Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Guru Besar UII Beberkan Kronologi Diskusi Daring di UGM yang Berujung Teror Pembunuhan

Sebelum diskusi pun, disebut Ni'matul sudah ada reaksi terhadap pelaksanaan diskusi itu, namun dia tidak merespon

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Guru Besar UII Beberkan Kronologi Diskusi Daring di UGM yang Berujung Teror Pembunuhan
Istimewa
Tim kuasa hukum Guru Besar UII melaporkan kasus teror dan ancaman pembunuhan buntut diskusi daring oleh Constitutional Law Society (CLS) mahasiswa FH UGM bertema 'Meluruskan Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan', Selasa (2/6/2020) 

Teror awal datang pada Kamis pagi 28 Mei lalu.

Dirinya diancam dibunuh beserta beberapa anggota keluarga lain.

Selanjutnya, malam hari rumahnya didatanginya dengan orang yang tidak dikenal sekira pukul 22.00 WIB dengan menggedor sambil memanggil namanya. 

"Jumat paginya mahasiswa saya sudah datang dan tanya ke Dukuh dan dia mengaku kalau ada Babinsa yang menelpon dia untuk meminta alamat saya. Setelah itu saya matikan semua alat komunikasi," jelasnya. 

Baca: Tanah Longsor Tutupi Jalan Tol Semarang-Solo, Satu Lajur Sudah Bisa Dilewati Pengguna Jalan

Ni'matul menjelaskan, pergantian judul diskusi yang semula 'Persoalan Pemecatan Presiden di Tengah Pandemi Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan' menjadi 'Meluruskan Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan' juga tidak melibatkan dirinya. 

"Mereka mengkonfirmasi hanya soal impeachment saja dan kemudian judulnya menjadi seperti itu bukan dari saya," jelasnya.

Ni'matul mengklaim, berdasarkan Term Of Reference (TOR) yang dikirimkan oleh panitia, pembahasan yang diminta sama sekali tidak berkaitan dengan persoalan makar.

Berita Rekomendasi

Dirinya hanya diminta untuk membahas pengertian pemakzulan, sejarahnya, bagaimana pemakzulan di Indonesia, serta pemakzulan setelah amandemen UUD 1945. 

"Hanya itu tok. Jadi murni kegiatan mahasiswa, makanya saya mau karena kenal dengan mahasiswanya. Saya juga dikritik sama teman-teman kok mau, kayaknya ga mungkin mereka mau menjerumuskan saya," terang dia. 

Ni'matul meminta untuk menyetop tindakan teror dan intimidasi terhadap aktivitas akademik di manapun itu berada.

Menurut dia, segala aktivitas di dunia akademis sama sekali tidak berkaitan dengan pretensi politik mana pun.

"Kita bisa menjadi besar itu karena adanya kritik dari dunia pendidikan. Jadi kalau seperti ini lantas siapa yang bisa jadi penyeimbang kalau ada kebijakan kekuasaan yang salah," ucap Ni'matul. (TRIBUNJOGJA.COM)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Begini Kronologi Diskusi Daring CLS UGM yang Berujung Teror Pembunuhan

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas