Laporan Reporter, Rifky Edgar

TRIBUNNEWS.COM, MALANG -- Lonjakan tagihan PLN di Malang, Jawa Timur, ternyata tidak dialami oleh Teguh Wuryanto seorang yang tagihannya melonjak hingga Rp 20,1 juta.

Di Kota Malang ternyata ada ratusan tagihan PLN yang melonjak hingga warga mengeluhkan kondisi tersebut.

Hingga tanggal 11 Juni 2020, PLN mencatat ada 255 aduan lonjakan tagihan listrik.

Area Manajer PLN Malang, Mohammad Eryan mengatakan hal itu saat melakukan pertemuan dengan Komisi B DPRD Kota Malang.

"Total di Malang Raya ada 720 aduan dari masyarakat soal lonjakan tagihan ini dari total 1.190.000 pelanggan PLN. Kalau di Kota Malang pelanggan kami hanya 383.503," ucap Eryan, Jumat (12/6/2020).

Baca: Tak Mau PLN Disebut Membohongi Rakyat, Ini Pembelaan Arya Sinulingga Soal Lonjakan Tarif Listrik

Baca: Tagihan Listrik Pemilik Bengkel di Malang Tembus Rp 20 Juta, Begini Kronologi dan Penjelasan PLN

Baca: Tompi Berkicau Soal Tagihan Listrik yang Menggila, Padahal Tak Dipakai, Begini Penjelasan PLN

Aduan tersebut disampaikan oleh masyarakat karena terjadinya lonjakan tarif tagihan listrik per Juni 2020.

Kejadian ini pun sempat ramai hingga menjadi perbincangan publik dan viral di media sosial.

Eryan pun menyampaikan, bahwa tidak ada kenaikan tarif listrik di saat pandemi Covid-19 ini.

Lonjakan tagihan tersebut disebabkan hasil rekapan yang dilakukan petugas sejak bulan April-Mei 2020.

Di mana pada saat itu petugas PLN tidak melakukan pengecekan langsung dengan turun ke lapangan karena Work From Home (WFH).

Pengecekan meteran listrik hanya dilakukan melalui perkiraan dari data meteran di bulan-bulan sebelumnya.

"Sejak adanya pandemi Covid-19 ini petugas kami banyak yang WFH. Jadi pada saat terjun kembali ke lapangan ini banyak menemukan pemakaian listrik yang lebih banyak," ucapnya.

Namun demikian, Eryan tetap meminta kepada pelanggan PLN di Malang Raya agar melakukan pengaduan ke kantor PLN terdekat.