Wali Kota Solo Usulkan Patung Didi Kempot Didirikan di Lokananta, Lokasi Syuting Konser Amal
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mendukung petisi pendirian patung atau memorabilia lain seorang Didi Kempot di Stasiun Balapan Solo, Jawa Tengah.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mendukung petisi pendirian patung atau memorabilia lain seorang Didi Kempot di Stasiun Balapan Solo, Jawa Tengah.
Namun, Rudy menyebut lokasi tersebut bukan menjadi wewenang Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Wewenang tersebut berada di PT Kereta Api Indonesia (KAI).
"Setuju aja dibuat patung, tapi kalau di Balapan perlu koordinasi dengan PT KAI," kata Rudy kepada Tribunnews.com melalui sambungan telepon, Minggu (10/5/2020).
Rudy menilai, studio Lokananta di Solo menjadi tempat yang layak untuk didirikannya patung atau memorabilia lain sang maestro campur sari tersebut.
Baca: Dalam 6 Hari, Petisi Pendirian Patung Didi Kempot di Stasiun Balapan Didukung 22 Ribu Orang Lebih
Baca: Patung Didi Kempot Dinilai Layak Didirikan di Stasiun Balapan, Pria Asal Solo Buat Petisi Online
Pasalnya, Didi Kempot telah menorehkan catatan luar biasa di Lokananta menjelang kepergiannya.
Lokananta merupakan lokasi syuting Konser Amal di Rumah Saja yang dilakukan Didi Kempot bersama Kompas TV.
"Legacy (warisan) yang ditinggalkan Mas Didi Kempot itu ketika konser di rumah di Lokananta dan bisa menghasilkan dalam tiga jam menghasilkan Rp 5 miliar lebih, tidak ada seniman yang meraih bantuan atau amal seperti itu, dan diperpanjang menjadi Rp 7,6 miliar," ungkap Rudy.
Rudy menilai pembuatan memorabilia Didi Kempot harus dikomunikasikan secara bersama.
"Mestinya ini di-rembug, karena misalnya mau memasang patung Mas Didi di aset Pemkot tidak ada persoalan, tapi Mas Didi ini aset negara, tidak hanya aset Kota Solo saja," ujarnya.
Diketahui Lokananta merupakan perusahaan rekaman musik pertama di Indonesia yang didirikan pada 29 Oktober 1956.
"(Kalau di Stasiun Balapan) kewenangan PT KAI, kalau di Lokananta menurut saya pas karena di sana tempat untuk rekaman musik. Kalau Stasiun Balapan kan lagunya saja to," ujar Rudy.
"Lebih terhormat di Lokananta," imbuhnya.
Melalui Menteri Sosial
Sementara itu usulan pembuatan patung atau memorabilia Didi Kempot disebut Rudy perlu disampaikan kepada Menteri Sosial.
"Ya kita mengusulkan Lokananta dan itupun harus mengusulkan lewat Menteri Sosial juga supaya diberi penghargaan sebagai musisi yang peduli terhadap negara dan bangsa," ujarnya.
Lebih lanjut, pendirian patung Didi Kempot di Lokananta dapat menjadi destinasi wisata.
"Menurut saya kalau disetujui di Balapan dan PT KAI menyetujui ndak ada persoalan, namun kalau sebagai destinasi wisata, ya di Lokananta," ujar Rudy.
Alasan lainnya, Rudy menyebut di Lokananta terdapat museum musik.
"Museum musiknya ada, sejarahnya ada, dan Mas Didi Kempot meninggalkan catatan luar biasa, legacy yang tidak bisa dilupakan oleh orang lain karena mengumpulkan dana lewat konser rumah selama 3 jam mendapatkan Rp 5 miliar ini kan luar biasa," ujarnya.
Sementara itu saat ditanya bagaimana jika memorabilia didirikan di kedua tempat tersebut, Rudy menyebut tak menjadi persoalan.
"Kalau patung mau dibuat di mana-mana terserah ndak ada persoalan, silakan saja, nanti mesti tidak hanya keputusan sepihak dari Pemerintah Kota Solo, saya harus mengkoordinasi dengan PT KAI, dengan BUMN paling tidak," ungkap Rudy.
Petisi Pendirian Memorabilia Didi Kempot
Sementara itu petisi pendirian patung atau memorabilia Didi Kempot di Stasiun Balapan Solo, Jawa Tengah, telah ditandatangni oleh lebih dari 22 ribu orang hingga Minggu (10/5/2020).
Hingga berita ini ditulis, sudah ada 22.183 orang yang menandatangani petisi ini.
Diketahui, petisi ini dibuat pada Selasa (5/5/2020) di hari meninggalnya sang maestro campur sari.
Petisi ini dibuat oleh pria asal Solo, Hanindha Cholandha (27).
Hanindha menyebut semua kesuksesan mainstream Didi Kempot dimulai sejak rilisnya single Stasiun Balapan pada 1998 yang membuat sang penyanyi mulai dikenal di luar Jawa, bahkan hingga Suriname.
"Sebagai bentuk penghargaan kepada beliau, saya memohon kepada PT KAI, Pemprov Jawa Tengah, Pemkot Surakarta dan siapapun yang terlibat dalam kepengurusan Stasiun Solo Balapan, agar membuatkan sebuah memorabilia Didi Kempot di area stasiun," ujarnya.
Namun Hanindha mengungkapkan memorabilia tidak harus berwujud patung Didi Kempot.
"Bentuknya bisa apa saja, patung Didi Kempot, prasasti lirik lagu Stasiun Balapan, atau apapun.
Mengingatkan kita bahwa secara tidak langsung Didi Kempot memperkenalkan kota Solo dan Stasiun Balapan kepada khalayak," ujarnya.
Baca: Nama Judika Sempat Disebut oleh Didi Kempot untuk Agenda Konser Setelah Pandemi
Hanindha menyebut jika petisi ini dibuat tidak untuk dieksekusi secara terburu-buru.
"Ini tidak terlalu mendesak, mengingat situasi pandemi masih belum berakhir.
Tapi, kami mohon agar petisi ini dapat direspons sebagai wujud kepedulian pada tokoh budaya dan musisi legendaris yang memperkenalkan kota Solo kepada khalayak melalui lagunya," ujar Hanindha.
Hanindha mengungkapkan petisi ini juga dibuat agar masyarakat makin menghargai seniman.
"Agar karya mereka selalu abadi, dan ketokohan mereka tidak luntur ditelan zaman," tulisnya.
"Terima kasih, salam ambyar!" pungkasnya.
Diketahui Didi Kempot tutup usia pada Selasa (5/5/2020) pagi di RS Kasih Ibu Solo, Jawa Tengah.
Jenazah maestro Didi Kempot dimakamkan di TPU Dukuh Jatisari, Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Selama berkarya 30 tahun, Didi Kempot disebut telah menulis sekitar 800 lagu.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.