Jadi Korban Gendam Pria yang Mengaku Tentara, Motor dan Dompet Milik Ojol Dibawa Kabur
Semula penumpang meminta kepada pamannya itu untuk diantarkan ke sejumlah lokasi di kawasan Jambangan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Diduga jadi korban bermodus gendam, seorang tukang ojek online kehilangan sepeda motor dan dompet di kawasan Jalan Kstaria, Karang Pilang, Surabaya, Selasa (19/5/2020).
Korban bernama Supriyo Rahardi warga Benjeng, Gresik ini kehilangan Honda Beat warna hitam bernopol W-2975-C, yang sehari-hari digunakan mencari nafkah raib dibawa kabur pelaku.
Pelakunya, satu orang, berjenis kelamin laki-laki.
Saat melancarkan aksinya, pelaku sempat menyewa jasa antar kepada korban.
Agar meyakinkan korbannya, pelaku bahkan sempat mengaku sebagai oknum anggota tentara.
Insiden memilukan itu disampaikan oleh keponakan korban, Akhirul Abdi warga Menganti, Gresik.
Baca: TKI Asal Gresik Meninggal di Atas Pesawat Saat Perjalanan dari Malaysia Menuju Indonesia
Kepada TribunJatim.com, Abdi menceritakan, bahwa insiden itu bermula saat pamannya itu menerima orderan secara offline seorang penumpang berjenis kelamin laki-laki, berpostur tubuh tegap, dan bermodel rambut cepak.
Yakni, sekira pukul 10.00 WIB, di bahu Jalan Raya A Yani, Wonokromo, Surabaya atau depan pagar RSI Wonokromo Surabaya.
"Kalau ciri-ciri pelaku sih memang seperti anggota. Postur gak seberapa tinggi, rambut cepak. Kalau pakaian saya kurang tau," katanya saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Rabu (20/5/2020).
Abdi melanjutkan, semula penumpang meminta kepada pamannya itu untuk diantarkan ke sejumlah lokasi.
Pertama, ke suatu kawasan di Jambangan yang berdekatan dengan area pemakaman.
Kemudian, si penumpang berlanjut minta diantar ke toko tailor atau tukang jahit, yang sejurus dengan rute jalan di kawasan Jambangan.
Baca: Lihat Burung Murai Batu, Niat Pemuda Antarkan Celana Kepada Tukang Jahit Berubah Jadi Aksi Pencurian
Dan terakhir, ungkap Abdi, si penumpang itu meminta kepada pamannya untuk diantarkan ke suatu komplek perumahan anggota militer di kawasan Jalan Ksatria, Karang Pilang, Surabaya.