Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Misteri Kapal Tanpa Awak yang Tenggelam di Karimun Akhirnya Terkuak, 3 Nelayan Diselamatkan Rekannya

Kapal digunakan oleh anak dari pemilik untuk mencari ikan di Perairan Karimun Anak bersama dua rekannya, Kamis (11/6/2020).

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Misteri Kapal Tanpa Awak yang Tenggelam di Karimun Akhirnya Terkuak, 3 Nelayan Diselamatkan Rekannya
Istimewa
Evakuasi kapal tenggelam di Perairan Malarko, Desa Pongkar, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri. Teka teki kapal nelayan tanpa awak dalam kondisi tenggelam akhirnya terjawab. 

TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN - Misteri terkait kapal nelayan tanpa awak yang ditemukan tenggelam di perairan Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (12/6/2020) akhirnya terjawab.

Kapal tersebut ternyata diawaki oleh tiga warga Karimun bernama Feri, Widiarman dan Wais.

Ketiganya selamat saat kapal itu tenggelam di perairan Malarko, Desa Pongkar, Kecamatan Tebing.

Diberitakan sebelumnya, satu unit kapal nelayan tenggelam di sekitaran perairan Malarko, atau di laut depan Desa Pongkar, Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun.

Dari informasi awal yang diperoleh kapal kayu bercat biru tersebut ditemukan oleh ketua NTKK cabang Pongkar, Ismail yang akan kembali bongkar muatan ke Pangkalan Nelayan Pongkar, Jumat (12/6/2020) sekira pukul 04.30 WIB.

Posisi kapal miring dan sebagian besar bagiannya sudah terbenam ke dalam laut.

Satu unit kapal pompong nelayan ditemukan tenggelam di perairan Malarco, Karimun, Jumat (12/6/2020).
Satu unit kapal pompong nelayan ditemukan tenggelam di perairan Malarco, Karimun, Jumat (12/6/2020). (Tagana Karimun)

Akan tetapi saat ditemukan tidak ada awak kapal di lokasi.

Berita Rekomendasi

Kapal tersebut diketahui milik seorang warga Kelurahan Lubuk Semut, Kecamatan Karimun.

Kapal digunakan oleh anak dari pemilik untuk mencari ikan di Perairan Karimun Anak bersama dua rekannya, Kamis (11/6/2020).

Kasat Polairud Polres Karimun, Iptu Binsar Samosir menjelaskan, ketiga nelayan meminta bantuan kepada rekannya ketika kapal tenggelam.

Baca: SBY: Ini Tahun yang Berat, Tahun Lalu Saya Ditinggal Istri, Setelah itu Ibunda, Sekarang Adik Ipar

Baca: BREAKING NEWS: Prajurit TNI AD Kapten Cpn Vira Yudha, Korban Kecelakaan Helikopter MI-17 Meninggal

"Ketiganya selamat. Mereka sempat meminta pertolongan kepada rekan dan dievakuasi ke darat," kata Binsar, Sabtu (14/6/2020).

Kecelakaan laut tersebut terjadi karena mengalami patah kemudi dan kebocoran.

Kapal sempat ditarik menggunakan kapal nelayan lainnya. Namun saat ditarik, air semakin masuk ke dalam badan kapal.

Evakuasi Kapal Tenggelam di Perairan Malarko, Karimun_1
Evakuasi kapal tenggelam di Perairan Malarko, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.

"Rencananya mau ditarik ke Lubuk Semut. Tapi di Selat Malarko, air makin banyak masuk dan akhirnya tenggelam," terang Binsar.

Binsar juga menduga kecelakaan terjadi karena hujan disertai angin kencang serta gelombang laut yang tinggi.

Mayat Mengapung di Perairan OPL Karimun

Sementara itu sesosok mayat ditemukan terapung di perairan Out Port Limited (OPL) dekat negara Singapura.

Ada dugaan mayat tersebut adalah nelayan asal Pulau Parit, Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bernama Syed Kadar Zailani (37).

Baca: Jordi Onsu Bantah Melamar jadi Manajer Operasional di I Am Geprek Bensu, Sebut sebagai Pemilik

Baca: Ashanty Posting Foto Masa Lalu di Medsos, Anang Hermansyah Langsung Sanjung Habis-habisan

Syed dikabarkan hilang saat menangkap ikan di sekitar Pulau Nipah beberapa hari lalu.

Menurut informasi yang diperoleh, mayat tersebut ditemukan oleh Maritim Singapura pada Kamis (11/6/2020) sore.

Kondisi mayat dalam keadaan tertelungkup. Sebagian bagian luar tubuh mayat juga tidak utuh lagi.

Kasat Polairud Polres Karimun Iptu Binsar Samosir yang dikonfirmasi membenarkan adanya informasi penemuan mayat itu.

Namun Binsar menyebutkan pihaknya belum bisa memastikan apakah mayat itu adalah Syed Kadar Zailani.

"Semalam SAR mendapatkan informasi. Tapi kita belum dapat pastikan apakah nelayan kita atau bukan," kata Binsar, Jumat (12/6/2020).

Kapal Nelayan Tenggelam di Perairan Malarko, Karimun
Kondisi kapal nelayan tanpa awak yang tenggelam di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.

Binsar melanjutkan, hingga saat ini pihak keluarga Syed juga belum dapat memastikan melalui ciri-ciri yang dikirimkan oleh Maritim Singapura.

"Kita masih melakukan pencocokan ciri-ciri sebelum memutuskannya," ujarnya.

Bahkan jika memang diperlukan untuk mengidentifikasi mayat tersebut, pihaknya akan mengambil sampel DNA korban dan mencocokkan dengan anggota keluarganya.

"Kita masih perlu memastikan. Sekarang anggota masih di lapangan," katanya.

Hingga saat ini mayat masih berada di negara Singapura.

Baca: 27 Ton Ikan Diekspor ke China, Teten Masduki: Kick off untuk Mulai Reaktifasi Kegiatan Ekonomi

Baca: Ivan Gunawan Ngaku Blokir 1000 Akun Gegara Kesal Disuruh Cepat-cepat Nikahi Ayu Ting Ting

Nelayan Karimun Hilang di Laut

Sebelumnya, tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap seorang nelayan Kabupaten Karimun Syed Kadar Zailani (37).

Ia dikabarkan hilang saat menjaring ikan di laut.

Kasat Pol Airud Polres Karimun, Iptu Binsar Samosir mengatakan, pihaknya menurunkan sarana dalam pencarian nelayan asal Desa Parit, Kecamatan Karimun itu.

"Seluruh kapal Pol Air Polres Karimun kami gunakan dalam pencarian," kata Binsar, Rabu (10/6/2020).

Pencarian dilakukan oleh Polairud Polres, Polda, Basarnas, Tagana, Lanal dan masyarakat. Instansi terkait juga turut menurunkan kapal-kapal yang mereka miliki.

Sesosok mayat yang ditemukan Maritim Singapura, Kamis (11/6/2020) sore. Belum bisa dipastikan apakah mayat tersebut adalah Syed Kadar Zailani, nelayan Karimun yang hilang beberapa hari lalu.
Sesosok mayat yang ditemukan Maritim Singapura, Kamis (11/6/2020) sore. Belum bisa dipastikan apakah mayat tersebut adalah Syed Kadar Zailani, nelayan Karimun yang hilang beberapa hari lalu. (Polair)

Binsar menyebutkan, zona pencarian semakin diperluas, hingga perairan Selat Gelam, Selat Mendaun, Selat Durian, perairan Pulau Pandan dan Pulau Nipah.

"Hingga sekarang masih dilakukan pencarian," ujar Binsar.

Diketahui, hilangnya nelayan ini terjadi pada Senin (8/6/2020), di saat Syed Kadar Zailani dan rekannya Andi Musriadi sedang menjaring ikan, Senin (8/6/2020).

Keduanya melompat ke laut karena diduga sebuah kapal super tanker hampir menabrak perahu mereka.

Andi Musriadi dapat selamat karena bisa berenang. Sementara Syed yang diduga tidak dapat berenang menghilang.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)

Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Kapal Nelayan Tanpa Awak yang Tenggelam di Karimun Mulai Terungkap, Berikut Penjelasan Polisi

Sumber: Tribun Batam
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas