Dirumahkan Tanpa Upah Akibat Dampak Covid-19, Faisal Terpaksa Buka Jasa Servis Ponsel
"Nah sekarang saya coba-coba buka jasa perbaikan ponsel. Modalnya menguras tabungan," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan jumlah tenaga kerja yang menganggur saat pandemi virus corona atau covid-19, mencapai 40 juta orang.
Angka tersebut jauh lebih besar dibanding data Kementerian Tenaga Kerja pada 13 April 2020 sebesar 2,8 juta orang terkena PHK dan di rumahkan.
Baca: Pemprov DKI Tutup Paksa 126 Kantor Perusahaan yang Langgar PSBB
Wakil Ketua Kadin Suryani Motik mengatakan, fakta di lapangan berbeda dengan data Kemanaker, karena sektor UMKM yang menyerap tenaga kerja dan merumahkan karyawannya tidak melapor ke Kemenaker.
"Kalau untuk hotel dan restoran saja itu capai 15 juta pengangguran. Jadi mungkin sudah hampir 30 juta sampai 40 jutaan pekerja maupun pengusaha kecilnya sedang menganggur," papar Suryani saat diskusi online DPP PAN dengan tema Nasib Pekerja : Kena PHK tapi Dilarang Mudik Lantas Bagaimana Solusinya?, Jakarta, Jumat (1/4/2020).
Menurut Suryani, banyak kalangan pengusaha berupaya tetap memperkejakan karyawannya.
Tetapi tetap saja tidak bisa dalam jumlah normal dan perlu ada pengurangan.
"Misalnya di restoran hanya 10 sampai 12 orang saja yang bekerja. Oleh sebab itu, tidak bisa dikatakan wah ini pengusaha tidak tanggungjawab melakukan PHK, karena kenyataannya, jangankan pesangon, buat pengusahanya sendiri saja susah," papar Suryani.
Ia pun menyebut, kondisi saat ini yang paling terpukul yaitu UMKM, yang saat kriris 1998 menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
"Kalau sekarang paling terbesar terdampak, mulai cafe yang lagi maraknya tumbuh, tiba-tiba sekarang tutup," papar Suryani.
Baca: Kebutuhan Ventilator Semakin Tinggi saat Covid-19, Kemenperin Beri Kemudahan Regulasi
Melihat kondisi dilapangan, kata Suryani, nasib UMKM tidak akan bertahan lama jika pemerintah tidak memberikan stimulus yang cepat dan dibutuhkan pelaku sektor tersebut.
"Jadi kalau ditanya berapa lama bertahan? UMKM kan dapat hari ini, besok untuk modal belanja. Kalau yang menengah, mungkin nafasnya tinggal dua bulan," tutur Suryani.
Napas UMKM Tinggal 2 Bulan Lagi