Laporan Wartawan Tribun Jabar , Tiah SM

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Penerima bantuan program keluarga harapan (PKH) dan bantuan sembako nasional (BSN ) di Kota Bandung, rumahnya harus dipasang stiker sebagai bukti menerima dan agar tidak salah sasaran.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, petugas di semua kecamatan akan memasang stiker di rumah penerima PKH diawali di Kecamatan Mandalajati.

"Ada warga yang menolak ditempel stiker penerima PKH dan minta jatahnya dialihkan kepada yang berhak," ujar Yana di Balai Kota, Selasa (16/6/2020).

Yana mengatakan, warga yang menolak ditempel karena merasa sudah naik kelas sehingga tidak menerima lagi bantuan dan keluar dari data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Baca: Menurut Riset, Tidak Ada Kursi Teraman di Pesawat Sekalipun Kelas Eksekutif, Benarkah?

Baca: Objek Wisata Dibuka saat New Normal, Pengelola dan Petugas Wajib Ikut Pelatihan

Baca: Webinar Bulan Bung Karno, Azwar Anas: Budaya Lokal Bisa Menyejahterakan

Yana mengatakan ada juga rumah bagus lantai dua tidak menolak ditempel dan masih mau menerima.

Yana tak bisa langsung mencabut penerima PKH atau BSN karena masih terdaftar di pemerintah pusat.

"Keluarga yang sudah naik kelas yang semula mampu terus dan kini sudah mampu akan dilaporkan ke pusat agar jatahnya dialihkan ke keluarga tidak mampu," ujar Yana.

Yana minta masyarakat ikut terlibat mengawasi proses penyaluran bantuan PKH dan BSN. Sehingga masyarakat bisa memantau kelayakan penerima bantuan.

"Pemkot setiap tiga bulan akan memverifikasi dan memvalidasi agar bantuan tidak salah sasaran," ujar Yana.

Menurut Yana, tidak menutup kemungkinan, ada warga miskin malah tidak terima bantuan.

Karenanya dengan pemasangan stiker sangat mudah melihat siapa yang dapat siapa yang tidak. (Tiah SM)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pemilik Rumah Bagus Berlantai Dua di Bandung Tak Keberatan Rumahnya Ditempel Stiker Penerima Bantuan