Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita 3 Orang yang Dikarantina di Rumah Hantu Sragen: Tak Tahan Sering Diganggu Makhluk Halus

Alasannya, ketika menjalani karantina di rumah tersebut mereka seringkali diganggu dengan makhluk tak kasat mata

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Cerita 3 Orang yang Dikarantina di Rumah Hantu Sragen: Tak Tahan Sering Diganggu Makhluk Halus
Istimewa
Ilustrasi hantu 

TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik di masa wabah virus corona atau Covid-19.

Namun, masih saja ada warga dari Ibu Kota mudik.

Baca: Selama PSBB, Kendaraan Pribadi dan Angkot Boleh Beredar Hanya di Dalam Kawasan Jabodetabek

Untuk mereka yang sudah terlanjur mudik, beberapa pemerintah daerah menetapkan karantina mandiri ketika sampai di kampung halaman.

Ada hukuman unik di Sragen, Jawa Tengah bagi pendatang yang bandel tidak menjalani karantina mandiri, yaitu diinapkan di rumah 'hantu' yang ada di Desa Sepat, Kecamatan Masaran.

Sudah ada korbannya, yakni tiga orang pemudik.

Mereka mengaku tidak tahan saat menjalani karantina di rumah 'hantu' di desa setempat.

Berita Rekomendasi

Alasannya, ketika menjalani karantina di rumah tersebut mereka seringkali diganggu dengan makhluk tak kasat mata.

"Dua hari mereka nangis-nangis terus. Tiap malam katanya didatangi dan dibayang-bayangi hantu di rumah hantu," kata Kepala Desa Sepat, Mulyono saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).

Karena tidak tega dengan kondisi anaknya itu, bahkan orangtua mereka meminta agar anaknya kembali diberi kesempatan agar dapat melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing.

Ketiga pemudik tersebut akhirnya diizinkan pulang untuk menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing setelah ada komitmen untuk melakukan pengawasan dari orangtua mereka.

"Orangtuanya setuju untuk membantu dan mengawasi anaknya karantina mandiri di rumah akhirnya kita lepaskan dari rumah hantu," ujar dia.

Mulyono mengatakan, ketiga pemudik yang menjalani karantina mandiri di rumah hantu tersebut masing-masing diketahui baru pulang dari Jakarta, Lampung, dan Kalimantan.

Sebelumnya, mereka sudah diminta menjalani karantina mandiri di rumah.

Namun karena tidak tertib, mereka akhirnya dijemput paksa tim Satgas Covid-19 Desa Sepat untuk menjalani karantina di rumah hantu tersebut.

Rumah hantu, dijelaskan Mulyono, sengaja disiapkan pemerintah desa dan tim Satgas Covid-19 Desa Sepat bagi para pemudik yang tidak tertib menjalani karantina mandiri di rumah.

Rumah hantu yang disediakan untuk karantina bagi pemudik bandel tersebut memanfaatkan bangunan bekas gudang tas.

Gudang tas ini sudah sekitar 10 tahun dibiarkan kosong.

Baca: Warga DKI Dirawat di RS Terkait Covid-19 Jumlahnya 1.947, 1.050 Lainnya Isolasi Mandiri

"Niat kita membuat rumah hantu ini adalah untuk karantina bagi pemudik yang bandel menjalani karantina mandiri di rumah," ungkap dia.

Karena itu ia berharap, dengan upaya yang dilakukan tersebut dapat meningkatkan kepatuhan warganya saat melakukan karantina mandiri di rumah, khususnya bagi mereka yang baru tiba dari luar daerah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Baru Beberapa Hari Jalani Karantina Mandiri di Rumah Hantu, 3 Pemudik Menangis Ketakutan

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas