FAKTA Pasien Positif Corona Kabur Lewat Jendela Rumah Sakit: Terkenal Sering Bantah Petugas
Video seorang pasien positif virus corona kabur dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya, Lombok Tengah menjadi viral di sosial media.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Video seorang pasien positif virus corona kabur dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya, Lombok Tengah menjadi viral di sosial media, Selasa (28/4/2020).
Pasien berusia 50 tahun tersebut diketahui berasal dari Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat.
Sebelum dinyatakan positif Covid-19, diketahui pasien tersebut memiliki riwayat mengikuti kegiatan Ijtima ulama sedunia di Gowa, Sulawesi Selatan, beberapa pekan lalu.
Kemudian ia dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa (28/4/2020).
Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, dalam video yang terekam CCTV RSUD Praya tersebut terlihat pasien itu memakai baju cokelat kehitaman dengan menggunakan celana putih dan berpeci putih.
Pasien tersebut nekat kabur dengan cara membuka jendala yang tidak menggunakan terali.
Kronologi kaburnya pasien positif corona di Lombok Tengah
Menanggapi video yang beredar itu, Direktur Rumah Sakit Praya, Dokter Zakir Langkir mengatakan, bahwa saat pasien kabur, petugas medis sedang tidak berada di dalam ruangan.
"Waktu itu sekitar pukul 20.00 Wita pasien kabur, kebetulan petugas medis sedang tidak ada di dalam."
"Kan tidak mungkin juga ditunggu terus karena orang sehat," kata Muzakir.
Menurut Muzakir, pasien diketahui kabur setelah pihaknya curiga melihat tempat tidur pasien kosong.
Kemudian pihaknya memeriksa CCTV rumah sakit.
"Diketahui dia kabur itu sekitar selesai shalat tarawih, karena mencurigakan yang bersangkutan tidak ada di tempat, kemudian mengecek CCTV," ujar Muzakir.
Kemudian pada Rabu (29/4/2020) pagi, pasien berhasil ditemukan tidak jauh dari kampungnya, yakni di seputaran jalam bypass BIL.
Baca: KRONOLOGI Pasien Positif Covid-19 Kabur dari RSUD Praya, Nekat Keluar Lewat Jendela
Baca: Mengejutkan, Empat Penyakit Penyerta Ini Jadi Pemicu Kematian Pasien Corona di Indonesia