Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bayi 1 Bulan di Grobogan Positif Corona, Lahir Prematur, Alami Sesak Napas Sepulang dari Rumah Sakit

Bayi berusia 1 bulan asal Grobogan, Jawa Tengah, dinyatakan positif terjangkit virus corona dari hasil tes swab.

Penulis: Nuryanti
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Bayi 1 Bulan di Grobogan Positif Corona, Lahir Prematur, Alami Sesak Napas Sepulang dari Rumah Sakit
Freepik
ILUSTRASI Bayi Positif Corona 

TRIBUNNEWS.COM - Bayi berusia 1 bulan asal Grobogan, Jawa Tengah, dinyatakan positif terjangkit virus corona dari hasil tes swab.

Bayi tersebut saat ini menjalani perawatan intensif di RSUD Wongsonegoro, Ketileng Semarang.

Sebelumnya, pasien sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Kariadi Semarang.

Bayi tersebut dirawat selama tiga minggu di Rumah Sakit Kariadi, karena lahir prematur.

Kepala Dinas Kesehatan Grobogan, Slamet Widodo mengatakan, baru sehari pulang, bayi ini mengalami sesak napas.

Sehingga bayi berusia 1 bulan itu dibawa ke rumah sakit Wongsonegoro Semarang.

Baca: Jika Pandemi Corona Berakhir, Warga Diminta Tetap Kreatif dan Produktif

Baca: Bisnis Hijabnya Dihantam Corona, Revalina S Temat Mengaku Alami Penurunan Omset

Baca: Akhir Nasib Pasangan Bule Rusia yang Viral Ngamen Sambil Bawa Bayi di Mataram, Kini Dideportasi

Diduga, bayi ini tertular Covid-19 saat dirawat di Rumah Sakit Kariadi Semarang sebelumnya.

Berita Rekomendasi

"Dirawat 3 minggu di Kariadi, kemudian dipulangkan. Baru satu hari sesak-sesak, dirujuk ke Rumah Sakit Wongsonegoro," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (3/5/2020).

"Dari hasil swab. bayi ini ternyata dinyatakan positif Covid-19," jelas Slamet.

Kasus Corona di Grobogan Tambah 3 Orang

Dikutip dari Kompas.com, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Grobogan, Endang Sulistyoningsih menuturkan, seorang bayi laki-laki berusia satu bulan asal Kecamatan Tanggungharjo positif corona.

Selanjutnya, seorang pria berusia 50 tahun dari Kecamatan Brati yang dirawat di RS Yakkum Purwodadi.

Terakhir, pria berusia 38 tahun dari Kecamatan Purwodadi yang sudah diisolasi di RSUD Ki Ageng Selo Wirosari.

"Hasil swab baru keluar. Ada tiga orang Grobogan positif Covid-19. Artinya, sampai hari ini sudah ada 13 orang positif Covid-19 di Grobogan," kata Endang Sulistyoningsih, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/5/2020).

Baca: Buku Dongeng tentang Corona akan Diterjemahkan ke Dalam Bahasa Bugis, Karo, dan Bahasa Utama Papua

Baca: 17 Karyawan Pabrik Rokok di Tulungagung Reaktif Corona, Terungkap dari Pegawai yang Sakit Seminggu

Baca: Hasil Uji Coba Obat Corona Dorong Pemulihan Ekonomi Dunia

Sebelumnya, ada enam pasien positif covid-19 yang masih dirawat di RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi.

Mereka yakni empat perempuan berusia 32, 37, 38, dan 40 tahun serta dua orang pria berusia 43 dan 48 tahun yang semuanya berasal dari Kecamatan Karangrayung.

Ilustrasi perawatan bayi
Ilustrasi perawatan bayi (freepik.com/jcomp)

Kasus Corona pada Bayi Jarang Ditemukan

Mengutip dari NewYorkTimes via Nakita.grid.id, kasus infeksi Covid-19 jarang ditemukan pada bayi dan anak-anak.

Dalam laporan yang ditulis New York Times beberapa waktu lalu, Dr Malik Peiris mengungkap bila bayi dan anak tetap bisa terinfeksi, namun risikonya sangat rendah.

"Dugaan saya adalah orang yang lebih muda tetap bisa terinfeksi, tetapi mereka mendapatkan risiko yang relatif lebih ringan,” kata Dr Malik Peiris, Kepala Virologi di Universitas Hong Kong, yang telah mengembangkan tes diagnostik untuk virus corona.

"Memang benar bahwa anak-anak dapat terinfeksi tanpa gejala atau memiliki infeksi yang sangat ringan," kata Dr Raina MacIntyre, seorang ahli epidemiologi di Universitas New South Wales di Sydney, Australia, yang telah mempelajari penyebaran virus corona.

Baca: Menteri PPPA Luncurkan ‘Buku Kamu Pahlawanku’, Bantu Berikan Pemahaman Anak soal Virus Corona

Baca: Bisnis Fashion Tetap Jalan di Tengah Pandemi Corona, Shireen Sungkar Tak Berharap Penjualan Bagus

Baca: Kronologi Ibu Wafat Positif Corona setelah Lahirkan Bayi Kembar, 1 Bayi Meninggal, Dokter Terpapar

Sama dengan kasus SARS dan MERS yang juga sempat mewabah, gejala pada anak-anak hanya ditunjukkan secara ringan.

“Kami tidak sepenuhnya memahami alasan peningkatan keparahan terkait usia ini. Tapi kami melihat itu sekarang dan dengan SARS, Anda bisa melihatnya lebih jelas,” kata Dr Peiris.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Kontributor Grobogan, Puthut Dwi) (Nakita/Cynthia Paramitha)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas