Gempa 5.2 SR Guncang Pangandaran Jawa Barat, BMKG Imbau Gempa Susulan Mungkin Terjadi
Gempa telah mengguncang wilayah Pangandaran, Jawa Barat pada Selasa (19/5/2020) dengan kekuatan 5.2 magnitudo. BMKG beri imbauan warga untuk hati-hati
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
![Gempa 5.2 SR Guncang Pangandaran Jawa Barat, BMKG Imbau Gempa Susulan Mungkin Terjadi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/gempa-bumi-12.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Gempa telah mengguncang wilayah Pangandaran, Jawa Barat pada Selasa (19/5/2020).
Menurut data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi di Pangandaran tercatat terjadi pada pukul 17:00 WIB.
Kekuatan gempa di Pangandaran ini tercatat sebesar 5.2 magnitudo.
Baca: BMKG: Gempa Berkekuatan M 4.4 Guncang Cilacap Jawa Tengah Minggu Pagi, Kedalaman 10 Km
Gempa berada di kedalaman 10 kilometer.
Titik gempa tepatnya berada di 82 kilometer arah barat laut dari Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat atau 8.14 Lintang Selatan dan 107.89 Bujur Timur.
Meski demikian, gempa tersebut tidak memiliki potensi tsunami.
Dalam laman warning.bmkg.go.id, BMKG menghimbau pada warga untuk tetap berhati-hati.
Pasalnya, gempa bumi susulan masih mungkin terjadi.
Hingga saat ini belum ada informasi terkait skala getaran gempa yang terjadi di Pangandaran, Jawa Barat.
Dikutip dari situs BMKG, terdapat Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) yang menggambarkan keadaan saat gempa:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang kemudian beberapa benda ringan yang tergantung bergoyang.
III MMI
Getaran sangat dirasakan di dalam rumah.
IV MMI
Gempa dirasakan oleh banyak orang dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah.
Jendela, pintu, maupun dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan hampir semua penduduk, barang-barang terpelanting.
Kemudian tiang dan juga barang besar tampak bergoyang.
Dan lonceng tidak dapat berhenti.
VI MMI
Getaran sudah dirasakan oleh semua penduduk.
Penduduk itu kebanyakan terkejut dan berlarian ke luar.
Akan terjadi beberapa kerusakan ringan.
VII MMI
Getaran ini menyebabkan kerusakan ringan pada rumah dengan kondisi konstruksi yang baik.
Sementara itu bangunan yang memiliki konstruksi tidak baik akan alami retak hingga hancur.
Getaran ini juga dapat dirasakan oleh orang di dalam kendaraan.
VIII MMI
Getaran ini menyebabkan kerusakan ringan pada konstruksi dan bangunan kuat.
Sedangkan bangunan dan konstruksi kurang baik alami retak.
Bahkan dinding dapat lepas dari rangka rumah, monumen roboh, dan air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan dialami pada bangunan yang kuat dan rangka rumah menjadi tidak lurus.
Rumah tampak berpindah dari pondasi, kemudian pipa di dalam rumah terputus.
X MMI
Bangunan yang berasal dari kayu kuat alami kerusakan.
Rangka rumah lepas dari pondasi dan tanah terbelah.
Kemudian rel juga dapat melengkung, hingga tanah longsor di tiap suangi dan tanah curam.
XI MMI
Hanya sedikit bangunan yang dapat tetap berdiri.
Kemudian jembatan dapat rusak dan pipa di dalam tanah tidak dapat digunakan.
Tanah terbelah serta rel sangat melengkung.
XII MMI
Getaran ini membuat gelombang tampak pada permukaan tanah.
Seluruh bangunan hancur, dan pemandangan menjadi gelap.
Benda-benda juga dapat terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Febia Rosada)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.