Keluarga Pelajar SMP yang Meninggal karena Covid-19 di Deliserdang Jalani Rapid Tes, Ini Hasilnya
lima anggota keluarga korban yang telah dilakukan rapid tes yakni ayah, ibu,adik dan nenek korban
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan, Chandra Simarmata
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Siswa SMP yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Deliserdang meninggal dunia, Jumat (17/4/2020) lalu.
Pihak keluarganya juga pengujian rapid test, Senin (20/4/2020) kemarin.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Deliserdang, dr Ade Budi Krista mengatakan ada lima anggota keluarga korban yang telah dilakukan rapid tes yakni ayah, ibu,adik dan nenek korban.
"Sudah dilakukan rapid test untuk 5 orang. Ayah, ibu, adik dan neneknya," ujar dr Ade, Selasa (21/4/2020).
Dari hasil pada keluarga tersebut, dr Ade yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Deliserdang ini mengatakan bahwa hasilnya negatif.
Namun demikian pihaknya masih akan kembali melakukan rapid test yang kedua kepada keluarga korban.
Ini dilakukan untuk memastikan kembali apakah keluarga korban benar-benar negatif setelah jedah beberapa hari.
"Rapid test pertama hasilnya negatif. Selanjutnya akan diulang 10 hari lagi," terangnya.
Lebih lanjut kata dr Ade mengatakan, selama rentang waktu beberapa hari sebelum menjalani rapid tes kedua, pihak keluarga diwajibkan menjalani isolasi mandiri. Dr Ade berharap hasil tes kedua nantinya tetap negatif.
"Pihak keluarga (WR) tetap isolasi mandiri. Selanjutnya menunggu rapid tes kedua," pungkasnya.
Sebelumnya, Seorang pelajar di Deliserdang, Sumatera Utara meninggal dunia diduga akibat covid-19. Pelajar berinisial WR (16) tersebut meninggal dalam status sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) covid-19.
Meski belum dapat dipastikan, apakah meninggal dunia akibat positif Covid-19, namun jenazah WR, seorang pelajar SMP, warga Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserang, pada Jumat (17/4/2020), disalatkan dan dikebumikan menggunakan protokoler kesehatan penanganan covid-19.
Adapun WR dinyatakan meninggal dunia, Jumat (17/4/2020) oleh pihak Rumah Sakit Citra Medica Bandar Klippa, Deliserdang setelah beberapa jam menjalani perawatan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Berdasar informasi yang dihimpun, WR memang memiliki riwayat penyakit TBC (Tuberkulosis), namun anak tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah terdampak atau zona merah Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Deliserdang, dr Ade Budi Krista mengatakan, kasus meninggalnya pelajar berstatus PDP tersebut adalah yang pertama. Usia WR yang masih menginjak 16 tahun juga jadi PDP termuda yang meninggal dunia.
"Ya benar. WR adalah PDP yang paling muda umurnya di wilayah Deliserdang," ujarnya, Minggu (19/4/2020) sore.
Dengan adanya kejadian ini, dr Ade kembali mengimbau agar masyarakat serius menjalankan physical distancing dan social distancing.
Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.
"Makanya saya imbau (pakai masker) terus-menerus. Sepertinya masyarakat masih anggap sepele, keluar rumah enggak pakai masker," kata dr Ade. (Can/Tri bun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pelajar SMP di Deliserdang Meninggal Berstatus PDP Covid-19, Pihak Keluarga Dilakukan Rapid Tes