Omeli Tukang Bengkel yang Tak Juga Perbaiki Betornya yang Rusak, Ramadhani Tewas Ditikam
Seorang pria tewas ditikam gara-gara cekcok persoalan becak motor (betor) yang tak kunjung selesai diperbaiki.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun-Medan, Muhammad Anil Rasyid
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Karena kesal diomeli pemilik becak bermotor (betor) yang tak kunjung selesai diperbaiki, seorang pemilik bengkel tega membunuh si tukang betor.
Peristiwa pembunuhan yang dipicu masalah sepele ini terjadi di Jalan Eka Surya, Gang Eka Kencana, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Kamis (28/5/2020).
Seorang pria tewas ditikam gara-gara cekcok persoalan becak motor (betor) yang tak kunjung selesai diperbaiki.
Baca: Sinopsis Legend of the Blue Sea Episode 4, Keberadaan Shim Chung di Rumah Joon Jae
Baca: Achmad Yurianto Ungkap Pemerintah Siapkan Skenario Bangkitkan Sektor Ekonomi dan Pendidikan
Baca: Masa Pinjaman Habis, Achraf Hakimi akan Kembali ke Pangkuan Real Madrid
Identitas korban adalah Ramadhani (35) warga Jalan Karya Jaya, Gang Eka Lembah, Kecamatan Medan Johor, yang sehari-hari bekerja sebagai penarik betor.
Informasi yang dihimpun, awalnya korban mendatangi bengkel milik pelaku Rizky Wahyudi (23) untuk menanyakan kendaraan betornya yang tak kunjung selesai diperbaiki.
Diduga Ramadhani marah-marah di bengkel tersebut.
Pelaku yang merasa kesal kemudian menikam dada korban dengan menggunakan senjata tajam.
Warga yang melihat kejadian itu pun langsung membawa korban ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
Nahas, Ramadhani tidak dapat diselamatkan dan akhirnya meninggal dunia.
Sementara itu, pelaku melarikan diri usai menikam korban.
Kapolsek Delitua, AKP Zulkifli Harahap, membenarkan peristiwa pembunuhan tersebut.
"Saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan," ujarnya.
2 Pria Saling Tikam hingga Sama-sama Tewas
Di tempat terpisah, insiden perkelahian yang merenggut dua korban jiwa terjadi di Jalan Sei Mencirim, Paya Geli, Kabupaten Deliserdang, Kamis (28/5/2020).
Dua orang pria berkelahi menggunakan senjata tajam.
Dalam perkelahian itu, keduanya sama-sama tewas setelah saling tikam.
Kedua pria itu tergeletak bersimbah darah di halaman sebuah rumah.
Kepala Dusun (Kadus) 2 Paya Geli, Syahril mengatakan bahwa dia mendapat kabar ada warga yang saling tikam hingga tewas dari Ketua RT setempat.
"Saya ditelepon ada kejadian penikam. Terus saya bilang langsung aja kita ke lokasi," kata Syahril di lokasi kejadian, Kamis.
"Sesampainya di TKP, kedua pria terlihat sudah tergeletak tak berdaya dengan posisi dada tertancap pisau," ungkapnya.
Terkait identitas keduanya, Syahril membenarkan bahwa seorang korban adalah warganya bernama Kiki.
"Dia mempunyai gangguan jiwa dan dia tinggal di sini sendirian. Jadi dia enggak punya keluarga sama sekali. Untuk makannya sering kita yang kasih, karena dia enggak bekerja," bebernya.
"Kalau yang satu lagi kita enggak kenal," imbuhnya.
Petugas Polsek Sunggal yang dipimpin langsung Kapolsek Kompol Yasir Ahmadi, turun langsung ke lokasi kejadian.
Petugas kepolisian pun telah memasang garis polisi.
Dalam keterangannya, Kompol Yasir Ahmadi mengatakan bahwa kedua pria yang diduga saling tikam tidak saling mengenal.
"Inisial keduanya K dan A. Diduga salah satunya mengalami gangguan jiwa," ungkap Yasir, Kamis (28/5/2020).
Lanjut mantan Kapolsek Patumbak ini, K diduga mengajukan senjata tajam kepada pengendara yang melintas.
"Keduanya tidak saling mengenal. Kebetulan si pengendara tersebut juga membawa senjata tajam hingga terjadi perkelahian," jelasnya.
Sambung Yasir, dalam kejadian ini, pihaknya masih melakukan pendalaman.
"Pemicu masih kami dalami. Bahwa salah satu dari mereka mengalami gangguan jiwa. Kami juga sudah mengecek kediaman K. Di rumahnya memang (terlihat) tidak wajar," bebernya.
Untuk sementara pihak kepolisian menyimpulkan bahwa keduanya tersangka sekaligus korban.
"Kesimpulan awal. Kedua-duanya tersangka dan keduanya meninggal dunia. Untuk jenazah keduanya sudah di autopsi di RS Bhayangkara Medan," sebutnya.
Seorang saksi mata, Muhammad Irfan (18), memberikan keterangan terkait kejadian tersebut.
"Si Barong (lelaki yang dikatakan mengalami gangguan jiwa) kan bawa pisau sambil lewat. Terus, si Barong itu arahkan pisau ke kepala abang itu (sambil mempraktikkan), lalu abang itu enggak terima. Kedua orang itu sama-sama ada pisau," ujarnya.
Sebelum saling tikam terjadi, kedua lelaki tersebut masih sempat adu mulut. Kemudian Barong langsung menusuk tangan A.
Irfan mengatakan, duel maut itu terjadi di sebuah rumah yang berada di sudut gang tersebut.
"Si kawan ini pun gak terima, lalu terjadilah perkelahian hingga ke dalam (sambil menunjuk rumah yang berada di gang tersebut)," lanjutnya.
Menurutnya, kedua lelaki yang berseteru hingga sama-sama tewas adalah orang yang tidak saling kenal.
"Kayaknya merek itu enggak saling kenal, karena si kawan itu orang yang lagi lewat," lanjutnya.
Dari penuturannya, duel maut itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
Dia juga menuturkan bahwa rumah seorang dari antara keduanya berada dekat lokasi kejadian.
"Rumah si Barong ada di ujung jalan, yang seperti terbakar itu," lanjutnya.
Dia juga menuturkan bahwa keduanya berkelahi menggunakan pisau.
"Saya lihat si Barong itu menusuk tangan si kawan itu lalu tusuk-tusukan mereka di dalam itu. Kalau pisau si Barong itu panjang, sedangkan pisau si abang itu kecil," ujarnya.
(CR23/tri bun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Seorang Pria Tewas Ditikam di Medan Johor Gara-gara Becak Motor Tak Kunjung Selesai Diperbaiki
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.