Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Penjaga Masjid Meninggal Dipatuk Ular: Berawal dari Bersihkan Ikan Hasil Memancing

Tiba-tiba satu ikan terlepas dan masuk ke dalam lubang yang berisi ular. Ansyori pun berusaha mengambil ikan yang terlepas itu.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Kronologi Penjaga Masjid Meninggal Dipatuk Ular: Berawal dari Bersihkan Ikan Hasil Memancing
ISTIMEWA
Ilustrasi ular berbisa. 

TRIBUNNEWS.COM - Seekor ular berbisa mematuk seorang marbut atau petugas masjid di Muara Enim, Sumatera Selatan, hingga korban meninggal.

Korban bernama Ansyori.

Pria berusia 35 tahun itu sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

Ansyori meninggal dunia.  Berikut kronologi peristiwa tersebut seperti dilansir TribunSumsel:

Baca: Kronologi Ular Piton 7 Meter Serang Siswa SMP Hingga Tewas: Melilit Kepala Hingga Leher

Berawal Membersihkan Ikan

Pekerja membersihkan ikan tuna kualitas ekspor yang dibeli dari nelayan tradisional seharga Rp 30.000 per kilogram di pabrik pengolahan ikan milik Cek Baka di Lampulo, Banda Aceh, Selasa, (5/11). Minat investasi di sektor perikanan di Aceh cukup tinggi terutama di kawasan Lampulo, namun para pengusaha mengeluhkan belum tuntasnya pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) di kawasan itu. SERAMBI/M ANSHAR
Pekerja membersihkan ikan tuna kualitas ekspor yang dibeli dari nelayan tradisional seharga Rp 30.000 per kilogram di pabrik pengolahan ikan milik Cek Baka di Lampulo, Banda Aceh, Selasa, (5/11).  SERAMBI/M ANSHAR 

Dikutip dari TribunSumsel.com, kejadian bermula ketika Ansyori membersihkan ikan hasil pancingannya.

Dia membersihkan ikan di kamar mandi rumah yang berada di belakang masjid.

Berita Rekomendasi

Tiba-tiba satu ikan terlepas dan masuk ke dalam lubang. Ansyori pun berusaha mengambil ikan yang terlepas itu.

Baca: Ayah Terus-terusan Cabuli Anak Tiri Sampai Tak Ingat Berapa Kali: Terakhir Saat Istri Masak di Dapur

Baca: 7 Fakta Pemerkosaan Ibu Muda di Ladang Jagung, Kasus Serupa Terjadi pada Siswi SMA di Ladang Tebu

Ilustrasi ular belang.
Ilustrasi ular belang. (KOMPAS/HERPIN DEWANTO PUTRO)

Ada ular di dalam lubang

Karena kondisi gelap, tak terlihat ada ular di dalam lubang.

Jari Ansyori dipatuk binatang tersebut hingga merasakan sakit.

Dia pun segera meminta pertolongan warga hingga dilarikan ke RS HM Rabain Muara Enim.

Diduga racun ular sudah menjalar ke tubuh sehingga Ansyori meninggal dunia. 

Baca: Fakta Oknum Guru Perdayai 25 Gadis Foto Tanpa Busana: 3 Disetubuhi, Gambar Dijual ke Majalah Dewasa

Baca: Fakta Lain Oknum Guru Foto 25 Gadis Tanpa Busana: 3 Opsi Perjanjian, Dipacari, Disetubuhi atau Denda

Ular dibunuh warga

Kasat Reskrim, AKP Dwi Satya Arian membenarkan adanya peristiwa itu. Korban diduga tewas digigit ular.

Ular tersebut ditemukan warga dan langsung dibunuh.

"Korban diduga tewas karena dipatuk ular, ularnya sudah mati karena dipukuli warga sesaat setelah mematok korban," katanya.

Jenazah lalu dimakamkan di Desa Tanjung Serian, Kabupaten Muara Enim.

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Seorang Marbot Masjid di Muara Enim Tewas Dipatuk Ular, Warga yang Kesal Langsung Bunuh Ular

Ular Piton Lilit Siswa SMP Hingga Tewas di Bombana

Peristiwa terkait serangan ular juga terjadi di wilayah lain.

Seekor ular piton dengan panjang sekira 7 meter menyerang seorang siswa SMP hingga meninggal.

Korban bernama Alfian (16) dililit ular piton tersebut.

Peristiwa terjadi di Pegunungan Kahar, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Minggu (14/6/2020). 

Ular itu melilit kepala hingga leher Alfian serta menggigit pahanya.

Dilansir Kompas.com, berikut kronologi peristiwa tersebut:

Baca: Ayah Terus-terusan Cabuli Anak Tiri Sampai Tak Ingat Berapa Kali: Terakhir Saat Istri Masak di Dapur

Berawal terpisah, dengar teriakan

Warga mengevakuasi jasad Alfian(16) seorang pelajar di kabupaten Bombana yang tewas dililit ular saat hendak menuju air terjun di Gunung Kahar, Bombana, Sulawesi Tenggara.
Warga mengevakuasi jasad Alfian(16) seorang pelajar di kabupaten Bombana yang tewas dililit ular saat hendak menuju air terjun di Gunung Kahar, Bombana, Sulawesi Tenggara. ((foto istimewa)(KOMPAS.COM/KIKI ANDI PATI) )

Kapolsek Rumbia Iptu Muh Nur Sultan mengemukakan, Alfian dan rekannya hendak menuju ke air terjun di Pegunungan Kahar.

Tak lama kemudian, Alfian terpisah dari teman-temannya.

Tak berselang lama, rekan Alfian mendengar suara teriakan.

Ketika sumber suara dicari, rekan Alfian mendapati Alfian dililit ular piton 7 meter.

Ular itu melilit bagian kepala hingga leher Alfian, serta menggigit bagian paha rekannya.

Baca: 7 Fakta Pemerkosaan Ibu Muda di Ladang Jagung, Kasus Serupa Terjadi pada Siswi SMA di Ladang Tebu

Baca: Perkosa Ibu Muda di Ladang Jagung, Pelaku Ancam Korban Jangan Keras-Keras Kalau Menangis

Rekan Diserang, Korban Meninggal

Melihat hal itu, rekan-rekan Alfian panik dan berusaha memukul ular itu agar menjauh.

Namun, mereka justru diserang hingga harus mencari bantuan pada warga sekitar.

Ular piton itu tewas usai dipukuli warga menggunakan parang.

Meski berhasil lepas dari lilitan ular, nyawa Alfian tak bisa diselamatkan. Ia meninggal dunia.

Sedangkan, dua teman yang sempat berusaha menolong harus dirawat karena luka gigitan ular. (Kiki Andi Pati/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dengar Teriakan, Remaja Dapati Temannya Dililit Ular Piton hingga Tewas"

Peristiwa Lain, Petani Karet Bergelut dengan Harimau

Kejadian hewan liar menyerang manusia juga terjadi di Desa Sepahat, Kecamatan Bandar Laksamana, Benkalis, Riau.

Seorang petani karet selamat dari maut setelah bergelut dengan seekor harimau, Kamis (4/6/2020).

Atas peristiwa tersebut, korban bernama Sopian (50) mengalami luka di bagian kakinya.

Kepala Desa Sepahat Mhd Azlan membenarkan Sopian sempat diterkam harimau saat menyadap karet di kebunannya.

Kejadian tersebut terjadi, Kamis (4/6/2020) pagi sekira pukul 07.00 WIB.

Baca: Perkosa Ibu Muda di Ladang Jagung, Pelaku Ancam Korban Jangan Keras-Keras Kalau Menangis

Menurut dia, Sopian sempat menyadap pohon karetnya beberapa batang sebelum harimau tersebut muncul.

Awal kemunculan harimau, disadari langsung olehnya, waktu itu kira kira berjarak dua meter antara harimau dengan Sopian.

"Ketika harimau muncul ini Sopian sempat menatap wajah harimau ini untuk mencari semangat sambil berjalan mundur," kata Azlan.

Ternyata saat ditatap Sopian, harimau tersebut tidak getar, bahkan mengikuti gerak gerik Sopian yang saat itu mencoba berjalan mundur.

Baca: 7 Fakta Pemerkosaan Ibu Muda di Ladang Jagung, Kasus Serupa Terjadi pada Siswi SMA di Ladang Tebu

Karena merasa terancam Sopian berusaha melakukan perlawanan dengan mencari kayu disekitaran dirinya.

"Harimau sempat menerkam pak Sopian. Tapi dia tetap berusaha lari menyelamatkan diri, bahkan Sopian sempat memanjat pohon setinggi tiga meter," kata Kades Sepahat.

Harimau tersebut ternyata tidak mau begitu saja kehilangan mangsanya dan kembali berusaha menerkam Sopian memanjat pohon tersebut.

Bahkan binatang buas ini sempat lompat dan menarik celana dan kaki Sopian.

Baca: Cekoki Korban Pakai Miras, Pria Ini Cabuli Pacarnya yang Tak Berdaya

Karena keselamatannya terancam, Sopian berusaha terus mengusir harimau ini dengan mengunakan ranting kayu yang ada di sekitarnya.

Serta dia juga berteriak teriak meminta pertolongan.

Kebetulan tidak jauh dari kebunnya tersebut, juga ada warga lain yang menyadap karet di sebelah kebunnya.

Warga yang menyadap karet di sebelah kebun Sopian tersebut bernama Syafii.

Baca: Fakta-Fakta Kasus Remaja Playboy Nodai 8 Gadis Belia di Kediri: Bermodal Tampang dan Rayuan

"Syafii mendengar teriakan minta tolong dari arah kebun Sopian, langsung mendatangi sumber suara," katanya.

Saat Syafii datang, harimau yang mengejar Sopian sudah pergi.

Karena melihat kondisi Sopian yang terluka dirinya langsung menelpon pemerintah desa.

Pihak Desa mendapat informasi ini langsung mengajak masyarakat dan aparat desa datang ke sana membawa tandu dan peralatan medis lainnya untuk memberikan pertolongan.

"Kita menjemputnya dan membawa ke Puskesmas Tenggayun untuk diberikan pertolongan pertama. Sampai saat ini kondisi Sopian sudah membaik dan dalam keadaan sadar."

"Badannya sehat, hanya bagian lutut ke bawah dalam keadaan koyak koyak akibat terkaman harimau. Saat ini masih di rawat, sepertinya luka terkaman tersebut di jahit oleh petugaa medis," katanya.

(tribunpekanbaru.com/Muhammad Natsir)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas