sudrajat pada Rikoh.
"Kalau jajan Ibu kasih Rp 2.000 aja gitu," jawab Rikoh.
"Ternyata sama anaknya ditabung Rp 1.000. Rp 1.000 Dik setiap hari, Dik?" tanya Sudrajat lagi.
Hafidh pun mengangguk, membenarkan pertanyaan Sudrajat.
Selain membantu tenaga medis, niat baik Hafidh muncul karena ia ingin pandemi corona segera mereda.
Ia ingin kembali bersekolah dan bermain bersama teman-temannya.
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, Kapolresta Bandung, Hendra Kurniawan, melalui Kapolsek Dayeuhkolot, Kompol Sudrajat, membenarkan soal kedatangan Hafidh.
Ia mengatakan, Hafid datang membawa uang tabungannya yang terdiri dari pecahan koin Rp 100, Rp 500, dan Rp 1.000.
Baca: Benarkah Asap Vape Bisa Tularkan Corona? Sama dengan Perokok, Ini Penjelasannya!
Baca: Kasus Corona di Bali Rendah Malah Jadi Sorotan Media Asing: Kekebalan yang Misterius
"Pagi hari kami kedatangan Ibu Rikoh Rotikoh bersama anaknya bernama Moch Hafidh dengan membawa kaleng yang berisikan uang pecahan koin mulai dari pecahan Rp.100, Rp.500, dan Rp.1000, (Hafidh) ingin memberikan uang tersebut untuk membantu membeli APD bagi para tenaga medis," ungkap Sudrajat.
Sudrajat mengaku terharu melihat kebaikan Hafidh.
Pasalnya, menurut Sudrajat, tak semua orang bisa berbuat baik seperti siswa SDN Pasigaran 3 Dayeuhkolot ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.