Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tagih Utang, Dua Jari Debt Collector Putus Dibacok Tukang Sayur

Leonardus ditebas saat menagih utang ke rumah Agus Surono di Jalan Lingkar Bambu, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang

Editor: Sanusi
zoom-in Tagih Utang, Dua Jari Debt Collector Putus Dibacok Tukang Sayur
WARTA KOTA/ANDIKA PANDUWINATA
ilustrasi 

Tidak lama setelah kejadian itu, massa dari teman-teman korban berusaha mendatangi pelaku ke rumahnya.

Beruntung kata Ali, pelaku sudah diamankan oleh ketua RW setempat untuk sepanjutnya diserahkan ke Polsek Bantar Gebang.

"Kasusnya sudah ditangani Polres, dia (pelaku) sehari-hari bekerja tukang sayur ngontrak di kontrakan pak RW, makanya pas ramai mau ditangangi massa dia diantar pak RW ke Polsek," tegasnya.

Perkara Uang Rp 100 Ribu

Peristiwa penganiayaan yang dilakukan seorang pedagang sayur bernama Agus Sorono terhadap Leodardus Saka, dipicu tagihan utang sebesar Rp100 ribu yang tak sanggup dibayar.

Korban Leonardus diketahui merupakan pria yang bekerja sebagai rentenir, peristiwa penganiayaan mengakibatkan dua jari korban putus usai diserang menggunakan senjata tajam.

Peristiwa ini diketahui terjadi di rumah kontrakan pelaku di Jalan Lingkar Bambu, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi sekira pukul 17.30 WIB.

Berita Rekomendasi

Kepala Seksi Pemtrantibmum Kelurahan Ciketing Udik, Adventus Pardosi mengaku, turut membantu ketua RW setempat saat menyerahkan pelaku ke Polsek Bantargebang.

"Jadi dari informasi yang saya dapat dan kebetulan saya ada disitu jadi pelaku itu ditagih utang piutang sama bank keliling (korban)," kata Adventus kepada TribunJakarta.com, Rabu, (13/5/2020).

Pengakuan Pelaku

Saat mengantar pelaku ke Polsek Bantargebang, Adventus sempat menanyakan langsung ke pelaku duduk perkara aksi peristiwa penganiayaan tersebut.

"Waktu saya tanya di mobil itu kurang lebih total utangnya Rp1 juta atau Rp1,5 juta gitu, dan kejadian itu adalah pembayaran dia terakhir, itupun sisa Rp100 ribu atau Rp150 ribu," ungkapnya.

Dia juga sempat menanyakan mengapa tega membacok orang hingga mengalami luka yang cukup parah, lalu pelaku berdalih khilaf dan terbawa emosi.

Ilustrasi pembacokan
Ilustrasi pembacokan (Shutterstock via Kompas)

"Dia mengakui perbuatannya, karena dia khilaf, karena kebawa emosi padahal itu utang tinggal terakhir," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas