Kisah Bu Rum Berjuluk Pencipta Menu Ayam Geprek, Sudah Berjualan 17 Tahun
Belakangan ini, warganet di Indonesia dihebohkan dengan beredarnya foto jaman dulu (jadul) seorang perempuan yang disebut sebagai pelopor ayam geprek.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Belakangan ini, warganet di Indonesia dihebohkan dengan beredarnya foto zaman dulu seorang perempuan yang disebut-sebut sebagai pencipta dan pelopor menu ayam geprek.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews, sosok perempuan yang ada dalam foto jadul tersebut adalah Ruminah.
Hal tersebut dibenarkan langsung oleh sang anak, Harni.
"Iya betul sekali itu foto ibu saya, Ibu Rum (sapaan akrab Ruminah)," ucapnya, Senin (15/6/2020).
Harni melanjutkan ceritanya, foto yang viral di media sosial sudah sejak lama tertempel di dinding warung ayam geprek milik sang ibu.
Sedangkan foto ibunya itu dijadikan logo untuk memperkenalkan menu ayam geprek kepada para konsumen.
"Kalau biasanya gambar kan gampang ditiru. Terus pake fotonya ibu aja lah yang tidak mungkin ditiru."
"Kalau kami ada pesanan biar pada tahu ini geprek dari mana begitu. Jadi identitas lah gampangannya," lanjut Harni.
Selanjutnya, Ibu Rum menceritakan perjalanan ia bersama keluarga mendirikan warung ayam geprek telah melewati perjalanan yang panjang.
Sebelum menjual ayam geprek, Ibu Rum sendiri menjual lotek.
Baca: Viral Uang Seribu Kelapa Sawit Dijual Jutaan Rupiah, Kolektor Beri Saran Agar Masyarakat Tak Tertipu
Lotek merupakan kuliner berupa sayur-sayuran yang direbus dan dicampur jadi satu bersama bumbu kacang atau saus dari kacang tanah dan yang dihaluskan.
Kemudian Ibu Rum memulai menyediakan menu baru berupa ayam digoreng crispy yang diberi sambal.
Ketika itu ia belum menamakan menu barunya tersebut.
"Kalau dulu anak-anak mahasiswa yang beli itu bingung mau memberi nama apa."
"Ada yang menamai ayam gejrot, ayam geplok. Kemudian pada tahun 2003 kita putuskan memakai nama ayam geprek. Karena kalau pakek ayam penyet sudah banyak," ucap perempuan berumur 59 tahun tersebut.
Ibu Rum mengakui semenjak itu banyak warung yang meniru menggunakan nama ayam geprek.
Dirinya menanggapi maraknya penggunaan nama ayam geprek sebagai merek jualannya ditanggapi secara santai.
"Rezeki sudah ada yang mengatur, tidak perlu dipakai rebutan, saya santai saja," tutur Ibu Rum.
Sejak mulai berjualan 17 tahun yang lalu, warung Ayam Geprek Bu Rum sudah memiliki 4 cabang yang tersebar di berbagai lokasi di Depok, Sleman, Yogyakarta.
Seperti di Resto PKL Mrican hingga Jalan Lembah UGM.
Sedangkan harga per posi ayam Ayam Geprek Bu Rum dibandrol seharga Rp12.000,00.
Baca: Merek Dagangnya Bermasalah, Pihak Ruben Onsu Klaim Masih Bisa Buka Gerai Ayam Geprek, Kok Bisa?
Foto Milik Bu Rum Viral
Foto jadul Ibu Rum mendadak viral di media sosial setelah dibagikan pertama kali oleh akun Twitter bernama Amirul Farras.
Dalam cuitannya, Amirul mengunggah poster berisi foto seorang perempuan dihiasi berbagai ornamen dan sejumlah keterangan.
"PENCIPTA & PELOPOR AYAM GEPREK SEJAK TAHUN 2003
IBU RUMINAH
(BU RUM)
ASLI YOGYAKARTA"
Baca: Karyawannya di Bagian Dapur Ini Diduga Dipakai Ruben Onsu untuk Dapatkan Resep Ayam Geprek Sujono
Amirul menjelaskan foto yang menampilkan seorang perempuan yang disebut-sebut sebagai pencipta dan pelopor menu ayam geprek ia ambil 2 tahun yang lalu.
Tepatnya pada 2018 saat dirinya berkunjung ke warung yang bernama Ayam Geprek Bu Rum yang terletak di Jalan Wulung Lor, Papringan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta.
"Ceritanya saya iseng saja, karena saat itu saya tinggal di Bandung, banyak sekali penjual ayam geprek tetapi beberapa teman bilang makanan tersebut berasal dari Jogja."
"Ketika saya ke Jogja pada Januari 2018, saya sempatkan saja dan ternyata di tempat makannya terdapat foto tersebut," katanya, Selasa (16/6/2020).
Menurut Amirul, warung Ayam Geprek Bu Rum memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan warung ayam geprek lainnya yang pernah ia kunjungi.
Di sini Amirul dapat melihat langsung proses mulai pemesanan hingga dimasaknya ayam geprek.
Baca: Terbukti Salah dalam Kasus Ayam Geprek, Ruben Onsu Jadi Bulan-Bulanan Pelanggan, My Life is a Lie
"Jadi kami diminta untuk memilih bagian ayam, jumlah cabai (tingkat kepedasan, red), lalu ikut melihat bagaimana ayam digeprek bersama cabai-cabainya, menggunakan cobek batu."
"Kalau porsi nasi yang bebas bisa tambah gratis, rasanya di beberapa tempat juga sudah begitu, tetapi proses antre dan melihat ayamnya digeprek itu yang menurut saya khas," kata dia.
Amirul juga mengatakan Ayam Geprek Bu Rum memiliki rasa enak.
"Rasanya sih enak, ayamnya memang hancur jadi tulang-tulang bisa dipisahkan dahulu. Karena digeprek bersamaan dengan cabainya, jadi pedasnya merata."
"Makannya juga lebih praktis karena ayamnya sudah hancur," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.