Dini Hari Tadi Gempa Tektonik Guncang Kota Kudus dan Sekitarnya
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG), gempa tersebut memiliki episenter yang berlokasi pada koordinat 6,80 LS dan 110,74 BT.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Kota Kudus dan sekitarnya diguncang gempa tektonik berkekuatan M 3,0, Sabtu (2/5/2020) dini hari.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG), gempa tersebut memiliki episenter yang berlokasi pada koordinat 6,80 LS dan 110,74 BT.
Pusat gempa tektonik tersebut tepatnya berada di darat pada jarak 11 kilometer arah Barat Laut kota Kudus, Jawa Tengah pada kedalaman 10 kilometer.
Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, dalam rilisnya, mengatakan melihat lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa ini termasuk gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake).
Baca: BMKG: Terjadi 683 Kali Gempa Tektonik Selama April 2020
"Gempa ini diduga kuat dipicu oleh aktivitas Sesar Muria (Muria Fault)," kata Daryono.
Guncangan gempa ini dirasakan warga yang sedang tidak tidur di wilayah Kudus, Jepara, Demak dan sekitarnya dalam skala intensitas II-III MMI.
Daryono menambahkan di daerah tersebut, guncangan gempa dirasakan seperti truk lewat dan hingga saat ini belum ada laporan adanya kerusakan yang diakibatkan oleh gempa tektonik ini.
#Gempa Mag:3.0, 02-Mei-20 02:32:22 WIB, Lok:6.80 LS, 110.74 BT (Pusat gempa berada di darat 11 km Barat Laut Kudus), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) II-III Kudus, II-III Demak, II-III Jepara #BMKG pic.twitter.com/4Ge0d1nBhd — BMKG (@infoBMKG) May 1, 2020
Banyak sesar aktif di wilayah Muria
Lebih lanjut Daryono mengungkapkan wilayah Muria dan sekitarnya secara tektonik cukup kompleks, sebab wilayah ini memiliki beberapa sesar aktif.
Di antaranya Sesar Lasem, Sesar Muria, Sesar Naik Pati (Pati Thrust) dan Sesar Semarang. Sesar Muria adalah sesar aktif yang memiliki magnitudo tertarget 6,2 dengan laju geser sesar sekitar 1 milimeter per tahun.
Selain itu, Sesar Muria memiliki orientasi yang berarah Barat Daya-Timur Laut dengan jalur sesar yang melintasi Gunung Muria dan diduga sesar menerus menuju ke laut.
Sedangkan Sesar Lasem, merupakan sesar dengan kelurusan paling panjang dan menempati suatu depresi dengan sumbu yang beraraj Barat Daya-Timur Laut.
Ciri morfologi lain dari keberadaan sesar ini adalah sebuah pola kelurusan dari selatan Semarang ke arah timur laut melewati Lasem dan menerus ke Laut Jawa.