Anak Orangutan Tapanuli dalam Kondisi Lemas Ditemukan di Perkampungan Desa Siandorandor
Anak orangutan itu berjenis kelamin betina itu ditemukan seorang warga berada di dekat pancuran air di sekitar tempat tinggalnya dalam kondisi lemah
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, TAPANULI - Seekor anak Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) dievakuasi petugas BBKSDA dan YOSL-OIC.
Anak orangutan yang diperkirakan berusia dua tahun ditemukan warga dalam kondisi lemah di Dusun Parlimaan, Desa Siandorandor, Kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara.
Kasubbag Data, Evlap dan Kehumasan Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara Andoko Hidayat mengatakan, pada 15 Juni 2020 petugas dari Seksi Konservasi Wilayah (SKW) IV Tarutung, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) XII Tarutung dan Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) mengevakuasi satu individu anak Orangutan Tapanuli di Desa Siandorandor, Tarutung.
Anak orangutan itu berjenis kelamin betina itu ditemukan seorang warga berada di dekat pancuran air di sekitar tempat tinggalnya dalam kondisi lemah.
"Sebelum dilaporkan, anak Orangutan itu lebih dulu ditemukan satu warga masuk ke perkampungan dan berada di dekat pancuran air di dekat tempat tinggalnya," kata Andoko lewat pesan singkatnya kepada kompas.com, Jumat (19/6/2020).
Baca: Sosok Yulia Fera Ayu Lestari, Gadis yang Namanya Tertera di Kertas dalam Bungkusan Pocong yang Viral
Baca: Download Lagu Noah - Kala Cinta Menggoda MP3, Lengkap Lirik dan Video Cuplikan
Baca: Bocah 16 Tahun Ugal-ugalan Kendarai Dump Truk hingga Tabrak Mobil, Ternyata Sudah Diincar Polisi
Baca: Eksepsi Lucinta Luna Ditolak, Kuasa Hukum Siapkan Saksi Ahli
Andoko menjelaskan, setelah dievakuasi dan dilakukan pemeriksaan kesehatan, ternyata kondisi Orangutan yang diberi nama Andorulina itu belum stabil dan sangat berisiko untuk dilepasliar.
"Kondisi Orangutan tidak stabil, jadi petugas sepakat untuk dilakukan rehabilitasi," ujar Andoko.
Andoko mengatakan, untuk memulihkan kondisi Orangutan itu, petugas membawanya ke Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orangutan Sumatera di Desa Batu Mbelin, Sibolangit, Deli Serdang.
"Di sana dilakukan pengecekan kesehatan dan karantina lebih lanjut. Setelah dipastikan sembuh, Orangutan akan kita lepas liar kembali ke hutan asalnya,"ucap Andoko.
Andoko mengimbau, kepada masyarakat jika melihat atau menemukan orangutan agar jangan ditangkap secara pribadi apalagi sampai dibunuh dan Sebaiknya laporkan kepada pihak berwenang.
Orangutan Tapanuli merupakan spesies primata baru selain Pongo abelii dan Pongo pygmaeus dan hanya berjumlah 577 hingga 760 individu dan hidup di kawasan Hutan Batang Toru. (Kontributor Padang Sidempuan, Oryza Pasaribu)