Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Jawa Timur Kini Sudah Ada 52 Klaster Penyebaran Covid-19

Sebanyak 52 klaster penularan Covid-19 di Jawa Timur kini menjadi fokus mendalaman Tim Tracing Gugus Tugas

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Di Jawa Timur Kini Sudah Ada 52 Klaster Penyebaran Covid-19
Tribunnews/JEPRIMA
Ilustrasi: Petugas medis sample darah Rapid Test Covid 19 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -- Sebanyak 52 klaster penularan Covid-19 di Jawa Timur kini menjadi fokus mendalaman Tim Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Tim ini terus melakukan penelusuran untuk mencegah perluasan penyebaran wabah mematikan tersebut.

Dari total 52 klaster yang ada, saat ini ada 592 kasus di Jatim yang sudah teridentifikasi masuk dalam klaster penularan tertentu. Juga ada sebanyak 628 kasus di Jatim yang belum teridentifikasi klaster.

Baca: Ada LO di Antara Gugus Tugas Covid-19

Baca: Mulai 12 Mei, KAI Akan Kembali Mengoperasikan Layanan Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh

Baca: Tesla Berencana Buka Kembali Pabrik California Tapi Tak Diizinkan

Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso menyebutkan, per hari ini ada sebanyak 52 klaster penularan dan penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.

"Yang terbesar adalah klaster Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) ada sebanyak 167 kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19," kata Kohar dalam jumpa pers di Gedung Negara Grahadi, Minggu (10/5/2020).

Terbesar kedua di Jatim adalah klaster penularan Temboro. Jumlah masyarakat yang terinfeksi Covid-19 ada 46 orang. Klaster ketiga terbanyak adalah klaster Sampoerna sebanyak 41 orang.

Kota Surabaya menjadi daerah yang paling banyak memiliki klaster penularan Covid-19. Mulai klaster PGS, klaster Pakuwon Mall, klaster RRI, Klaster PPI, klaster RS Mitra Keluarga Sehat, klaster PT HM Sampoerna Tbk, klaster Pasar Keputran hingga klaster yang tidak ada riwayat pergi ke manapun.

Berita Rekomendasi

Tidak hanya itu, juga ada yang cukup banyak memiliki korban penularan seperti klaster tenaga kesehatan yang memiliki kasus hingga 54 orang kasus.

Mulai Tenaga Kesehatan (Nakes) RSUD Dr Seotomo, RS Saiful Anwar, dan juga RS BDH, RS dr Iskak, dan juga nakes wilayah lain.

Juga ada klaster perjalanan dari daerah lain seperti Jakarta, Makassar dan juga Bandung dan Sulawesi.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi SpBS
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi SpBS (SURYA.CO.ID/Fatimatuz Zahro)

"Ada klaster yang harus diwaspadai seperti klaster di Bojonegoro, lalu juga ada klaster tenaga kesehatan, kebanyakan tertular bukan di tempat kerja tapi saat menolong pasien di luar rumah sakit," kata Kohar.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa sempat menyinggung tentang klaster tiga pasar Bojonegoro. Dimana saat ini mereka sudah ada yang terdeteksi reaktif dalam rapid test sebanyak 168 orang.

"Kami sudah mengirimkan tim untuk melakukan swab pada mereka yang reaktif. Kami juga sudah sampaikan ke Bupati Bojonegoro agar yang reaktif semua diobservasi di tempat yang memadai," kata Khofifah.

Pemprov Jawa Timur juga menyediakan BLK Disnaker Jawa Timur yang ada di Bojonegoro untuk bisa dijadikan tempat observasi.

Jika masih belum mencukupi tempat UPT Dinas Sosial Pemprov Jatim juga siap untuk menjadi tempat observasi.

Bertambah 83 Kasus

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjeaskan, kasus covid-19 di Jawa Timur per Sabtu (9/5/2020) malam. Di hadapan awak media, Gubernur Khofifah menyampaikan jumlah kasus Covid-19 di Jawa Timur mencapai 1.491 yang terkonfirmasi positif.

Dari jumlah tersebut terdapat tambahan sebanyak 83 kasus dalam sehari yang tersebar di 16 kabupaten kota di Jawa Timur.

Dengan daerah terbanyak penambahan kasusnya ada di Kota Surabaya sebanyak 41 kasus. Sehingga membuat jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Surabaya mencapai 708 orang.

"Dalam dua hari terakhir, ada pertambahan cukup besar untuk kasus terkonfrimasi positif covid-19 di Jawa Timur.

Kemarin ada tambahan 128 kasus, ini menjadi yang tertinggi selama ini untuk Jatim, dan hari ini ada tambahan sebanyak 83 kasus," kata Gubernur Khofifah.

Dari pertambahan kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Jawa Timur, selain 41 orang di Surabaya, ada sebanyak 16 kasus di Kabupaten Sidoarjo, 1 di Kabupaten Pasuruan, 2 di Kabupaten Jombang, 1 di Kota Probolinggo, 4 di Kabupaten Lamoangan, 1 di Kabupaten Jember, 2 di Kota Malang, 2 di Kabupaten Malang, 1 di Kabupaten Kediri, 2 di Kabupaten Bondowoso, 1 di Kabupaten Blitar, 3 di Kabupaen Magetan, 2 di Kabupaten Tuban, 1 di Kabupaten Probolinggo, 2 di Kabupaten Pacitan.

"Dari 1.491 kasus yang terkonfirmasi covid-19 di Jatim yang tengah menjalani perawatan ada sebanyak 1.098 orang.

Sedangkan PDP di Jatim per hari ada sebanyak 4.031 kasus dengan yang masih diawasi ada 1.852 orang. Dan untuk ODP Jatim per hari ini ada 21.254 orang, dengan yang masih dipantau ada sebanyak 4.477 orang," tegas Khofifah.

Pemprov Jatim bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jatim melakukan analisa data, bahwa saat ini ada kenaikan tren untuk kasus PDP yang naik kelas menjadi positif covid-19.

"Jika sebelumnya kecenderungan PDP naik statusnya menjadi positif covid-19 adalah 60 persen, saat ini sudah naik menjadi 68 persen," kata Gubernur Khofifah.

"Ini menjadi catatan serius, artinya adalah harus kian ada langkah strategis yang dilakukan pada PDP untuk bisa kita rawat, terutama ketika Rumah Sakit Darurat kita sudah bisa digunakan," urai Khofifah.

Tidak hanya itu, gubernur perempuan pertama Jatim ini juga menyebut bahwa saat ini kecenderungan OTG yang berubah statusnya menjadi terkonfirmasi positif covid-19 juga naik. Dari yang semula hanya 21 persen kini naik menjadi 26 persen.

"Kita butuh kewaspadaan berganda dan berlapis. Harus ada perlindungan dan tekad untuk saling menjaga. Mereka yang memiliki status OTG harus diinformasikan bahwa tinggal di rumah akan lebih baik," tegasnya.

Di sisi lain, dalam konferensi pers update perkembangan covid-19 di Jatim tersebut, Khofifah juga menyampaikan bahwa jumlah kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Jatim yang dinyatakan sembuh juga terus meningkat.

Per hari ini dari 1.491 kasus covid-19 di Jatim ada sudah ada sebanyak 244 orang yang dinyatakan sembuh atau setara dengan 16,36 persen. Per hari ini juga ada tambahan 14 orang yang dinyatakan sembuh dari covid-19.

Tambahan kasus covid-19 yang sembuh itu adalah 1 dari Kota Pasuruan, 1 dari Kabupaten Ponorogo, 1 dari Kabupaten Bangkalan, 1 dari Kabupaten Pamekasan, 1 dari Kota Malang, 2 dari Kabupaten Malang, 1 dari Kabupaten Probolinggo, dan 6 dari Kota Surabaya.

"Kami juga menyampaikan duka cita, bahwa per hari ini ada tambahan kasus covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 6 orang. Yaitu 1 dari Kabupaten Blitar, 1 dari Kabupaten Sidoarjo, dan 4 dari Kota Surabaya," tegas Khofifah.

Dengan begitu total kasus covid-19 Jatim yang meninggal dunia ada sebanyak 149 orang atau setara 9,99 persen untuk case fatality rate-nya. (Fatimatuz Zahro)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Di Jawa Timur Telah Terbentuk 52 Klaster Penularan Virus Corona, Tapi 244 Orang Dinyatakan Sembuh

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas