Kronologis Penertiban Aktivitas Penambangan di Bungo: Diadang Ratusan Orang Hingga Kapolsek Ditusuk
Dalam perjalanan, saat melewati Desa Belukar Panjang, tim dihalangi sekira dari 600 orang, yang merupakan masyarakat Desa Belukar Panjang.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Penertiban aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di Desa Batu Kerbau, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, Jambi, pada Jumat (10/5/2020) pukul 09.00 WIB berujung penyanderaan personel kepolisian.
Peristiwa itu berawal dari adanya tulisan warga di status media sosial Facebook.
Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi mengatakan, postingan tersebut dimuat atas nama Abunyani Yani, di sebuah grup yang bernama "Bungo Bebas Bicara"
Tulisan tersebut diposting pada 7 Mei 2020, tentang adanya aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Batu Kerbau, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, Jambi, pada Jumat 8 Mei 2020.
"Jadi berawal dari postingan itu, tim dari Unit Tipidter Polres Bungo mendapat informasi dan langsung melakukan penyelidikan bersama dengan personel Polsek Pelepat jumlah personel 13 orang," kata Kuswahyudi, Senin (11/5/2020) siang.
Baca: Paranormal Ki Gendeng Pamungkas Uji Materi UU Pemilu ke MK, Ingin Maju Nyapres
Berdasarkan informasi tersebut, lanjut Kuswahyudi, personel langsung melakukan pengecekan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) lokasi pertambangan emas tanpa izin di Desa Batu Kerbau.
Selanjutnya pada Minggu 10 Mei 2020, pukul 09.00 WIB, tim dari Unit Tipidter Polres dan Polsek Pelepat memasuki area pertambangan dan menemukan adanya alat berat yang digunakan oleh orang-orang yang melakukan pertambangan tanpa izin.
"Tapi sudah tidak ada aktivitas di sana, hanya peralatannya saja yang kita temukan di lokasi," imbuhnya.
Pada saat di lokasi, sebelum kericuhan terjadi, tim hanya berhasil melepaskan perangkat komputer dari alat berat tersebut.
Kemudian petugas meninggalkan lokasi untuk ke luar menuju arah Polsek Pelepat dengan jarak tempuh sekira kurang lebih dua jam.
Dalam perjalanan, saat melewati Desa Belukar Panjang, terang Kuswahyudi, tim dihalangi sekira dari 600 orang, yang merupakan masyarakat Desa Belukar Panjang.
"Pada saat itulah terjadi keributan antara petugas dan masyarakat desa. Kendaraan tim dari Polres dirusak oleh masyarakat, sehingga melihat situasi mulai memanas, personel gabungan yang didalam lokasi berusaha mengamankan diri ke arah camp PT Prima Mas Lestari (PML)," terang Kuswahyudi.
Baca: Disneyland Shanghai Kembali di Buka Hari Ini, Sejumlah Wahana di Batasi dan Ada Larangan Selfie
Namun, pada saat akan mengamankan diri dari kericuhan massa, Kapolsek Pelepat AKP Suhendri mengalami luka tusuk di bagian bokong.
Kapolsek berhasil dilarikan oleh delapan personel untuk mengamankan diri di camp PT PML.
Sementara itu tujuh orang lainnya, dari personel gabungan Polsek dan Polres, masih dalam penguasaan masyarakat Desa Belukar Panjang.
Baca: Menlu Sebut 734 WNI di Luar Negeri Positif Virus Corona, Berikut Rinciannya
Kondisi terkini, lanjut Kuswahyudi, tim gabungan dari Polres Bungo, dibantu Kodim Muara Bungo serta personel Ditreskrimsus Polda Jambi dan Brimob Den B Pamenang dipimpin oleh Kapolres Bungo beserta Dandim menuju Desa Belukar Panjang untuk membebaskan personel yang sempat disandera dan berhasil tanpa ada perlawanan dan korban lainnya.
"Untuk kasus ini, pihak kepolisian bersama TNI akan tetap melakukan penyelidikan awal dan situasi di sana. Saat ini sudah aman dan terkendali dibawah penjagaan Kepolisian dan TNI agar situasi tetap kondusif," ujarnya. (Aryo Tondang)
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Kronologi Kericuhan PETI di Bungo, Petugas Diadang 600 Orang hingga Penusukan Kapolsek Pelepat
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.