Ferdian Paleka Prank Transgender dengan Bingkisan Sampah, Konten Wawancarai PSK Sempat Bermasalah
Video yang sebelumnya menuai kecaman adalah saat Ferdian membuat konten menanyai perempuan diduga pekerja seks komersial (PSK).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Aksi prank yang dilakukan oleh YouTuber Ferdian Paleka terhadap transgender menuai kecaman.
Sebelumnya video Ferdian Paleka memberi dus berisi batu dan sampah kepada waria viral di media sosial.
Kini, video aslinya memang telah dihapus dari channel-nya.
Namun, beberapa akun telah mengunggah ulang (reupload) video tersebut.
Tak hanya sekali ini saja Ferdian Paleka menuai kecaman.
Sebelumnya, aksi warga Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung itu juga sempat jadi perbincangan.
Ferdian Paleka diketahui memiliki dua channel atau kanal YouTuber.
Baca: Raffi Ahmad Trending di Twitter Gara-gara Ramalan Zodiak, Netizen Tulis Guyonan soal Kekayaan Raffi
Channel pertama bernama Paleka Present, sedangkan channel kedua bernama ferdian paleka.
Dua channel itu memiliki subscriber atau pelanggan yang cukup banyak.
Channel ferdian paleka memiliki 31 video dan 92 ribu subscriber.
Sementara itu, channel paleka present sudah memiliki 154 ribu subscriber.
Video yang sebelumnya menuai kecaman adalah saat Ferdian membuat konten menanyai perempuan diduga pekerja seks komersial (PSK).
Dalam konten video tersebut, Ferdian dan beberapa temannya malam-malam berkeliling menggunakan mobil.
Kemudian, saat bertemu perempuan di pinggir jalan, dia menanyakan mengenai tarif atau harga ke perempuan itu.
Tak hanya di Bandung, Ferdian juga sempat membuat konten tersebut di kota lain, seperti di Bogor hingga Palembang.
Video itu dikecam lantaran wajah para perempuan yang ditanyai oleh Ferdian Paleka tak disensor.
Kini, video-video di channel paleka present memang tak bisa diakses.
Baca: Hadapi Laporan Luhut, Said Didu Tidak Ada Persiapan Khusus
Diduga channel tersebut telah di-suspend oleh pihak YouTube.
Kendati demikian, konten-konten tak mendidik dari Ferdian Paleka masih tersebar dan diunggah ulang oleh akun lain.
Sementara itu, video-video di channel ferdian paleka, saat tulisan ini dibuat, masih ada.
Tak sedikit video yang diunggah di channel tersebut menggunakan judul berbau pornografi.
Selain itu, ada juga beberapa konten gaming.
Di Instagram, akun asli Ferdian Paleka pun sudah tak ditemukan.
Diduga akun tersebut dihapus atau dinonaktifkan sementara.
Cekikikan Saat Berikan Sembako Sampah
Sebelumnya, dalam salah satu video yang dibuatnya, terlihat Ferdian Paleka dan dua temannya melakukan prank kepada waria di Bandung.
Dia pura-pura membagikan dus berisi makanan.
Namun sejatinya dus mie instan tersebut berisi batu dan sampah.
"Kita akan membagikan sembako bahan pangan yang isinya batu bata dan sampah. Kalau ada b*****g, kardus-kardus ini kita bagi. Kalau tidak ada, berarti kota ini aman dari waria," ujar Ferdian Paleka.
Setelah itu, Ferdian dan teman-temannya menemukan beberapa waria di pinggir jalan raya.
Baca: Waskita Percepat Pembangunan Tower 6 RS Darurat Covid-19 di Kemayoran
Mereka sempat turun dari mobil dan membagikan dus berisi sampah itu.
Dua waria yang menerima bantuan tersebut tentu saja terlihat bahagia menerima sebuah dus yang mereka kira isinya adalah makanan.
Sementara itu, Ferdian Paleka dan dua temannya cekikian saat naik mobil.
"Mereka juga enggak mematuhi pemerintah, PSBB. Dia juga tidak mematuhi pemerintah, jadi kalian jangan hujat kita, kita hanya mau membantu pemerintah," ujar Ferdian.
Video yang dibuat oleh YouTuber tersebut langsung mendapatkan kecaman.
Tak sedikit yang menyebut dia menampilkan hal yang tak manusiawi.
Di media sosial Twitter, kata Ferdian Paleka masuk ke jajaran trending topic.
Belakangan diketahui, dalam video itu, waria yang jadi korban berjumlah empat orang.
Semuanya berdomisili di Kiaracondong, Kota Bandung.
Korban Sakit Hati
Komunitas transgender atau waria Kota Bandung yang tergabung dalam Srikandi Pasundan mendampingi empat korban prank bantuan isi sampah oleh YouTuber Ferdian Paleka, mendatangi Satreskrim Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Senin (4/5/2020) dini hari.
Kedatangan mereka untuk melaporkan perbuatan Ferdian Paleka yang dianggap keterlaluan dengan membuat konten pembagian bantuan makanan di dalam dus tapi ternyata isinya sampah.
Baca: Monitor Firefox, Situs Untuk Cek Email dan Akun Tokopedia yang Berhasil Diretas
"Malam ini kami ke sini (Polrestabes Bandung) untuk melaporkan video yang viral. Korban prank ada empat orang. Kami teman-teman waria Bandung support teman-teman yang jadi korban. Empat korban itu yang ada di video," ujar Abel, perwakilan empat korban.
Berdasarkan pantauan TribunJabar.id, ada belasan transgender yang mendampingi korban.
Peristiwa pembagian dus itu terjadi di Jalan Ibrahim Adjie pada Kamis (30/5/2020) dini hari.
"Kami dari Srikandi Pasundan yang mendampingi dan mendukung empat orang rekan kami yang jadi korban, menerima bingkisan berisi batu dan sampah," kata Abel.
Abel mengatakan, beredarnya video itu membuat sakit hati banyak orang termasuk teman-teman transgender.
Apalagi, perbuatan itu dilakukan di tengah keprihatinan warga di tengah kesulitan di masa pandemi virus corona.
"Mereka sakit hati. Saya yang tidak di TKP merasa sangat sedih karena di saat pandemi virus corona, sebungkus nasi berarti dan setelah dibuka teman-teman saya, isinya sampah, batu. Harapan saya segera tertangkap pelakunya dan dia jera bikin konten mendiskriminasi transgender di Indonesia," ujarnya.
Empat korban prank itu saat kejadian sedang berada di Jalan Ibrahim Adjie.
Baca: Wanita Tanpa Busana Berlumur Darah Diduga Korban Perampokan Teman Kencannya
Awalnya, mereka enggak menyangka pemberian bantuan prank itu bakal se-viral ini.
Mereka kemudian berbagi cerita dengan rekan-rekannya di komunitas itu.
"Untung mereka kenal dengan komunitas. Sebelum mereka share ke yang lain, mereka share ke kami. Bukannya apa-apa, dengan gender kami ini, ke mana kami harus ngadu, terkadang bikin aduan pun suka disalahin," ucap dia.
Dari empat korban, dua di antaranya berusia 40 dan 50 tahun yakni Sani dan Dini.
Sani sehari-hari bekerja di sebuah karaoke namun saat tempat karokenya tutup di tengah pandemi, ia kembali ke jalan.
Lalu Dini, sehari-hari tidak ada pekerjaan tetap.
Lalu ada Luna dan Pipiw, masing-masing berusia 25 dan 30 tahun.
Pipiw, sehari-hari bekerja sebagai stylish di sebuah salon. (TribunJabar.id/Mega Nugraha)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Jejak Digital Ferdian Paleka, YouTuber Bandung Prank Sembako Sampah ke Waria, Sebelumnya Tanyai PSK