Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Respons Konflik Satwa dan Warga, BKSDA Wilayah II Subulussalam Kirim Tim di Desa Bawan

Dari pengecekan di lapangan, tim menemukan jejak berupa tapak kaki harimau di sekitar lokasi perekaman video

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Respons Konflik Satwa dan Warga, BKSDA Wilayah II Subulussalam Kirim Tim di Desa Bawan
Capture Video Pekerja Sawit
Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) terekam kamera ponsel karyawan perusahaan (20/4/202) petang di areal perkebunan kelapa sawit PT Asdal Prima Lestari di Desa Lae Langge, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam. 

Laporan Watawan Serambi Indonesia Khalidin

TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Subulussalam menurunkan tim untuk mengecek lokasi harimau sumatera yang berkeliaran di kebun warga Desa Bawan, Kecamatan Sultan Daulat, ta Subulussalam, Provinsi Aceh.

Balai KSDA Aceh melalui petugas Resor Rundeng turun ke lokasi bersama CRU Tarumon, dan mitra WCS-IP.

“Tim kita sudah turun ke lokasi untuk mengecek ke lapangan soal harimau yang berkeliaran di kebun warga,” kata Kepala SKW II Subulussalam BKSDA Subulussalam, Hadi Sofyan, S.Si., M.Sc. kepada Serambinews.com, Rabu (22/4/2020).

Menurut Hadi, tim  Ini sebagai respons konflik satwa dengan warga di Desa Bawan Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam.

Tim melakukan groundcheck atau pengecelakan lokasi.

Berdasarkan laporan, kata Hadi warga Bawan mengaku berjumpa langsung dengan satu ekor harimau di dekat pondoknya yang berada di kebun sekitar pukul 04.00 WIB.

Baca: Apabila Lakukan Lockdown, Jokowi Sebut DKI Jakarta Butuh Anggaran Rp 550 Miliar per Hari

Berita Rekomendasi

Nah dari laporan warga, tim kemudian menuju ke lokasi untuk melakukan pengecekan.

Dari hasil pengecekan tidak ditemukan jejak harimau di sekitar pondok.

Tim juga melakukan respons konflik terhadap laporan adanya rekaman video seekor harimau di lokasi perkebunan  PT  Asdal Prima Lestari (APL).

Video yang direkam karyawan PT Indo Sawit Perkasa (ISP) beredar di masyarakat.

Dari penjelasan salah satu warga yang melihat harimau tersebut, mereka merekam video harimau menggunakan kamera handphone saat melintas Senin (20/4/2020) sore.

Dari pengecekan di lapangan, tim menemukan jejak berupa tapak kaki harimau di sekitar lokasi perekaman video.

Diperkirakan jejak kaki harimau itu adalah milik harimau yang terekam kamera para pekerja di kebun sawit itu.

Petugas mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati ketika beraktivitas di kebun.

“Kita ada temukan jejaknya, maka itu kami imbau warga berhati-hati. Hindari pergi ke kebun sendirian, dan jangan pergi ke kebun terlalu pagi atau sore,” terang Hadi.

Hadi menambahkan, harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan salah satu jenis hewan yang dilindungi di Indonesia.

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar yang Dilindungi.

Baca: KSPSI: Besok, Presiden Akan Sampaikan Sikap soal Omnibus Law Cipta Kerja

Berdasarkan The IUCN Red List of Threatened Species, satwa yang hanya ditemukan di Pulau Sumatera ini berstatus Critically Endangered atau spesies yang terancam kritis, beresiko tinggi untuk punah di alam liar.

Seperti diketahui, Harimau sumatera  (Panthera tigris sumatrae) yang kembali muncul ke dekat permukiman penduduk di Sultan Daulat, Kota Subulussalam ternyata kerap berkeliaran di daerah itu.

“Kalau di kebun saya tiap malam masuk tapi tidak bernah nampak langsung, hanya jejaknya,” kata Rasumin,  mantan anggota DPRK Subulussalam  kepada Serambinews.com, Senin (20/4/2020).

Rasumin mengatakan, bahwa selama ini harimau itu kerap wara wiri di lokasi kebun kelapa sawitnya yang terletak di Desa Bawan dekat PT Asdal Prima Lestari tempat penampakan tadi sore.

Sebelum terekam video kamera karyawan perusahaan, Rasumin mengaku jika sang harimau tersebut berada di kebunnya yang tak jauh dari lokasi afdeling 3.

Baca: Penjelasan Mendagri Terkait Larangan Mudik: Kebijakan Bertahap Lebih Tepat untuk Hadapi Covid-19

Namun  penampakan harimau hanya jejak itu saja membuat pekerja di kebunnya ketakutan.

Karenanya, Rasumin menambah jumlah pekerja di kebunnya menjadi delapan orang.

Biasanya, pekerja dodos atau pemanen kebun Rasumin hanya empat orang. Mengenai harimau yang kerap berkeliaran di kebunnya, Rasumin mengaku sudah lama.

Rasumin mengaku di kebunnya terdapat kali yang bagus dan diduga disukai harimau untuk mandi.

Dikatakan, selama ini setiap pagi selalu ada bekas jejak sang harimau di sekitar kebun Rasumin.

Beberapa waktu lalu bahkan harimau kerap mencakar benda apapun di sana seperti jeriken dan kayu.

Selain Rasumin, harimau kerap berkeliaran juga diakui M Umar Ego Satria Kerani perkebunan kelapa sawit PT Indo Sawit Perkasa (ISP).

Menurut Umar, untuk  penampakan secara langsung baru tadi sore.

Namun, katanya selama ini memang karyawan di perusahaan itu kerap menemui bekas jejak harimau di areal kebun.

Namun belum ada kejadian harimau mencelakai manusia di sana.

Meski demikian, jejak-jejak harimau melintas itu juga membuat takut pekerja.

Bikin Geger

Sebelumnya diberitakan, harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae)  kembali membuat geger masyarakat Sultan Daulat, Kota Subulussalam karena muncul ke dekat permukiman penduduk.

Terkini, Senin (20/4/2020) petang tadi seekor harimau sumatera muncul di areal perkebunan kelapa sawit PT Asdal Prima Lestari di Desa Lae Langge, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.

Camat Sultan Dauat, Rahmat Fadly yang dikonfirmasi Serambinews.com membenarkan penampakan seekor harimau sumatera di areal perkebunan kelapa sawit.

Menurut Fadly, harimau tersebut muncul sore tadi dan sempat terekam kamera ponsel karyawan perkebunan yang sedang melintas dengan mobil.

“Itu benar, tadi sore kejadiannya,” kata Fadly.

Dikatakan, Fadly, harimau tersebut direkam sekitar pukul 17.45 WIB oleh karyawan perkebunan yang sedang melintas menuju PT Indo Sawit Perkasa atau ISP yang berada di Desa Pasir Belo.

Harimau itu tampak di atas tebing jalan sebelah kanan sekitar lima kilometer dari jalan nasional atau simpang PT Asdal.

Fadly memastikan harimau yang ada di areal PT Asdal berbeda dengan di kawasan Desa Darul Makmur dan Desa Singgersing.

Menurutnya, yang di Asdal ini harimau tunggal dan juga kerap berkeliaran di sana.

Sedangkan di Desa Singgersing sebelumnya ada empat ekor dan satu telah berhasil ditangkap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Subulussalam.(*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul BKSDA Temukan Jejak Kaki Harimau Liar di Desa Bawan, Diperkirakan Sama Dengan yang Terekam Kamera

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas