Sudah 2 Kali Rumah Pengusaha di Kuningan Dirampok, Kali Ini 5 Penghuninya Sempat Disekap
Warga sempat mengejar beberapa perampok di belakang rumah korban yang merupakan areal persawahan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, KUNINGAN - Rumah pengusaha aneka sandang H Udin di RT 02/05 Dusun Pahing, Desa Pangkalan, Kecamatan Ciawigebang, Kuningan, dirampok, Minggu (16/5/2020) dini hari.
Tidak lama setelah perampokan, warga sempat mengejar beberapa perampok di belakang rumah korban yang merupakan areal persawahan.
"Kami mengejar ke berbagai arah. Warga kesal karena pelaku yang membawa katana ini sudah nekat," ujar Budi, perangkat desa setempat.
Tata, warga sekitar, mengatakan perampokan itu terjadi sekitar pukul 02.00. Dia menduga perampok masuk dari belakang rumah.
"Perampok membawa senjata. Mereka mengambil sejumah perhiasan emas, uang tunai, handphone, dan jam tangan," katanya.
Baca: Pengamat: Menteri Rangkap Jabatan Dikhawatirkan Timbul Konflik Kepentingan
Menurut dia, perampok sempat menyekap enam orang penghuni rumah.
Camat Ciawigebang Ruslani mengaku belum mengetahui jumlah kerugian akibat perampokan.
Dede Sembeda, adik kandung keluarga korban, mengatakan istri pemilik rumah masih syok dan belum bisa menceritakan kronologis peristiwa itu.
Anggota DPRD Kuningan ini menilai ada keanehan dalam perampokan itu karena pelaku tahu dan langsung masuk kamar pemilik rumah.
Menurut Dede, pada malam sebelum kejadian, satpam, sejumlah asisten rumah tangga, dan pemilik berada di dalam rumah.
"Terlepas dari tindakan maling sampai ke lokasi rumah, ini kan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kenapa bisa lolos dari daerah ke daerah lainnya," ujarnya.
Namun, dia bersyukur karena kakak kandungnya selamat.
"Ada sedikit benjol karena hantaman gagang katana," ucap Dede.
Baca: Mana yang Lebih Sehat untuk Disajikan Saat Lebaran, Nasi, Ketupat atau Lontong?
Dia menduga pelaku masuk dengan mendongkel pintu besi belakang rumah.
Kapolres Kuningan AKBP Lukman Syafri Dandel Malik mengatakan pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Kami sudah mengembangkan dan pendalaman. Dari keterangan saksi, jumlah pelaku sekitar 20 orang," ujar Lukman.
Pihaknya juga masih mendata kerugian berupa nilai uang dan barang dari kejadian itu.
"Data kerugian sejumlah barang perhiasan, logam mulia, dan uang tunai masih kami kalkulasi," katanya.
Pada 2011, rumah H Udin juga pernah kemalingan.
Polisi menangkap dua pelaku setelah menggasak uang Rp 700 juta dan perhiasan emas seberat 400 gram.
Bupati Kuningan Acep Purnama mengaku prihatin karena ini kejadian kedua kalinya bagi H Udin.
"Apalagi pemerintah telah menginstruksikan kepada desa untuk menggelar siskamling," ujar Acep.
Siskamling digelar bukan karena pandemi Covid-19 atau saat Ramadan saja.
Baca: Indonesia Kirim 8 Peserta Indonesia Mengaji Berkompetisi di Ajang MTQ Internasional
"Jangan bersifat menjaga pos saja, tetapi harus ada aktivitas keliling dan memantau keadaan," ucapnya.
Acep berharap korban bisa tabah dalam menghadapi musibah seperti ini. (tribun jabar/ahmad ripai)
Ada Kejanggalan
Istri pemilik rumah yang dirampok di Desa Pangalan Kecamatan Ciawigebang hingga sore kemarin masih syok.
"Untuk kronologis pelaku saat di dalam ruangan, Teh haji belum bisa menceritakan kepada saya," kata Dede Sembeda sekaligus Anggota DPRD Kuningan yang juga adik kandung keluarga korban rumah bobol maling, Minggu (17/5/2020).
Dari kejadian tersebut, kata Dede, ini memberikan nilai pembelajaran dalam kehidupan untuk berhati–hati.
"Sebab lokasi rumah Teh haji sangat rapat dan dilengkapi alat keamanan sebagi kunci besi," katanya.
Dalam kejadian itu keluarganya merasa ada yang janggal, lanjut Dede, karena sekelompok maling berhasil membawa kabur sejumlah perhiasan dan harta isi rumah.
Baca: Mesir Perpanjang Jam Malam dan Hentikan Transportasi Selama Libur Idul Fitri
"Tahu lokasi ruangan kamar Teh Haji, maling itu langsung kamar begitu," ujarnya.
Padahal saat malam kejadian, imbuh Dede, petugas satpam dan sejumlah asisten rumah tangga dan pemilik rumah persis berada dalam rumah tersebut.
"Terlepas dari tindakan maling sampai ke lokasi rumah, ini kan masa PSBB (pembatasan social berskala besar, red). Kenapa bisa lolos dari daerah ke daerah lainnya," ujarnya.
Namun demikian, Dede mengatakan, dirinya bersyukur atas keselamatan kakak kandungnya yang kini tengah shok.
"Ada sedikit jendol, kata Teh haji mah akibat di hantama gagang samurai," katanya.
Dede mengulas, pelaku yang masuk itu mendongkel pintu besi yang berada di belakangan rumah pemilik.
"Mungkin maling yang udah masuk lewat kolam renang di belakang rumah," katanya. (tribun jabar/ahmad ripai)